Raja Louis XVI tidak menyetujui rencana pembentukan Undang-Undang Dasar Prancis. Ketidaksetujuan Raja Louis XVI tersebut disebabkan undang-undang dasar itu bersifat ...

Pembahasan

Jawaban yang tepat untuk soal di atas yaitu C. Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan berikut: Jalannya Revolusi Prancis didukung penuh oleh rakyat Prancis. Revolusi ini mengusung semboyan kebebasan ( liberte ), persamaan ( egalite ), dan persaudaraan ( fraternite ). Revolusi Prancis bermula ketika Raja Louis XVI naik takhta menggantikan Raja Louis XV. Rakyat Prancis berharap Raja Louis XVI dapat mengubah nasib rakyat yang menderita akibat krisis keuangan. Pada 5 Mei 1789, Raja Louis XVI memanggil Etats Generaux untuk mengadakan sidang. Sidang tersebut diadakan untuk rnembahas keuangan yang semakin parah. Ketika sidang, golongan I dan II menghendaki pemungutan suara (voting) dilakukan oleh golongan bangsawan. Akan tetapi, golongan III menghendaki voting dilakukan secara individual. Perselisihan tersebut diakhiri dengan pengusiran anggota golongan III dari tempat sidang oleh Raja Louis XVI. Setelah diusir, golongan III melanjutkan persidangan di lapangan tertutup ( jeu de pume ). Pada 17 Juni 1789, golongan III membentuk Dewan Nasional atau National Assembly . Pembentukan dewan ini dianggap sebagai langkah awal dimulainya Revolusi Prancis. Dewan Nasional menuntut peran politik yang seimbang dalam pemerintahan. Selain itu, mereka menuntut pengakuan hak-hak rakyat dan pembentukan undang-undang dasar bagi Prancis. Pada 20 Juni 1789, Dewan Nasional mengadakan sidang untuk menyusun Undang-Undang Dasar Prancis. Penyusunan undang-undang tersebut dianggap mengancam kedudukan raja. Oleh karena itu, Raja Louis XVI menerjunkan sekira 20.000 pasukan untuk membubarkan Dewan Nasional. Tindakan Raja Louis XVI menimbulkan kemarahan rakyat Prancis. Rakyat menyerbu tempat-tempat yang dianggap sebagai simbol kesewenangan raja dan bangsawan.