Candrasengkala terdiri dari dua kata yaitu Candra yang artinya pernyataan dan Sengkala yang artinya angka tahun. Dengan demikian Candrasengkala adalah pernyataan yang berarti angka tahun, pada pengertian Candrasengkala ini kita sebut istilah umum. Candrasengkala terdiri dari dua macam yaitu Suryasengkala dan Candrasengkala. Suryasengkala adalah Candrasengkala yang digunakan untuk tahun yang perhitungannya berdasarkan perputaran Bumi terhadap Matahari (Surya), sebagai contoh adalah tahun Masehi. Sedangkan Candrasengkala adalah Candrasengkala yang digunakan untuk tahun yang perhitungannya berdasarkan perputaran Bulan (Candra) terhadap bumi, sebagai contoh adalah tahun Saka/Jawa dan tahun Hijriyah. Candrasengkala berisi atau menunjukkan susunan kata-kata yang bila dibaca dari belakang mengisyaratkan tahun dalam perhitungan Jawa (Saka) tahun candra atau berdasarkan peredaran candra (bulan).
Pada jaman dahulu masyarakat jawa menggunakan Sengkala dalam berbagai aspek kehidupan, sebagai contoh pada setiap bangunan rumah, pintu gerbang, kuburan, gapura, tugu, dan bangunan-bangunan lainnya. Selain itu pada karya-karya sastra jawa, benda-benda bersejarah, karya seni, lambang/simbol suatu kota, lembaga atau organisasi, surat-surat jaman dahulu juga menggunakan Sengkala untuk menyatakan kala atau waktu tahun penulisannya. Sengkala juga sering digunakan sebagai peringatan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi disuatu masa yang dapat bermakna sebagai penggambaran terhadap kondisi politik, sosial, atau juga bermakna do’a harapan, peringatan kelahiran seseorang, kematian seseorang dan sebagainya. Orang Jawa zaman dahulu menggunakan sengkala atau simbol simbol angka untuk menandai atau menyebut tahun, karena biasanya melalui sengkala tersebut dapat diketahui kejadian tahun tertentu, makna kata perkata sengkala disesuaikan dengan sifat-sifat angka tahun dan biasanya menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi pada tahun itu.
Berdasarkan penjelasan di atas maka jawaban yang tepat adalah C.