Iklan

Iklan

Pertanyaan

Polymerase Chain Reaction (PCR) merupakan teknik penggandaan DNA secara in-vitro dengan memanfaatkan suhu tinggi pada reaksinya. Pada teknik ini diperlukan penambahan MgCl 2 sebagai kofaktor enzim DNA polimerase. Yolan mencoba menggunakan DNA polimerase yang diisolasi dari dua spesies mikroorganisme yang hidup di lingkungan berbeda. Setelah dilakukan percobaan, hasilnya kemudian disajikan dalam tabel berikut. Perlakuan Hasil DNA Polimerase Spesies A + larutan MgCl 2 Tidak terjadi penggandaan DNA DNA polimerase spesies B + larutan MgCl 2 Terjadi penggandaan DNA DNA polimerase spesies A tanpa larutan MgCl 2 Tidak terjadi penggandaan DNA DNA polimerase spesies B tanpa larutan MgCl 2 Tidak terjadi penggandaan DNA Berdasarkan hasil diatas pernyataan yang benar tentang percobaan Yolan adalah....

Polymerase Chain Reaction (PCR) merupakan teknik penggandaan DNA secara in-vitro dengan memanfaatkan suhu tinggi pada reaksinya. Pada teknik ini diperlukan penambahan MgCl2 sebagai kofaktor enzim DNA polimerase. Yolan mencoba menggunakan DNA polimerase yang diisolasi dari dua spesies mikroorganisme yang hidup di lingkungan berbeda. Setelah dilakukan percobaan, hasilnya kemudian disajikan dalam tabel berikut.

Perlakuan

Hasil

DNA Polimerase Spesies A + larutan MgCl2

Tidak terjadi penggandaan DNA

DNA polimerase spesies B +  larutan MgCl2

Terjadi penggandaan DNA

DNA polimerase spesies A tanpa larutan MgCl2

Tidak terjadi penggandaan DNA

DNA polimerase spesies B tanpa larutan MgCl2

Tidak terjadi penggandaan DNA

Berdasarkan hasil diatas pernyataan yang benar tentang percobaan Yolan adalah....

  1. Spesies A merupakan bakteri termofilik

  2. Ion Mg pada larutan MgCl2 merupakan inhibitor nonkompetitif yang mengganti bentuk sisi aktif enzim DNA polimerase

  3. MgCl2 merupakan bagian penyusun apoenzim DNA polimerase

  4. Spesies B diisolasi dari lingkungan yang ekstrim panas

  5. DNA polimerase tidak dapat bekerja dengan penambahan larutan MgCl2

Iklan

R. Ulfi

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta

Jawaban terverifikasi

Jawaban

spesies A bukan merupakan bakteri termofilik. Bakteri termofilik merupakan bakteri yang tinggal di lingkungan yang ekstrim panas. Spesies B mungkin merupakan bakteri termofilik sebab enzim DNA polimerase yang diisolasi dari spesies tersebut dapat memfasilitasi penggandaan DNA dengan teknik PCR. Selain itu, dari hasil diketahui bahwa larutan MgCl 2 diperlukan agar penggandaan DNA dapat berlangsung. Keberadaan larutan MgCl 2 justru memfasilitasi penggandaan DNA sehingga tidak mungkin larutan MgCl 2 bersifat sebagai inhibitor nonkompetitif. Ion Mg 2+ yang terkandung dalam larutan MgCl 2 merupakan kofaktor (bagian non-protein) DNA polimerase, oleh karena itu ketersediaannya ikut menentukan berhasil atau tidaknya proses penggandaan DNA dengan teknik PCR.

spesies A bukan merupakan bakteri termofilik. Bakteri termofilik merupakan bakteri yang tinggal di lingkungan yang ekstrim panas. Spesies B mungkin merupakan bakteri termofilik sebab enzim DNA polimerase yang diisolasi dari spesies tersebut dapat memfasilitasi penggandaan DNA dengan teknik PCR. Selain itu, dari hasil diketahui bahwa larutan MgCl2 diperlukan agar penggandaan DNA dapat berlangsung. Keberadaan larutan MgCl2 justru memfasilitasi penggandaan DNA sehingga tidak mungkin larutan MgCl2 bersifat sebagai inhibitor nonkompetitif. Ion Mg2+ yang terkandung dalam larutan MgCl2 merupakan kofaktor (bagian non-protein) DNA polimerase, oleh karena itu ketersediaannya ikut menentukan berhasil atau tidaknya proses penggandaan DNA dengan teknik PCR.

Iklan

Pembahasan

PCR melibatkan suhu tinggi untuk reaksinya sehingga enzim DNA polimerase yang digunakan pun harus tahan terhadap suhu tinggi. Berdasarkan data diatas, enzim DNA polimerase yang diisolasi dari spesies A tidak dapat memfasilitasi penggandaan DNA sehingga dapat disimpulkan bahwa enzim polimerase tersebut bersifat tidak tahan panas. Oleh karena itu, spesies A bukan merupakan bakteri termofilik. Bakteri termofilik merupakan bakteri yang tinggal di lingkungan yang ekstrim panas. Spesies B mungkin merupakan bakteri termofilik sebab enzim DNA polimerase yang diisolasi dari spesies tersebut dapat memfasilitasi penggandaan DNA dengan teknik PCR. Selain itu, dari hasil diketahui bahwa larutan MgCl 2 diperlukan agar penggandaan DNA dapat berlangsung. Keberadaan larutan MgCl 2 justru memfasilitasi penggandaan DNA sehingga tidak mungkin larutan MgCl 2 bersifat sebagai inhibitor nonkompetitif. Ion Mg 2+ yang terkandung dalam larutan MgCl 2 merupakan kofaktor (bagian non-protein) DNA polimerase, oleh karena itu ketersediaannya ikut menentukan berhasil atau tidaknya proses penggandaan DNA dengan teknik PCR.

PCR melibatkan suhu tinggi untuk reaksinya sehingga enzim DNA polimerase yang digunakan pun harus tahan terhadap suhu tinggi. Berdasarkan data diatas, enzim DNA polimerase yang diisolasi dari spesies A tidak dapat memfasilitasi penggandaan DNA sehingga dapat disimpulkan bahwa enzim polimerase tersebut bersifat tidak tahan panas. Oleh karena itu, spesies A bukan merupakan bakteri termofilik. Bakteri termofilik merupakan bakteri yang tinggal di lingkungan yang ekstrim panas. Spesies B mungkin merupakan bakteri termofilik sebab enzim DNA polimerase yang diisolasi dari spesies tersebut dapat memfasilitasi penggandaan DNA dengan teknik PCR. Selain itu, dari hasil diketahui bahwa larutan MgCl2 diperlukan agar penggandaan DNA dapat berlangsung. Keberadaan larutan MgCl2 justru memfasilitasi penggandaan DNA sehingga tidak mungkin larutan MgCl2 bersifat sebagai inhibitor nonkompetitif. Ion Mg2+ yang terkandung dalam larutan MgCl2 merupakan kofaktor (bagian non-protein) DNA polimerase, oleh karena itu ketersediaannya ikut menentukan berhasil atau tidaknya proses penggandaan DNA dengan teknik PCR.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

3

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Reaksi rantai polimerase (PCR) merupakan reaksi yang terjadi pada skala in vitro . Reaksi tersebut meniru reaksi yang terjadi di dalam sel, yaitu ... 1. penerjemahan segmen nukleotida 2. pencetaka...

39

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia