Peristiwa Andi Aziz berawal dari tuntutan Kapten Andi Aziz dan pasukannya yang berasal dari KNIL (pasukan Belanda di Indonesia) terhadap pemerintah Indonesia agar hanya mereka yang dijadikan pasukan APRIS di Negara Indonesia Timur (NIT). Pada awalnya untuk mengatasi pemberontakan Andi Aziz dilakukan secara damai. Namun, pada akhirnya dilakukan operasi militer dikarenakan ...

Pembahasan

Setelah pembubaran RIS beberapa pihak tidak terima penghapusan sistem negara bagian salah satunya adalah Andi Azis dari Negara Indonesia Timur. Andi Azis merupakan mantan perwira KNIL yang di lebur menjadi APRIS (angkatan perang Republik Indonesia Serikat) dengan penghapusan RIS maka APRIS akan dilebur menjadi TNI. Pada 5 April 1950, gerombolan Andi Azis mulai melancarkan serangan. Mereka menyerang serta menduduki tempat-tempat penting, selain itu mereka juga menawan seorang Panglima Teritorium Indonesia Timur, yaitu Letnan Kolonel A.J. Mokoginata. Mengetahui hal tersebut, pemerintah kemudian mengeluarkan ultimatum sebagai bentuk reaksi atas kejadian tersebut pada tanggal 8 April 1950.Ultimatum yang dilayangkan isinya memerintahkan kepada Andi Azis untuk melaporkan diri sekaligus harus mempertanggungjawabkan perbuatannya itu ke Jakarta, Andi Azis diberi waktu selama 4 x 24 jam. Selain itu Andi Azis juga diminta untuk menyerahkan senjata beserta menarik pasukannya, dan diminta untuk membebaskan para sandera. Namun Andi Azis dan kelompoknya tidak mematuhi ultimatum tersebut dan pemerintah RI menjalankan operasi militer dibawahKolonel Alex Kawilarang. Dengan demikian, pemerintah akhirnya menerapkan operasi militer dalam menumpas pemberontakan Andi Azis, karena tidak menepati ultimatum yang diberikan pemerintah.