Pertanyaan

Sebelum meletusnya Perang Diponegoro (1825-1830), sebagian besar masyarakat di Yogyakarta sangat menunggu datangnya Ratu Adil sebab…

terpengaruh dengan doktinisasi pemerintah Belanda
rakyat saat itu hidup dalam kondisi yang memperhatinkan
antar putera mahkota saling memperebutkan tahkta kerajaan
berbagai konflik dan perang selalu dialami oleh masyarakat Jawa terutama konflik antar kerajaan
adanya kepercayaan bahwa sebelum abad ke-19 akan ada musibah yang menimpa masyarakat Jawa

A. Maryam

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Surabaya

Jawaban terverifikasi

Jawaban

masyarakat Jawa mendambakan seorang yang mampu membawa mereka kepada kehidupan yang lebih baik. Berdasarkan konsepnya, Ratu Adil merupakan kepercayaan bahwa akan datang kelak seorang pemimpin yang akan menjadi penyelamat kehidupan masyarakat. Ramalan ini pertama kali digaungkan oleh Prabu Jayabaya. Pertanda kedatangan Ratu Adil adalah adanya kemelut sosial, malapetaka alam, serta jatuhnya raja besar yang ditakuti. Pemerintah yang menggantikan raja yang ditakuti tidak berlangsung lama sebab setelah itu tibalah hari kiamat. Salah satu tokoh yang dianggap Ratu Adil adalah Imam Mahdi

masyarakat Jawa mendambakan seorang yang mampu membawa mereka kepada kehidupan yang lebih baik. Berdasarkan konsepnya, Ratu Adil merupakan kepercayaan bahwa akan datang kelak seorang pemimpin yang akan menjadi penyelamat kehidupan masyarakat. Ramalan ini pertama kali digaungkan oleh Prabu Jayabaya. Pertanda kedatangan Ratu Adil adalah adanya kemelut sosial, malapetaka alam, serta jatuhnya raja besar yang ditakuti. Pemerintah yang menggantikan raja yang ditakuti tidak berlangsung lama sebab setelah itu tibalah hari kiamat. Salah satu tokoh yang dianggap Ratu Adil adalah Imam Mahdi

Pembahasan

Sebelum Perang Diponegoro meletus, sebagian besar masyarakat Yogyakarta terutama petani desa sangat menanti kedatangan seorang Ratu Adil yang akan memimpin mereka ke arah kebaikan dan membawa kepada kemakmuran. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat lelah dengan keadaan yang selama ini berlangsung. Berbagai tekanan pajak dan kerja wajib harus mereka kerjakan. Kalangan pemuda tergiur oleh praktik budaya Barat seperti minum-minuman keras. Selain itu, kekuasaan Belanda semakin hari semakin sewenang-wenang. Oleh karena itu, masyarakat Jawa mendambakan seorang yang mampu membawa mereka kepada kehidupan yang lebih baik. Berdasarkan konsepnya, Ratu Adil merupakan kepercayaan bahwa akan datang kelak seorang pemimpin yang akan menjadi penyelamat kehidupan masyarakat. Ramalan ini pertama kali digaungkan oleh Prabu Jayabaya. Pertanda kedatangan Ratu Adil adalah adanya kemelut sosial, malapetaka alam, serta jatuhnya raja besar yang ditakuti. Pemerintah yang menggantikan raja yang ditakuti tidak berlangsung lama sebab setelah itu tibalah hari kiamat. Salah satu tokoh yang dianggap Ratu Adil adalah Imam Mahdi

Sebelum Perang Diponegoro meletus, sebagian besar masyarakat Yogyakarta terutama petani desa sangat menanti kedatangan seorang Ratu Adil yang akan memimpin mereka ke arah kebaikan dan membawa kepada kemakmuran. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat lelah dengan keadaan yang selama ini berlangsung. Berbagai tekanan pajak dan kerja wajib harus mereka kerjakan. Kalangan pemuda tergiur oleh praktik budaya Barat seperti minum-minuman keras. Selain itu, kekuasaan Belanda semakin hari semakin sewenang-wenang. Oleh karena itu, masyarakat Jawa mendambakan seorang yang mampu membawa mereka kepada kehidupan yang lebih baik. Berdasarkan konsepnya, Ratu Adil merupakan kepercayaan bahwa akan datang kelak seorang pemimpin yang akan menjadi penyelamat kehidupan masyarakat. Ramalan ini pertama kali digaungkan oleh Prabu Jayabaya. Pertanda kedatangan Ratu Adil adalah adanya kemelut sosial, malapetaka alam, serta jatuhnya raja besar yang ditakuti. Pemerintah yang menggantikan raja yang ditakuti tidak berlangsung lama sebab setelah itu tibalah hari kiamat. Salah satu tokoh yang dianggap Ratu Adil adalah Imam Mahdi