Pola penyebaran penyakit DBD bisa dilakukan dengan menggunakan teknik ....

Pembahasan

SIG dapat digunakan untuk berbagai bidang kehidupan. Salah satunya adalah untuk memetakan pola penyebaran penyakit DBD. Pemetaan pola penyebaran penyakit DBD ini menggunakan teknik buffer untuk membuat zona-zona penyebaran DBD dari titik awal ditemukannya kasus DBD. Pembuatan zona ini didasarkan pada masa hidup dan jarak terbang nyamuk per hari. Biasanya, jarak terbang nyamuk Aedes aegypti adalah 100 meter. Oleh sebab itu, wilayah dengan jarak 100 meter dari titik awal kasus memiliki kerawanan tinggi untuk terkena DBD. Berikut ini adalah contoh zona distribusi DBD dengan menggunakan metode buffer di Kota Ruangjayatahun 2015. Titik-titik merah menunjukkan lokasi kasus DBD. Sementara, zona buffer berwarna kuning dan hijau menunjukkan wilayah yang rawan terhadap DBD, di mana jaraknya diukur sejauh 500 meter dan 1.000 meter dari lokasi kasus DBD. Zona kuning memiliki risiko tertular penyakit DBD yang lebih tinggi, sedangkan zona hijau memiliki risiko tertular yang lebih rendah. Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah B.