Iklan

Pertanyaan

Saat masa jayanya, Soeharto dan Orde Barunya dipuja setinggi langit karena dianggap berprestasi membangun stabilitas ekonomi politik. Namun, di sisi lain Orde Baru juga dihujat setinggi angkasa karena pada akhirnya Indonesia mengalami krisis ekonomi akut yang memicu terjadinya pergolakan dan ketidakstabilan. Berikut ini alasan yang mendasari kebijakan Orde Baru berujung dengan krisis adalah ....

Saat masa jayanya, Soeharto dan Orde Barunya dipuja setinggi langit karena dianggap berprestasi membangun stabilitas ekonomi politik. Namun, di sisi lain Orde Baru juga dihujat setinggi angkasa karena pada akhirnya Indonesia mengalami krisis ekonomi akut yang memicu terjadinya pergolakan dan ketidakstabilan. Berikut ini alasan yang mendasari kebijakan Orde Baru berujung dengan krisis adalah .... space  space

  1. Pemerintahan Orde Baru sangat pro asing

  2. Pemerintahan Orde Baru sangat kejam dan beringas space  space

  3. Pemerintahan Orde Baru penuh dengan praktik KKN space  space

  4. Pemerintahan Orde Baru menentang ajaran-ajaran Sukarno space  space

  5. Pemerintahan Orde Baru berkolusi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa space  space

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

09

:

13

:

39

Klaim

Iklan

N. Aini

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

pilihan jawaban yang tepat adalah C

pilihan jawaban yang tepat adalah C space  space

Pembahasan

Selama 32 tahun berkuasa, Pemerintah Orde Baru di satu sisi dinilai berhasil membuat tatanan sosial ekonomi politik negara dalam keadaan stabil. Soeharto dengan Repelitanya mencanangkan program pembangunan terarah, tidak kurang dari lima jilid Repelita dilakukan Soeharto. Puncaknya, Indonesia pernah swasembada pangan di tahun 1984 dan setahun berikutnya (1985) Soeharto dianugerahi penghargaan dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO). Pada tahun 1989 Soeharto kembali mendapat penghargaan dari Organisasi Kependudukan PBB (UNFPA) karena dianggap berhasil menjalankan program Keluarga Berencana (KB). Atas pencapain-pencapaian di bidang pembangunan, Soeharto bahkan dijuluki sebagai Bapak Pembangunan. Namun, semua kejayaan itu tidak ada artinya karena tidak lama setelah pelantikannya sebagai Presiden untuk ketujuh kalinya 12 Maret 1998 Soeharto didemo oleh gelombang massa yang menginginkan dirinya lengser, massa menginginkan adanya reformasi. Keadaan ekonomi negara pada waktu itu sangat terpuruk. Berawal dari krisis ekonomi yang melanda Asia, dan kemudian menjalar hingga ke Indonesia, menjadi katalisator yang mempercepat keruntuhan Orde Baru. Saat itu, nilai tukar rupiah anjlok, harga-harga bahan pokok juga meroket tajam. Suatu pemandangan yang sangat kontras dengan fakta kejayaaan pembangunan yang selalu dibanggakan Soeharto. Mengapa bisa terjadi demikian? Karena pembangunan di era Soeharto dilakukan tidak dilakukan benar-benar, yang sesungguhnya terjadi adalah di masa Orde Baru praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme tumbuh subur. Korupsi pada pemerintahan Soeharto dilakukan secara masif dengan memakai kekuatan sistem. Korupsi yang sistemik itu terjadi di semua lini politik, sosial dan ekonomi. Korupsi secara sistemik dilakukan sedemikian rupa melalui peraturan Undang-Undang, Keputusan Presiden tentang tata niaga. Korupsi secara struktural tersebut juga dilakukan pada ranah penegak hukum. Akibat rezim penguasa saat itu, penegak hukum ikut kongkalikong. Aparat militer pada rezim orde baru juga tak memiliki nyali karena mengawal proyek yang bergulir di pemerintahan. Perbuatan korupsi pada era orde baru melekat di lingkungan pejabat tinggi negara. Sehingga menjadi sulit menuntaskan perilaku korupsi pada rezim Soeharto. Korupsi yang tingkat tinggi melibatkan aparatur keamanan negara, petinggi negara, sehingga susah dipecahkan. Selama 32 tahun berkuasa pemerintahan Soeharto dibantu dengan kekuatan militer. Akhirnya, aparat militer pada saat itu turut menikmati secara ilegal perekonomian Indonesia. Inilah yang menyebabkan mengapa pembangunan yang diagung-agungkan Soeharto seakan semu belaka karena Indonesia pada akhirnya dilanda krisis ekonomi dan moneter. Hal ini karena anggaran yang sesungguhnya untuk kesejahteraan rakyat dikorup untuk kepentingan Soeharto dan kelompok pendukungnya. Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah C

Selama 32 tahun berkuasa, Pemerintah Orde Baru di satu sisi dinilai berhasil membuat tatanan sosial ekonomi politik negara dalam keadaan stabil. Soeharto dengan Repelitanya mencanangkan program pembangunan terarah, tidak kurang dari lima jilid Repelita dilakukan Soeharto. Puncaknya, Indonesia pernah swasembada pangan di tahun 1984 dan setahun berikutnya (1985) Soeharto dianugerahi penghargaan dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO). Pada tahun 1989 Soeharto kembali mendapat penghargaan dari Organisasi Kependudukan PBB (UNFPA) karena dianggap berhasil menjalankan program Keluarga Berencana (KB). Atas pencapain-pencapaian di bidang pembangunan, Soeharto bahkan dijuluki sebagai Bapak Pembangunan. Namun, semua kejayaan itu tidak ada artinya karena tidak lama setelah pelantikannya sebagai Presiden untuk ketujuh kalinya 12 Maret 1998 Soeharto didemo oleh gelombang massa yang menginginkan dirinya lengser, massa menginginkan adanya reformasi. Keadaan ekonomi negara pada waktu itu sangat terpuruk. Berawal dari krisis ekonomi yang melanda Asia, dan kemudian menjalar hingga ke Indonesia, menjadi katalisator yang mempercepat keruntuhan Orde Baru. Saat itu, nilai tukar rupiah anjlok, harga-harga bahan pokok juga meroket tajam. Suatu pemandangan yang sangat kontras dengan fakta kejayaaan pembangunan yang selalu dibanggakan Soeharto. Mengapa bisa terjadi demikian? Karena pembangunan di era Soeharto dilakukan tidak dilakukan benar-benar, yang sesungguhnya terjadi adalah di masa Orde Baru praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme tumbuh subur. Korupsi pada pemerintahan Soeharto dilakukan secara masif dengan memakai kekuatan sistem. Korupsi yang sistemik itu terjadi di semua lini politik, sosial dan ekonomi.

Korupsi secara sistemik dilakukan sedemikian rupa melalui peraturan Undang-Undang, Keputusan Presiden tentang tata niaga. Korupsi secara struktural tersebut juga dilakukan pada ranah penegak hukum. Akibat rezim penguasa saat itu, penegak hukum ikut kongkalikong. Aparat militer pada rezim orde baru juga tak memiliki nyali karena mengawal proyek yang bergulir di pemerintahan. Perbuatan korupsi pada era orde baru melekat di lingkungan pejabat tinggi negara. Sehingga menjadi sulit menuntaskan perilaku korupsi pada rezim Soeharto. Korupsi yang tingkat tinggi melibatkan aparatur keamanan negara, petinggi negara, sehingga susah dipecahkan. Selama 32 tahun berkuasa pemerintahan Soeharto dibantu dengan kekuatan militer. Akhirnya, aparat militer pada saat itu turut menikmati secara ilegal perekonomian Indonesia. Inilah yang menyebabkan mengapa pembangunan yang diagung-agungkan Soeharto seakan semu belaka karena Indonesia pada akhirnya dilanda krisis ekonomi dan moneter. Hal ini karena anggaran yang sesungguhnya untuk kesejahteraan rakyat dikorup untuk kepentingan Soeharto dan kelompok pendukungnya.
Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah C space  space

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

3

Iklan

Pertanyaan serupa

Presiden Abdurrahman Wahid atau akrab dipanggil Gus Dur adalah presiden ketiga Indonesia yang harus lengser dari jabatannya sebelum masa jabatannya rampung. Gus Dur diberhentikan dari jabatannnya oleh...

1

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia