Perhatikanlah wacana berikut ! Analisis Fenomena Sosial Untuk memahami perbedaan antara konflik dan kekerasan Ketika pergelaran sebuah konser musik, terjadi aksi saling dorong dan pihak yang dirugikan tidak bisa menerima dan ditambah dengan provokasi penonton, akibatnya setelah selesai konser, ada penonton yang membuat kerusuhan. Dari peristiwa kerusuhan tersebut, merembet ke tawuran antarkampung yang meluas. Bukan hanya menyerang orang, melainkan pemukiman mereka juga menjadi sasaran perusakan. Dengan demikian, perlu keterlibatan pihak kepolisian dan aparat pimpinan daerah untuk menenangkan situasi tersebut agar kekerasan tidak berlanjut. Pihak kepolisian dan aparat pimpinan daerah menjadi mediator penyelesaian masalah. Setelah melalui berbagai argumentasi, kedua pihak akhirnya menerima dengan sukarela. ( Sumber: www.cinmi.com (15 Juni 2014)) Setelah Anda membaca wacana tersebut, apa perbedaan antara konflik dan kekerasan?

Pembahasan

Poin utama dalam soal ini adalah kita diminta mencari tau perbedaan konflik dan kekerasan yang tersirat dari bahan bacaan. Dalam soal diketahui bahwa awal mula peristiwa ini adalah adanya saling dorong dan perasaan tidak terima, dua hal ini termasuk dalam bentuk kekerasan, yaitu bentuk agresi jahat yang tidak terprogram dan hanya karena dorongan nafsu belaka. Kemudian kekerasan berlanjut pada tawuran, penyerangan, perusakan yang sudah termasuk dalam konflik, baru kemudian dilakukan mediasi untuk mendamaikan. Dari analisis di atas bisa kita simpulkan, bahwa kekerasan bermula hanya karena agresi jahat yang didorong oleh nafsu sesaat, kekerasan dapat berkembang menjadi konflik. Konflik merupakan hasil dari interaksi dissosiatif (konflik berawal dari adanya kekerasan'), yang dilakukan bukan hanya karena nafsu tapi sudah ada keinginan memperoleh kemenangan dan menghancurkan pesaingnya. Jadi perbedaan konflik dan kekerasan diantaranya pada niat awal dan pemicunya. Kekerasan karena dorongan nafsu dan tidak terprogram, sedangan konflik sudah ada niatan menghancurkan atau menjatuhkan. Kekerasan yang tidak diselesaikan dapat memicu konflik.