Iklim merupakan rata-rata keadaan cuaca di wilayah yang luas dengan jangka waktu yang panjang. Klasifikasi iklim terbagi menjadi iklim Junghuhn, Oldeman, Matahari, Schmidt-Ferguson, dan Koppen.
Untuk mengetahui tipe iklim di suatu tempat kita perlu data-data yang mendukung, data yang disediakan oleh soal adalah data curah hujan saja. Karena pada soal tidak dijelaskan penentuan tipe iklim nya memakai klasifikasi iklim yang mana, maka kita akan menentukan tipe iklim dari data curah hujan menggunakan klasifikasi iklim Oldeman dan Schmidt-Ferguson. Penjelasannya adalah sebagai berikut.
Iklim Oldeman merupakan klasifikasi iklim yang menggunakan curah hujan untuk menentukan tipe iklim selama satu tahun. Penentuan tipe iklim menggunakan klasifikasi Oldeman adalah sebagai berikut.
Dari penjelasan di atas, dapat kita tentukan tipe iklim tahun 1, 2, dan 3 adalah sebagai berikut.
- Tahun 1, jumlah bulan basah 1 kali pada bulan Desember.
- Tahun 2, jumlah bulan basah 2 kali pada bulan Januari dan Desember
- Tahun 3, jumlah bulan basah 2 kali pada bulan November dan Desember.
Karena jumlah bulan basah dari tahun 1 sampai tahun 3 kurang dari 3 kali, maka tipe iklim nya adalah iklim E.
Iklim Schmidt-Ferguson merupakan klasifikasi iklim berdasarkan curah hujan yang dihitung menggunakan rumus Q. Penentuan tipe iklim nya adalah sebagai berikut.
Berdasarkan penjelasan di atas, untuk menentukan tipe iklim Schmidt-Ferguson kita dapat disimak pada penjelasan berikut.
Diketahui :
- Jumlah bulan kering selama 3 tahun = 11
- Jumlah bulan basah selama 3 tahun = 16
Ditanyakan :
Jawab :
Q =rata−rata bulan basahrata−rata bulan kering×100%Q = 1611×100%Q =0,6875 × 100%Q =68,75 %
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, didapatkan nilai Q = 68,75% yang termasuk ke dalam tipe iklim D (iklim sedang).
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tipe iklim menggunakan klasifikasi Oldeman merupakan iklim E, sedangkan tipe iklim menggunakan klasifikasi Schmidt-Ferguson merupakan iklim D (sedang).