Iklan

Pertanyaan

Proses integrasi di kepuluan Indonesia pada masa Islam.

Proses integrasi di kepuluan Indonesia pada masa Islam.

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

12

:

04

:

13

Klaim

Iklan

C. Sianturi

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

proses integrasi di kepulauan Indonesia pada masa Islam dapat terjadi berkat peranan ulama yang datang dan mensyiarkan agama Islam dengan mengajarkan Islam pada keluarga kerajaan lokal maupun masyarakat umum, peranan pelayaran dan perdagangan antarpulau sehingga menimbulkan pergaulan dan hubungan kebudayaanantarpedagang, dan peran bahasa khususnya Bahasa Melayu yang digunakan sebagai alat komunikasi masyarakat.

proses integrasi di kepulauan Indonesia pada masa Islam dapat terjadi berkat peranan ulama yang datang dan mensyiarkan agama Islam dengan mengajarkan Islam pada keluarga kerajaan lokal maupun masyarakat umum, peranan pelayaran dan perdagangan antarpulau sehingga menimbulkan pergaulan dan hubungan kebudayaan antarpedagang, dan peran bahasa khususnya Bahasa Melayu yang digunakan sebagai alat komunikasi masyarakat.

Pembahasan

Integrasi adalah sebuah proses pembauran dalam sebuah interaksi sosial. Integrasi adalah proses yang dinamis dan terstruktur. Berbagai perbedaan yang ada bisa disatukan dengan sebuah integritas untuk mencapai sebuah tujuan. Integrasi juga terjadi dalam penyebaran agama Islam di Indonesia dimana terdapat kesamaan tujuan untuk mensyiarkan Islam pada seluruh rakyat Indonesia. Proses integrasi ini tidak lepas dari peranan dari unsur-unsur sebagai berikut. Ulama Kedatangan para pedagang Islam memicu kemunculan tempat perdagangan berupa pelabuhan dan kota-kota pantai yang berkembang menjadi kerajaan. Munculnya kerajaan Islam merupakan awal terjadinya proses integrasi. Para ulama berperan memberikan pengajaran kepada keluarga kerajaan hingga masyarakat umum. Faktor pemersatu nusantara terpenting adalah Islam karena mengatasi perbedaan-perbedaan di antara berbagai suku bangsa. Islam menjadi identitas yang mengatasi batas-batas geografis, sentimen etnis, identitas kesukuan, adat istiadat dan tradisi lokal lain. Karena agama Islam yang masuk dan berkembang di nusantara mengajarkan kebersamaan dan mengembangkan toleransi dalam kehidupan beragama. Islam mengajarkan persaman dan tidak mengenal kasta dalam kehidupan masyarakat. Konsep ajaran Islam memunculkan perilaku ke arah persatuan dan persamaan derajat. Pelayaran dan Perdagangan Antarpulau Proses integrasi terlihat dari kegiatan pelayaran dan perdagangan antarpulau yang berlangsung di nusantara sejak zaman kuno. Umumnya, pelayaran dan perdagangan berlangsung dalam waktu lama. Perdagangan antarpulau dengan pelayaran menimbulkan pergaulan dan hubungan kebudayaan antara para pegadang dengan penduduk setempat. Kegiatan ini mendorong terjadinya proses integrasi. Awalnya penduduk di suatu pulau cukup memenuhi kebutuhan hidup dengan komoditas yang ada. Pada perkembangannya, mereka ingin mendapatkan barang-barang dari pulau lain. Untuk memenuhi kebutuhan, terjadi hubungan perdagangan antarpulau. Angkutan yang paling murah dan mudah adalah angkutan laut dengan kapal atau perahu. Maka berkembanglah pelayaran dan perdagangan antarpulau di nusantara. Bahasa Faktor pemersatu dari segi bahasa adalah bahasa Melayu. Bahasa Melayu diadopsi sebagai lingua franca para penyiar Islam, ulama dan pedagang. Kedudukan bahasa Melayu menjadi semakin kuat ketika bahasa Melayu ditulis dengan aksara Arab. Serta para ulama menulis banyak karya dengan bahasa Melayu berhuruf Jawi. Sehingga, tulisan Jawi menjadi alat komunikasi dan dakwah tertulis bagi masyarakat Melayu-nusantara. Sebelum kedatangan Islam, bahasa Melayu digunakan hanya di lingkungan etnis terbatas. Yaitu suku bangsa Melayu di Palembang, Riau, Deli (Sumatera Timur), dan Semenanjung Malaya. Dengan demikian, proses integrasi di kepulauan Indonesia pada masa Islam dapat terjadi berkat peranan ulama yang datang dan mensyiarkan agama Islam dengan mengajarkan Islam pada keluarga kerajaan lokal maupun masyarakat umum, peranan pelayaran dan perdagangan antarpulau sehingga menimbulkan pergaulan dan hubungan kebudayaanantarpedagang, dan peran bahasa khususnya Bahasa Melayu yang digunakan sebagai alat komunikasi masyarakat.

Integrasi adalah sebuah proses pembauran dalam sebuah interaksi sosial. Integrasi adalah proses yang dinamis dan terstruktur. Berbagai perbedaan yang ada bisa disatukan dengan sebuah integritas untuk mencapai sebuah tujuan. Integrasi juga terjadi dalam penyebaran agama Islam di Indonesia dimana terdapat kesamaan tujuan untuk mensyiarkan Islam pada seluruh rakyat Indonesia. Proses integrasi ini tidak lepas dari peranan dari unsur-unsur sebagai berikut.

  • Ulama
    Kedatangan para pedagang Islam memicu kemunculan tempat perdagangan berupa pelabuhan dan kota-kota pantai yang berkembang menjadi kerajaan. Munculnya kerajaan Islam merupakan awal terjadinya proses integrasi. Para ulama berperan memberikan pengajaran kepada keluarga kerajaan hingga masyarakat umum. Faktor pemersatu nusantara terpenting adalah Islam karena mengatasi perbedaan-perbedaan di antara berbagai suku bangsa.
    Islam menjadi identitas yang mengatasi batas-batas geografis, sentimen etnis, identitas kesukuan, adat istiadat dan tradisi lokal lain. Karena agama Islam yang masuk dan berkembang di nusantara mengajarkan kebersamaan dan mengembangkan toleransi dalam kehidupan beragama. Islam mengajarkan persaman dan tidak mengenal kasta dalam kehidupan masyarakat. Konsep ajaran Islam memunculkan perilaku ke arah persatuan dan persamaan derajat.
  • Pelayaran dan Perdagangan Antarpulau
    Proses integrasi terlihat dari kegiatan pelayaran dan perdagangan antarpulau yang berlangsung di nusantara sejak zaman kuno. Umumnya, pelayaran dan perdagangan berlangsung dalam waktu lama. Perdagangan antarpulau dengan pelayaran menimbulkan pergaulan dan hubungan kebudayaan antara para pegadang dengan penduduk setempat. Kegiatan ini mendorong terjadinya proses integrasi.
    Awalnya penduduk di suatu pulau cukup memenuhi kebutuhan hidup dengan komoditas yang ada. Pada perkembangannya, mereka ingin mendapatkan barang-barang dari pulau lain. Untuk memenuhi kebutuhan, terjadi hubungan perdagangan antarpulau. Angkutan yang paling murah dan mudah adalah angkutan laut dengan kapal atau perahu. Maka berkembanglah pelayaran dan perdagangan antarpulau di nusantara.
  • Bahasa
    Faktor pemersatu dari segi bahasa adalah bahasa Melayu. Bahasa Melayu diadopsi sebagai lingua franca para penyiar Islam, ulama dan pedagang. Kedudukan bahasa Melayu menjadi semakin kuat ketika bahasa Melayu ditulis dengan aksara Arab. Serta para ulama menulis banyak karya dengan bahasa Melayu berhuruf Jawi. Sehingga, tulisan Jawi menjadi alat komunikasi dan dakwah tertulis bagi masyarakat Melayu-nusantara. Sebelum kedatangan Islam, bahasa Melayu digunakan hanya di lingkungan etnis terbatas. Yaitu suku bangsa Melayu di Palembang, Riau, Deli (Sumatera Timur), dan Semenanjung Malaya.

Dengan demikian, proses integrasi di kepulauan Indonesia pada masa Islam dapat terjadi berkat peranan ulama yang datang dan mensyiarkan agama Islam dengan mengajarkan Islam pada keluarga kerajaan lokal maupun masyarakat umum, peranan pelayaran dan perdagangan antarpulau sehingga menimbulkan pergaulan dan hubungan kebudayaan antarpedagang, dan peran bahasa khususnya Bahasa Melayu yang digunakan sebagai alat komunikasi masyarakat.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

5

Iklan

Pertanyaan serupa

Bagaimanakah cara Islamisasi berkembang di Nusantara?

23

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia