Iklan

Iklan

Pertanyaan

Ironi Konsumsi Ikan di Indonesia, Kenapa?


   Potensi sumber daya ikan di Indonesia selama ini dikenal sangat berlimpah. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, potensi sumber daya ikan saat ini sudah mencapai 9,0 juta ton. Selain itu, potensi luas lahan budidaya ikan juga mencapai 83,6 juta hektare. Namun, dari semua potesi tersebut, minat masyarakat untuk mengonsumsi ikan sebagai lauk masih harus terus ditingkatkan.

   Konsumsi masyarakat Indonesia terhadap ikan masih terbilang rendah. Rata-rata tingkat konsumsi ikan di Indonesia baru mencapai 41 kilogram (kg) per kapita per tahun. Tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia (70 kg per kapita per tahun) dan Singapura (80 kg per kapita per tahun), bahkan kalah telak dengan Jepang (mendekati 100 kg per kapita per tahun).

   Beberapa hal yang menjadi penyebab masih rendahnya tingkat konsumsi ikan di Indonesia, di antaranya adalah: 1) Kurangnya pemahaman masyarakat tentang gizi dan manfaat ikan bagi kesehatan dan kecerdasan, 2) Rendahnya suplai ikan akibat kurang lancarnya distribusi, 3) Belum berkembangnya teknologi pengolaha dan atau pengawetan ikan sebagai bentuk keanekaragaman dalam ikut memenuhi tuntutan selera konsumen, 4) Sarana pemasaran, distribusi terbatas baik kualitas maupun kuantitas. Hal lain yang diduga menyebabkan masih rendahnya tingkat konsumsi ikan di Indonesia adalah pola pikir masyarakat yang masih kedarat-daratan, citra ikan sebagai penyebab penyakit cacingan, sumber alergi, dapat meningkatkan kolesterol darah, dan kandungan logam berat.

   Untuk itu, diperlukan suatu usaha untuk mendorong minat masyarakat dalam mengonsumsi ikan. Program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang dicanangkan pada tanggal 2004 bertujuan membangun kesaran gizi individu maupun kolektif masyarakat agar gemar mengonsumsi ikan. Gerakan ini melibatkan seluruh komponen bangsa dan menjadi tugas seluruh institusi, lembaga, dan masyarakat.space 

Pilihlah fakta atau opini pada setiap pernyataan berikut!

Pilihlah fakta atau opini pada setiap pernyataan berikut!


space 

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Pembahasan
lock

Teks editorial merupakan opini yang berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang dalam masyarakat. Teks editorial memang didominasi oleh opini penulis terhadap suatu permasalahan, akan tetapi penulis pun harus menyampaikan fakta yang ada di lapangan mengenai hal tersebut. Fakta merupakanperihal keadaan atau peristiwa yang nyata dan benar-benar terjadi. Sedangkan opini menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pendapat; pikiran; dan pendirian. Pernyataan "Tingkat konsumsi ikan di Indonesia jauh lebih rendah dari negara tetangga" merupakan bagian dari fakta karena dalam teks editorial yang tersaji, tertera jika konsumsi ikan di Indonesia mencapai 41 kilogram (kg) per kapita per tahun, Malaysia mencapai 70 kilogram (kg) per kapita per tahun, dan Singapura mencapai 80 kilogram (kg) per kapita per tahun. Dengan demikian, pernyataan "Tingkat konsumsi ikan di Indonesia jauh lebih rendah dari negara tetangga" merupakan bagian dari fakta.

Teks editorial merupakan opini yang berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang dalam masyarakat. Teks editorial memang didominasi oleh opini penulis terhadap suatu permasalahan, akan tetapi penulis pun harus menyampaikan fakta yang ada di lapangan mengenai hal tersebut. 

Fakta merupakan perihal keadaan atau peristiwa yang nyata dan benar-benar terjadi. Sedangkan opini menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pendapat; pikiran; dan pendirian. 

Pernyataan "Tingkat konsumsi ikan di Indonesia jauh lebih rendah dari negara tetangga" merupakan bagian dari fakta karena dalam teks editorial yang tersaji, tertera jika konsumsi ikan di Indonesia mencapai 41 kilogram (kg) per kapita per tahun, Malaysia mencapai 70 kilogram (kg) per kapita per tahun, dan Singapura mencapai 80 kilogram (kg) per kapita per tahun. 

Dengan demikian, pernyataan "Tingkat konsumsi ikan di Indonesia jauh lebih rendah dari negara tetangga" merupakan bagian dari fakta. 

 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

37

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Tulislah kalimat yang berisi fakta dalam teks editorial tersebut!

62

4.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

info@ruangguru.com

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia