Beberapa faktor lemahnya perlawanan bangsa Indonesia sehingga dengan mudah dipatahkan Belanda ialah
- Menggunakan perlawanan bersenjata
Bangsa Indonesia melawan dengan menggunakan senjata tradisional. Meski dalam hal jumlah pejuang Indonesia unggul, namun persenjataan yang tidak imbang membuat dengan mudah Belanda mematahkan perlawanan dengan persenjataan yang lebih canggih.
- Perlawaan berpusat pada tokoh kharismatik
Dengan berpusat pada tokoh kharismatik, membuat perlawanan bangsa Indonesia hanya dilakukan pada saat dipelopori oleh tokoh-tokoh yang dianggap penting saja. Menyadari hal tersebut, Belanda banyak menjalin hubungan baik dengan tokoh-tokoh yang dianggap berpengaruh agar dapat mudah mengendalikan masyarakatnya dan tidak melakukan perlawanan.
- Perlawanan tidak terorganisir
Perlawanan bangsa Indonesia kurang terorganisir, membuat dengan mudah Belanda melakukan politik Devide Et Impera atau politik pecah belah dan melemahkan perlawanan bangsa Indonesia.
- Bergantung kepada pemimpin
Perlawnan hanya bergantung pada pemimpin, sehingga ketika pemimpin perlawanan gugur atau tertangkap, perlawanan menjadi semakin lemah dan berakhir.
Jadi, jawabanya adalah pernyataan benar. Sebab, perlawanan bangsa Indonesia sebelum abad XX dapat dengan mudah dipatahkan oleh Belanda ialah karena lemahnya strategi perlawanan seperti persenjataan yang tidak imbang, perlawanan berpusat pada tokoh kharismatik saja, tidak terorganisir dan hanya bergantung pada pemimpin.