Hidrolisis garam dapat terjadi apabila terdapat reaksi antara air dan ion-ion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah dari suatu garam. Komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah akan terhidrolisis dalam air membentuk ion H+ atau OH− yang akan menentukan sifat dari suatu larutan garam.
Garam HCOONH4 adalah salah satu garam yang terbentuk dari asam lemah HCHO2 dan basa lemah NH4OH. Garam HCOONH4 akan terionisasi menjadi ion-ionnya, yaitu HCOO− dan NH4+. Ion HCOO− adalah basa konjugasi kuat dari HCHO2 yang dalam air akan mengalami hidrolisis sesuai persamaan reaksi berikut:
HCOO−(aq)+H2O(l)⇄HCHO2(aq)+OH−(aq)
Sedangkan ion NH4+ adalah asam konjugasi kuat dari NH4OH yang dalam air akan mengalami hidrolisis sesuai persamaan reaksi berikut:
NH4+(aq)+H2O(l)⇄NH4OH(aq)+H+(aq)
Kedua reaksi hidrolisis di atas menghasilkan ion H+ dan OH−, sehingga sifat keasamannya ditentukan melalui nilai Ka HCHO2 (1,8×10−4) dan Kb NH4OH(1,8×10−5). Oleh karena Ka>Kb, maka garam HCOONH4 bersifat asam.
Jadi, larutan HCOONH4 termasuk larutan asam yang mengalami reaksi hidrolisis sesuai persamaan reaksi hidrolisis di atas.