Pertanyaan

Salah satu bukti akulturasi antara agama Islam dan kebudayaan Jawa yang dilakukan oleh Sultan Agung adalah…

Dibangunnya Masjid Agung Demak dengan adanya atap masjid yang berbentuk tumpeng dengan gaya Hindu
Pelaksanaan Grebeg Maulud yang sampai saat ini masih dilaksanakan setiap tahun oleh Keraton Yogyakarta
Peninggalan berupa pemakaman yang dianggap suci dan keramat oleh warga setempat yang dikenal dengan Pasarean Imogiri
Munculnya kalender Jawa-Islam yang mengakulturasikan kalender Saka dan kalender Hijriah
Berdirinya sekolah berbasis agama yang biasa disebut pesantren, dan salah satunya adalah Pesantren Ampel Denta

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

Klaim

H. Rosa

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta

Jawaban terverifikasi

Jawaban

sistem ini dikenal dengan sistem kalender Jawa Islam.

Pembahasan

Menurut sejarah, munculnya kalender Jawa-Islam tidak lepas dari peran Sultan Agung, sultan Mataram Islam ketiga yang bergelar Senapati Ing Alaga Sayiddin Panatagama Kalifatullah. Sultan Agung mengakulturasikan kalender saka yang berdasarkan sistem kalender matahari dan bulan dengan kalender Hijriah. Kemudian pada tahun 1633 M yang bertepatan tahun 1043 H atau1555 Saka, kedua sistem kalender tersebut dipertemukan, yaitu tahunnya mengambil tahun Saka, yakni meneruskan tahun Saka (tahun 1555), tetapi sistemnya mengambil tahun Hijriah yakni berdasarkan peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Oleh karena itu, sistem ini dikenal dengan sistem kalender Jawa Islam.

Menurut sejarah, munculnya kalender Jawa-Islam tidak lepas dari peran Sultan Agung, sultan Mataram Islam ketiga yang bergelar Senapati Ing Alaga Sayiddin Panatagama Kalifatullah. Sultan Agung mengakulturasikan kalender saka yang berdasarkan sistem kalender matahari dan bulan dengan kalender Hijriah. Kemudian pada tahun 1633 M yang bertepatan tahun 1043 H atau 1555 Saka, kedua sistem kalender tersebut dipertemukan, yaitu tahunnya mengambil tahun Saka, yakni meneruskan tahun Saka (tahun 1555), tetapi sistemnya mengambil tahun Hijriah yakni berdasarkan peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Oleh karena itu, sistem ini dikenal dengan sistem kalender Jawa Islam.