Diketahui :
Gambar balok ditimbang di udara, dalam air, dan dalam parafin.
Ditanya :
a. Wb =.....? Wsb-air = ....? Wsb-parafin =....? (Wb = berat balok, Wsb-air = berat semu balok di air, Wsb-parafin = berat semu balok di parafin)
b. FA-air = ....? FA-parafin = .....?
Jawab :
Konsep :
Hukum Archimedes, yang berbunyi "suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya dalam suatu zat cair akan mengalami gaya tekan ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan (didesak) oleh benda tersebut".
Gaya apung atau gaya tekan ke atas disebabkan oleh tekanan hidrostatis pada bagian bawah benda.
Langkah-langkah pengerjaan :
Langkah 1, membaca hasil pengukuran berat benda pada tiga keadaan.
Berat balok di udara terbaca : Wb = 26 N
Berat balok di timbang dalam air : Wsb-air = 16 N
Berat balok di timbang dalam parafin : Wsb-parafin = 18 N
Dengan demikian pertanyaan (a) terjawab, berat balok ditimbang di udara, di dalam air dan di dalam parafin berturut-turut 26 N, 16 N, dan 18 N. Berat balok ditimbang di dalam air dan didalam parafin lebih ringan dibandingkan ditimbang di udara karena balok mengalami gaya apung arahnya ke atas (berat yang terukur adalah berat semu).
Langkah 2, menghitung gaya apung balok ketika tercelup di dalamair dan parafin.
Sudah dijelaskan di atas bahwa berat balok di dalam zat cair lebih kecil dibandingkan ketika ditimbang diudara ( di dalam zat cair balok mengalami gaya apung), sehingga berlaku :
WbFA==FA+WsWb−Ws
Gaya apung balok di dalam air
FA−air===Wb−Wsb−air26−1610 N
Gaya apung balok di dalam parafin
FA−parafin===Wb−Wsb−parafin26−188 N
Dengan demikian pertanyaan (b) terjawab, gaya apung pada air dan pada parafin berturut-turut 10 N dan 8 N.