Iklan

Pertanyaan

Perhatikanlah teks drama berikut ini untuk menjawab soal 6 s.d. 10 ! Drama Tengah Malam oleh Yandianto (Malam sudah larut. Ibu duduk termenung. Ratih keluar dari pintu samping kanan) Ratih : Maaf, Bu. Mungkin pertanyaan Anwar tadi siang telah membuat hati Ibu resah. Hatiku pun turut resah seperti hati Ibu. Barangkali malam ini, semua penduduk desa ini menjadi resah seperti kita. Ibu : Tidurlah, Ratih! Ratih : Adilkah jika seseorang menyuruh orang lain tidur, sementara dia sendiri tetap terjaga? Ibu tidak boleh memaksakan diri untuk terus-terusan memikirkan kata-kata Anwar. Dia masih kekanak-kanakan. Kata-katanya seperti angin yang berembus, lalu hilang begitu saja. Ibu : Apa yang diucapkan adikmu Anwar itu benar, Ratih. Pertanyaannya wajar. Dia bertanya tepat pada waktunya, yaitu pada saat para romusha pulang ke desa masing-masing dan ayah kalian seharusnya berada bersama mereka. Ratih : Ayah tidak mungkin berada di antara para romusha itu, Bu! Beberapa jam yang lalu kapal terakhir sudah berlabuh. Pak Hasta tetangga kita sudah kembali. Telah kudengar sorak-sorai anak-anak dan istrinya.Tetapi ayah? (Diam sejenak) Mungkin kabar yang dibawa angin itu benar. Dengan demikian akan bertambahlah kekecewaan keluarga kita. Ibu : Lebih kecewa lagi hati adikmu, Anwar. Dia tidak tahu sama sekali ke mana ayahnya pergi. Dia tidak tahu apa itu kerja paksa. Dia hanya tahu kalau ayahnya pergi, kemudian kembali dengan membawa setumpuk mainan di tangannya. (Terdengar jam berdentang 12 kali) Ratih : Tengah malam, Bu. Kapal terakhir sudah meninggalkan pelabuhan setelah menurunkan para romusha. Artinya kapal itu sudah tiga jam beristirahat sebelum berlayar kembali. Mana ayah kita? Kalau dia terkubur di pelabuhan, apakah ada koran yang membuat berita tentang kematiannya? Atau mati di tengah laut dan jasadnya diumpankan kepada ikan hiu? Ibu : Jepang adalah Jepang, Ratih. Saudara tua dapat bertindak sewenang-wenang terhadap saudara mudanya yang terlantar. Kecil harapannya untuk menemukan ayahmu. Berita yang ibu terima enam bulan yang lalu memberi keyakinan bahwa ayahmu meninggal disengat ular berbisa. Banyak orang bercerita tentang perlakuan Jepang terhadap romusha. Dan ayahmu pasti diperlakukan sama seperti kepada mereka. Nasib orang bodoh selalu tidak menguntungkan. Ratih : Jadi Ibu berkeyakinan kalau ayah telah meninggal dunia? Ibu : Ibu tidak mengatakan demikian, tapi akh…..? (Jam berdentang satu kali) Ratih : Malam telah mulai berlalu. Selamat pagi, dunia! Kalau ayah kami tidak kembali….. terkutuklah penjajah itu! (Terdengar pintu diketuk. Seorang lelaki muncul membawa sebungkus pakaian) Ibu : Pak Hasta! Hasta : Inilah. Harap kalian terima dengan lapang dada. Ratih : Mana ayahku, Pak? Hasta : Hanya Tuhan yang tahu. (Tangis meledak, ke babak berikutnya) (Sumber: Naskah Drama Tengah Malam) Watak tokoh Ibu dalam kutipan drama tersebut adalah ….

Perhatikanlah teks drama berikut ini untuk menjawab soal 6 s.d. 10!
 

Drama Tengah Malam
oleh Yandianto
 

(Malam sudah larut. Ibu duduk termenung. Ratih keluar dari pintu samping kanan)

Ratih   : Maaf, Bu. Mungkin pertanyaan Anwar tadi siang telah membuat hati Ibu resah. Hatiku pun turut resah seperti hati Ibu. Barangkali malam ini, semua penduduk desa ini menjadi resah seperti kita.

Ibu      : Tidurlah, Ratih!

Ratih   : Adilkah jika seseorang menyuruh orang lain tidur, sementara dia sendiri tetap terjaga? Ibu tidak boleh memaksakan diri untuk terus-terusan memikirkan kata-kata Anwar. Dia masih kekanak-kanakan. Kata-katanya seperti angin yang berembus, lalu hilang begitu saja.

Ibu      : Apa yang diucapkan adikmu Anwar itu benar, Ratih. Pertanyaannya wajar. Dia bertanya tepat pada waktunya, yaitu pada saat para romusha pulang ke desa masing-masing dan ayah kalian seharusnya berada bersama mereka.

Ratih   : Ayah tidak mungkin berada di antara para romusha itu, Bu! Beberapa jam yang lalu kapal terakhir sudah berlabuh. Pak Hasta tetangga kita sudah kembali. Telah kudengar sorak-sorai anak-anak dan istrinya.Tetapi ayah? (Diam sejenak) Mungkin kabar yang dibawa angin itu benar. Dengan demikian akan bertambahlah kekecewaan keluarga kita.

Ibu      : Lebih kecewa lagi hati adikmu, Anwar. Dia tidak tahu sama sekali ke mana ayahnya pergi. Dia tidak tahu apa itu kerja paksa. Dia hanya tahu kalau ayahnya pergi, kemudian kembali dengan membawa setumpuk mainan di tangannya. (Terdengar jam berdentang 12 kali)

Ratih   : Tengah malam, Bu. Kapal terakhir sudah meninggalkan pelabuhan setelah menurunkan para romusha. Artinya kapal itu sudah tiga jam beristirahat sebelum berlayar kembali. Mana ayah kita? Kalau dia terkubur di pelabuhan, apakah ada koran yang membuat berita tentang kematiannya? Atau mati di tengah laut dan jasadnya diumpankan kepada ikan hiu?

Ibu      : Jepang adalah Jepang, Ratih. Saudara tua dapat bertindak sewenang-wenang terhadap saudara mudanya yang terlantar. Kecil harapannya untuk menemukan ayahmu. Berita yang ibu terima enam bulan yang lalu memberi keyakinan bahwa ayahmu meninggal disengat ular berbisa. Banyak orang bercerita tentang perlakuan Jepang terhadap romusha. Dan ayahmu pasti diperlakukan sama seperti kepada mereka. Nasib orang bodoh selalu tidak menguntungkan.

Ratih   : Jadi Ibu berkeyakinan kalau ayah telah meninggal dunia?

Ibu      : Ibu tidak mengatakan demikian, tapi akh…..? (Jam berdentang satu kali)

Ratih   : Malam telah mulai berlalu. Selamat pagi, dunia! Kalau ayah kami tidak kembali….. terkutuklah penjajah itu!

(Terdengar pintu diketuk. Seorang lelaki muncul membawa sebungkus pakaian)

Ibu      : Pak Hasta!

Hasta  : Inilah. Harap kalian terima dengan lapang dada.

Ratih   : Mana ayahku, Pak?

Hasta  : Hanya Tuhan yang tahu. (Tangis meledak, ke babak berikutnya)

(Sumber: Naskah Drama Tengah Malam)


Watak tokoh Ibu dalam kutipan drama tersebut adalah ….

  1. Membenci para penjaja

  2. Ingin balas dendam

  3. Pasrah menerima fakta

  4. Terus bersikap optimis

  5. Berupaya penuh semangat

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

03

:

55

:

54

Klaim

Iklan

D. Zharva

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat ialah C.

jawaban yang tepat ialah C.

Pembahasan

Dalam kutipan drama tersebut, watak tokoh Ibu ialah pasrah menerima fakta. Hal itu terlihat lewat ucapan: “Jepang adalah Jepang, Ratih. Saudara Tua dapat bertindak sewenang-wenang terhadap saudara mudanya yang terlantar. Kecil harapannya untuk menemukan ayahmu. Berita yang ibu terima enam bulan yang lalu memberi keyakinan bahwa ayahmu meninggal disengat ular berbisa. Banyak orang bercerita tentang perlakuan Jepang terhadap romusha. Dan ayahmu pasti diperlakukansama seperti kepada mereka. Nasib orang bodoh selalu tidak menguntungkan.” Jadi, jawaban yang tepat ialah C.

Dalam kutipan drama tersebut, watak tokoh Ibu ialah pasrah menerima fakta. Hal itu terlihat lewat ucapan: “Jepang adalah Jepang, Ratih. Saudara Tua dapat bertindak sewenang-wenang terhadap saudara mudanya yang terlantar. Kecil harapannya untuk menemukan ayahmu. Berita yang ibu terima enam bulan yang lalu memberi keyakinan bahwa ayahmu meninggal disengat ular berbisa. Banyak orang bercerita tentang perlakuan Jepang terhadap romusha. Dan ayahmu pasti diperlakukan sama seperti kepada mereka. Nasib orang bodoh selalu tidak menguntungkan.” Jadi, jawaban yang tepat ialah C.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Iklan

Pertanyaan serupa

Perhatikanlah teks drama berikut ini untuk menjawab soal 6 s.d. 10 ! Drama Tengah Malam oleh Yandianto (Malam sudah larut. Ibu duduk termenung. Ratih keluar dari pintu samping kanan) Rat...

1

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia