Iklan
Pertanyaan
Perhatikan teks berikut ini untuk menjawab pertanyaan nomor berikut!
Suatu hari seekor anjing pergi mencari makanan ke sebuah danau. Di sana kadang ada makanan, kadang tidak ada makanan. Sang anjing menggunakan hidung, mata, dan telingannya untuk mencari makanan sampai ia mencium bau anyir. Lalu, dia mengikuti arah bau itu dan sampailah dia di situ. Namun, dia tidak menemukan ikan itu di tanah ataupun di dekat danau. Ketika dia menengadah, ia melihat seekor bangau bertengger di sebuah pohon dengan paruh berisi ikan. Burung bangau bukanlah burung yang sering dilihat oleh sang anjing.
Sang anjing tersenyum bahagia karena dia telah menemukan makanan meskipun makanan itu ada di dalam paruh burung bangau. “Ah, aku tidak perlu mencari ke tempat yang jauh karena aku sudah menemukan makanan yang aku cari dan makanan itu cukup untuk membuatku kenyang.” pikir sang anjing. Sang anjing kini melihat sang burung bangau yang bertengger di pohon itu dengan penuh rasa kagum. Lalu, ia berkata sambil berteriak dengan keras, “Hai, burung yang indah dan cantik, kau kelihatan sangat indah ketika bertengger di dahan itu.” Sang burung bangau menoleh ke arah sang anjing dengan memiringkan kepalanya memperhatikan sang anjing dengan sangat curiga, sang burung bangau tetap menutup paruhnya dan tidak membalas sahutan sang anjing.
“Lihatlah kakimu yang besar dan kuat itu,” kata sang anjing, “tubuhmu yang besar dan warna bulumu yang cerah seperti pelangi, sayapmu yang lebar itu sangat cantik, dan paruhmu yang panjang itu sangat indah.” Rayu sang anjing, “Burung indah seperti dirimu pasti memiliki suara yang cukup bagus dan merdu. Kau adalah burung sempurna ketika kau bernyanyi dengan indah dan aku akan memujimu selayaknya sang ratu burung yang indah.” Mendengar rayuan sang anjing yang membuat senang hatinya, sang burung bangau kini lupa akan rasa curiga dan ikan besar yang dipegang oleh mulutnya.
Sang burung bangau ingin sekali disebut-sebut sebagai sang ratu burung dan kini dia membuka mulutnya dan mengeluarkan suara-suaranya yang cukup keras tanpa sadar ia menjatuhkan ikan besarnya ke dekat sang anjing. Sang anjing yang berhasil mengelabui bangau segera menyambar ikan yang meluncur jatuh dari mulut bangau sembari berkata, “Kau memang burung besar dan cantik, kau memiliki suara meskipun tidak semerdu burung lain, tetapi di manakah otakmu? Kau menjatuhkan ikan yang cukup besar ini, aku sangat berterima kasih.” Sang anjing menggigit dan pergi dari sang burung sambil tersenyum manis dan sang burung kini menyesali perbuatannya.
Pesan moral yang terkandung di dalam fabel tersebut adalah jangan....
terlena dengan pujian yang diberikan orang lain
menginginkan hak orang lain
mencari-cari masalah
mudah percaya dengan ucapan orang lain yang belum tentu benar
Iklan
A. Rizky
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Indonesia
1
5.0 (2 rating)
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia