Iklan
Pertanyaan
Ratib berpaling dan berjalan menuju pintu. Setelah pintu dibuka, Ratio berhadapan dengan seorang kakek yang sangat lusuh dan lemah. Ayah Jebris. Wajahnya sangat pasi, kedua kakinya bengkak dan bibirnya gemetar. Ratib menyalakan ayah Jebris masuk, tetapi lelaki tua itu menolak, Dia memilih berdiri di samping pintu bertelekan pada tongkatnya. Napasnya masih sangat tersengal ketika dia mulai bicara. "Nak Ratib, sudah dua hari Jebris tidak pulang. Pagi tadi ada orang melihat Jebris di kantor polisi. Dihukum." "Dihukum?" "Ya. Kalau tidak dihukum, mengapa Jebris ada di kantor polisi? Nak Ratib, kasihan si Mendel. Dia tak mau makan dan menangis minta menyusul emaknya." "Nak Ratib, aku tidak tahu harus berbuat apa." "Ya. Kakek sudah terlalu lemah. Kakek tinggal saja di rumah. Biar aku yang menyusul Jebris dan bila mungkin membawanya pulang," kata Ratib. Bibir ayah Jebris bergerak-gerak. Jakunnya turun-naik. Matanya berkaca-kaca. Tanpa sepatah kata pun yang bisa berucap, ayah Jebris pulang menyeret kedua kakinya yang sudah bengkak. Amanat yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah.... |
Sebaiknya kita memberi makan kepada anak tetangga yang kekurangan
Kita tidak boleh membuat anak kecil menangis karena berpisah dengan ibunya
Sebaiknya kita membantu orang lain yangmembutuhkan pertolongan
Kita harus merawat orang tua yang sedang sakit dan sudah tidak berdaya
Kita harus selalu berbuat baik agar tidak ditahan di kantor polisi
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
00
:
05
:
49
:
19
Iklan
P. Tessalonika
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Medan
25
5.0 (1 rating)
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia