Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses "mengapa" dan "bagaimana" kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi.
Dalam penulisan teks eksplanasi, hal yang perlu diperhatikan adalah menentukan pola pengembangan. Pola pengembangan adalah pola yang menjelaskan bagaimana cara penulis menyajikan atau menyampaikan informasi kepada pembaca dalam teks. Pola pengembangan bertujuan untuk mendapatkan paragraf sesuai dengan yang dimaksud.
Berikut ini adalah beberapa pola pola pengembangan teks eksplanasi, yaitu:
- Pola umum-khusus (deduktif), yaitu pola pengembangan yang mengurutkan dari umum ke khusus. Teks dengan pola ini memberikan kesimpulan atau gagasan utama di bagian awal teks.
- Pola khusus-umum (induktif), yaitu pola pengembangan paragraf yang mengurutkan dari informasi khusus ke umum. Kesimpulan atau gagasan utama pada pola ini diletakkan di bagian akhir teks.
- Pola proses, yaitu pola pengembangan paragraf yang tersusun atas beberapa kalimat secara runtut sehingga membentuk satu gagasan yang utuh. Dengan begitu, paragraf tertentu tidak langsung mengandung kesimpulan melainkan berupa kalimat yang eksplisit, tapi disimpulkan atas kalimat-kalimat dalam paragraf tersebut.
- Pola contoh, yaitu pola pengembangan paragraf yang menyajikan gagasan utama atau pokok pikiran yang kemudian diuraikan menjadi gagasan penjelas dalam bentuk ilustrasi atau contoh.
- Pola kausalitas, yaitu pola pengembangan yang memiliki unsur kalimat sebab-akibat di dalamnya.
Berdasarkan kutipan teks eksplanasi di soal, paragraf tersebut di awali hal yang khusus yaitu "Hujan es jarang terjadi di daerah tropis seperti di Indonesia, sebab, angin thermis yang bertiup naik vertikal, adanya terutama di daerah tropis, dan subtropis (Filipina)". Kemudian diakhiri dengan gagasan umum yang berupa kesimpulan akhir yang berbunyi "Ini dikarenakan Indonesia berada di daerah tropis, maka dari itu jarang bahkan jarang sekali di tempat kita, mengalami hujan es ini.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan B.