Iklan
Iklan
Pertanyaan
Perhatikan teks berikut!
Observasi Hutan Pinus dan Danau Ranu Gumbolo di Pagerwojo
Pagerwojo merupakan salah satu kecamatan di Tulungagung yang daerahnya merupakan perbukitan dengan pemandangan alam yang sejuk dan asri. Pemukiman penduduk di wilayah ini bisa dibilang masih jarang dan sebagian besar wilayahnya merupakan hutan jati, pinus, dan area persawahan. Di Pagerwojo terdapat satu tempat wisata yang khas, yakni Waduk Wonorejo. Di sekitar area tersebut terdapat sebuah danau, yakni Ranu Gumbolo, yang menjadi satu dengan waduk dan di sekitar danau tersebut merupakan hutan pinus yang tertata rapi. Oleh sebab itu, pemandangan alam di sekitar danau Ranu Gumbolo tidak sepenuhnya alami, melainkan banyak mendapat campur tangan dari warga setempat dan pemerintah daerah.
Ranu Gumbolo merupakan obyek wisata buatan yang dirintis sejak tahun 2015. Dulunya danau ini merupakan bagian dari Waduk Wonorejo. Sebelum dibangun beberapa fasilitas sederhana, tempat ini merupakan tempat yang hanya dikunjungi oleh para pemancing. Selain kawasannya yang rindang dan sejuk, ikan di wilayah ini juga sangat banyak. Di namai sebagai Ranu Gumbolo hanya karena kawasan ini mirip dengan Danau Ranu Kumbolo di Gunung Semeru. Dengan ditetapkanya sebagai destinasi wisata baru, ada dampak positif dan negatif bagi ekosistem di wilayah tersebut. Sebelumnya, wilayah ini merupakan hutan pinus yang sepi dan belum tertata rapi. Hewan-hewan seperti burung, mamalia kecil dan reptil seperti ular masih sering terlihat. Namun setelah resmi menjadi obyek wisata dan mulai ramai didatangi pengunjung, lokasi ini menjadi tertata rapi, memiliki beberapa fasilitas, rute yang nyaman, dan tak lagi tampak binatang liar berkeliaran kecuali ikan-ikan yang ada di tepi perairan.
Lokasi Danau Ranu Gumbolo tidaklah sulit untuk ditemukan. Dari kota Tulungagung, para pengunjung bisa menempuh jalur ke barat untuk menuju Pagerwojo. Setelah masuk kawasan Pagerwojo, pengunjung akan dengan mudah menemukan pintu masuk menuju waduk Wonorejo karena letaknya persis di pinggir jalan utama. Setelah memasuki gapura masuk wilayah waduk Wonorejo, pengunjung bisa mengambil jalan lurus hingga nanti akan bertemu dengan sebuah pertigaan. Jika ke arah kiri maka pengunjung akan sampai di waduk Wonorejo dan sebaliknya jika diambil arah ke kanan maka pengunjung akan sampai di danau Ranu Gumbolo. Tidak ada harga tiket masuk untuk menikmati keindahan alam di area ini, namun jika pengunjung menggunakan beberapa fasilitas yang tersedia seperti perahu, parkir, rumah pohon dan kursi santai, pengunjung akan dikenakan biaya dengan harga yang sangat terjangkau dan yang menarik sebetulnya tak hanya spot wisata danau Ranu Gumbolo saja, namun sepanjang perjalanan menuju area tersebut pengunjung bisa menikmati pesona hutan pinus. Sepanjang pinggir jalan bisa dijadikan tempat tongkrongan karena hampir semuanya merupakan tempat yang rindang dan sejuk.
Mayoritas tanaman yang ada di kawasan ini adalah pohon jati, cemara dan pinus. Khusus pohon pinus merupakan pohon yang cara penanamannya sangat rapi karena selain ditujukan sebagai pemandangan, pohon tersebut juga disadap getahnya oleh penduduk setempat. Selain pepohonan tersebut, jenis tanaman selebihnya adalah tanaman liar, semak-semak, dan beberapa tanaman khas ala Pegunungan Wilis. Beberapa satwa yang terdapat di daerah ini adalah berbagai jenis burung termasuk burung elang, mamalia kecil seperti musang, kucing hutan, tupai dan binatang reptil seperti ular dan biawak. Konon di daerah tersebut dikatakan bahwa beberapa kali terjadi penampakan seekor ular pyton raksasa yang menyeberangi danau. Tentu hal tersebut merupakan pemandangan langka. Lambat laun binatang-binatang tersebut mulai berkurang dan beberapa diantaranya seperti burung elang sudah enggan menampakkan diri lagi karena banyaknya pemburu yang berburu binatang di daerah tersebut.
Pembangunan kawasan wisata baru danau Ranu Gumbolo membawa dua hal postitif dan negatif. Positifnya adalah warga setempat mendapatkan sumber pemasukan tambahan. Selain itu, area Ranu Gumbolo juga menjadi lebih rapi, bersih, indah serta memiliki beberapa fasilitas meski masih sederhana. Sementara itu dampak negatifnya, area Ranu Gumbolo yang dulunya merupakan rumah bagi aneka satwa baik udara, air, dan darat telah berubah dan ramai dikunjungi orang sehingga satwa-satwa tersebut harus pergi ke tempat lain. Dengan kata lain, pembangunan danau Ranu Gumbolo telah menghilangkan habitat beberapa jenis satwa yang ada di situ.
Struktur yang terdapat pada teks laporan hasil observasi adalah simpulan. Simpulan yang tepat berdasarkan teks di atas adalah ...
Sebaiknya wisata baru Ranu Gumbolo memberikan tempat untuk hewan-hewan yang ada ditempat itu.
Sebaiknya wisata baru Ranu Gumbolo lebih dijaga agr mendatangkan banyak wisatawan.
Wisata baru Ranu Gumbolo sangat bagus karena menata hutan yang dahulu tidak terurus menjadi lebih baik dan sekarang menjadi tempat wisata.
Wisata baru Ranu Gumbolo menimbulkan pro dan kontra karena ada pihak yang diuntungkan dan dirugikan
Iklan
M. Rozalina
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Jambi
2
5.0 (1 rating)
Iklan
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia