Rumput dan beras mengandung polisakarida dengan rumus molekul yang sama, , tetapi memiliki rumus bangun dan sifat yang berbeda. Manusia mengkonsumsi nasi dari beras sebagai sumber energi utama tetapi tidak dapat mengkonsumsi rumput sebagai sumber energi utama, jelaskan mengapa demikian!

Pembahasan

Polisakarida adalah senyawa dari beberapa gula sederhana yang dihubungkan dalam ikatan glikosida. Polisakarida yang meliputi pati, selulosa dan dekstrin merupakan senyawa yang memiliki bentuk amorf. Sebagian besar tidak larut dalam air dan tidak berasa serta mempunyai rumus , yang mana n merupakan jumlah monosakarida. Polisakarida dihidrolisis menghasilkan monosakarida dan sukrosa dihidrolisis menghasilkan glukosa dan fruktosa. Polisakarida yang banyak dialam: Zat tepung/pati: tumbuh-tumbuhan yang terbentuk melalui proses fotosintesis, contohnya beras Selulosa: bahan pembangun tumbuh-tumbuhan, contohnya rumput Bila dihidrolisis sempurna selulosa menghasilkan glukosa. Bila tidak dihidrolisis sempurna akan menghasilkan selobios. Manusia dan hewan pemakan daging tidak dapat mencerna selulosa, sedangkan hewan pemakan rumput dapat mencerna selulosa karena di dalam ususnya terdapat mikrooganisme (bakteri selulotik pada sapi) yang dapat mengubah atau menguraikan selulosa. Selulosa tidak dapat dicerna oleh manusia dan hewan kerena tidak memiliki enzim yang dapat memecah ikatan β-glukosida. Jadi, hal tersebut yang menyebabkan manusia tidak dapat mengkonsumsi rumput sebagai sumber energi utama.