Iklan

Pertanyaan

Perkembangan politik pasca pemilu 1955 memperlihatkan tanda renggangnya hubungan dwi tunggal (Soekarno-Hatta). Berilah alasan mundurnya Hatta sebagai Wakil Presiden pada tanggal 1 Desember 1955.

Perkembangan politik pasca pemilu 1955 memperlihatkan tanda renggangnya hubungan dwi tunggal (Soekarno-Hatta). Berilah alasan mundurnya Hatta sebagai Wakil Presiden pada tanggal 1 Desember 1955. space

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

18

:

49

:

24

Klaim

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

alasan mundurnya Hatta sebagai Wakil Presiden adalah karena Soekarno ingin menerapkan sistem Kabinet Parlementer dimana menempatkan Presiden sebagai kepala negara yang berfungsi sebagai simbol, sehingga kedudukan Wakil Presiden tidak diperlukan lagi.

alasan mundurnya Hatta sebagai Wakil Presiden adalah karena Soekarno ingin menerapkan sistem Kabinet Parlementer dimana menempatkan Presiden sebagai kepala negara yang berfungsi sebagai simbol, sehingga kedudukan Wakil Presiden tidak diperlukan lagi. space

Pembahasan

Pembahasan
lock

Perkembangan politik Indonesia pasca Pemilu 1955 mengalami ketegangan. Pemilu pun tidak mampu menciptakan stabilitas politik yang diharapkan masyarakat. Salah satu bentuk ketegangan tersebut adalah renggangnya hubungan dwi tunggal atau Soekarno dan Hatta yang berimbas kepada mundurnya Hatta sebagai Wakil Presiden pada tanggal 1 Desember 1955. Walaupun keduanya bersahabat, namun Hatta sering tidak menyetujuipemikiran-pemikiran Soekarno,. Salah satunya adalah ketika Presiden pertama Indonesia tersebut ingin menerapkan sistem Kabinet Parlementer. Bentuk kabinet tersebut menempatkan Presiden sebagai kepala negara yang berfungsi sebagai simbol, sehingga kedudukan Wakil Presiden tidak diperlukan lagi. Maka dengan alasan tersebut, Hatta membuat pernyataan untuk mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden setelah parlemen dan konstituante pilihan rakyat sudah terbentuk. Jadi, alasan mundurnya Hatta sebagai Wakil Presiden adalah karena Soekarno ingin menerapkan sistem Kabinet Parlementer dimana menempatkan Presiden sebagai kepala negara yang berfungsi sebagai simbol, sehingga kedudukan Wakil Presiden tidak diperlukan lagi.

Perkembangan politik Indonesia pasca Pemilu 1955 mengalami ketegangan. Pemilu pun tidak mampu menciptakan stabilitas politik yang diharapkan masyarakat. Salah satu bentuk ketegangan tersebut adalah renggangnya hubungan dwi tunggal atau Soekarno dan Hatta yang berimbas kepada mundurnya Hatta sebagai Wakil Presiden pada tanggal 1 Desember 1955.

Walaupun keduanya bersahabat, namun Hatta sering tidak menyetujui pemikiran-pemikiran Soekarno,. Salah satunya adalah ketika Presiden pertama Indonesia tersebut ingin menerapkan sistem Kabinet Parlementer. Bentuk kabinet tersebut menempatkan Presiden sebagai kepala negara yang berfungsi sebagai simbol, sehingga kedudukan Wakil Presiden tidak diperlukan lagi. Maka dengan alasan tersebut, Hatta membuat pernyataan untuk mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden setelah parlemen dan konstituante pilihan rakyat sudah terbentuk.

Jadi, alasan mundurnya Hatta sebagai Wakil Presiden adalah karena Soekarno ingin menerapkan sistem Kabinet Parlementer dimana menempatkan Presiden sebagai kepala negara yang berfungsi sebagai simbol, sehingga kedudukan Wakil Presiden tidak diperlukan lagi. space

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

56

Iklan

Pertanyaan serupa

Jelaskan biodata singkat Mohammad Hatta!

2

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia