Iklan

Pertanyaan

Perhatikan teks berikut! Bersatunya Dua Wangsa Beda Agama Pernikahan antara Pramodhawardani dan Rakai Pikatan cukup unik. Pasangan ini berbeda agama dan berasal dari dua dinasti besar di Jawa. Dalam Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia (1973), R. Soekmono menyebutkan, Pramodhawardhani dari wangsa Syailendra memeluk Buddha aliran Mahayana, sedangkan Rakai Pikatan adalah pangeran dari wangsa Sanjaya yang beragama Hindu aliran Syiwa (hlm. 44). Boleh jadi, Pramodhawardani adalah ratu pertama yang tercatat dalam sejarah Indonesia melakukan perkawinan lintas agama. Baru tiga abad kemudian, Ken Arok, Raja Singhasari penganut Hindu, mengawini Ken Dedes yang beragama Buddha (Gatra, Volume 12, Masalah 29-32, 2006: ii). Dinasti Sanjaya dan Syailendra sebenarnya saling bersaing. Wangsa Sanjaya pernah berkuasa di tanah Jawa dan harus berakhir pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran (770-792 M), yang kemudian beralih ke Wangsa Syailendra. Rakai Panangkaran adalah keturunan Ratu Shima (674-732 M), penguasa Jawa dari Kerajaan Kalingga. Perkawinan Pramodhawardani dengan Rakai Pikatan disebut-sebut sebagai momen bersatunya dua keluarga besar yang sebelumnya berseteru (Thomas Wendoris, Mengenal Candi-candi Nusantara , 2008: 18). Penyatuan dua wangsa ini tentu saja berdampak positif terhadap toleransi beragama antara pemeluk Buddha dan Hindu di Jawa kala itu. Setelah Pramodhawardani resmi bertakhta sejak 833 M, didampingi Rakai Pikatan, nuansa toleransi beragama semakin terasa. Pramodhawardani mengizinkan sang suami merintis dibangunnya candi-candi Hindu di wilayah kekuasaan kerajaannya. Sebaliknya, Rakai Pikatan pun tak segan-segan membantu pendirian candi-candi umat Buddha (Sukamto, Perjumpaan Antarpemeluk Agama di Nusantara , 2015: 146). Bahkan, ia turut menyumbang pembangunan candi-candhi Buddha tersebut, termasuk di wilayah Plaosan, dekat Prambanan (kini perbatasan antara Yogyakarta dan Kabupaten Klaten). (Dikutip dari https://tirto.id/ ) Pesan penting dari pernikahan silang yang dilakukan Rakai Pikatan dan Pramodhawardani pada masa berlangsungnya Kerajaan Hindu dan Buddha jika dikaitkan dengan praktik kehidupan masa sekarang adalah .…

Perhatikan teks berikut!
 

Bersatunya Dua Wangsa Beda Agama
 

    Pernikahan antara Pramodhawardani dan Rakai Pikatan cukup unik. Pasangan ini berbeda agama dan berasal dari dua dinasti besar di Jawa. Dalam Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia (1973), R. Soekmono menyebutkan, Pramodhawardhani dari wangsa Syailendra memeluk Buddha aliran Mahayana, sedangkan Rakai Pikatan adalah pangeran dari wangsa Sanjaya yang beragama Hindu aliran Syiwa (hlm. 44).

    Boleh jadi, Pramodhawardani adalah ratu pertama yang tercatat dalam sejarah Indonesia melakukan perkawinan lintas agama. Baru tiga abad kemudian, Ken Arok, Raja Singhasari penganut Hindu, mengawini Ken Dedes yang beragama Buddha (Gatra, Volume 12, Masalah 29-32, 2006: ii).

    Dinasti Sanjaya dan Syailendra sebenarnya saling bersaing. Wangsa Sanjaya pernah berkuasa di tanah Jawa dan harus berakhir pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran (770-792 M), yang kemudian beralih ke Wangsa Syailendra. Rakai Panangkaran adalah keturunan Ratu Shima (674-732 M), penguasa Jawa dari Kerajaan Kalingga.

    Perkawinan Pramodhawardani dengan Rakai Pikatan disebut-sebut sebagai momen bersatunya dua keluarga besar yang sebelumnya berseteru (Thomas Wendoris, Mengenal Candi-candi Nusantara, 2008: 18). Penyatuan dua wangsa ini tentu saja berdampak positif terhadap toleransi beragama antara pemeluk Buddha dan Hindu di Jawa kala itu.

    Setelah Pramodhawardani resmi bertakhta sejak 833 M, didampingi Rakai Pikatan, nuansa toleransi beragama semakin terasa. Pramodhawardani mengizinkan sang suami merintis dibangunnya candi-candi Hindu di wilayah kekuasaan kerajaannya.

    Sebaliknya, Rakai Pikatan pun tak segan-segan membantu pendirian candi-candi umat Buddha (Sukamto, Perjumpaan Antarpemeluk Agama di Nusantara, 2015: 146). Bahkan, ia turut menyumbang pembangunan candi-candhi Buddha tersebut, termasuk di wilayah Plaosan, dekat Prambanan (kini perbatasan antara Yogyakarta dan Kabupaten Klaten).

(Dikutip dari https://tirto.id/)
 

Pesan penting dari pernikahan silang yang dilakukan Rakai Pikatan dan Pramodhawardani pada masa berlangsungnya Kerajaan Hindu dan Buddha jika dikaitkan dengan praktik kehidupan masa sekarang adalah .…  

  1. Pramodhawardani rela dinikahi oleh Rakai Pikatan agar mendapatkan keturunan yang banyakundefined 

  2. perkawinan silang merupakan sebuah keharusan di tengah persaingan politik dinasti pada masa laluundefined 

  3. toleransi merupakan sebuah keniscayaan di tengah kehidupan masyarakat Nusantara yang penuh kebhinekaan undefined 

  4. toleransi dalam kehidupan masyarakat Nusantara yang sangat majemuk merupakan buah dari bonusspacedemografi

  5. Rakai Pikatan menikahi Pramodhawardani sebagai strategi politik tingkat tinggi untuk menguasai Kerajaan Mataramundefined 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

21

:

09

:

11

Klaim

Iklan

I. Uga

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Pesan penting dari teks di atas adalah bahwa meskipun berlainan identitas agama dua pihak yang saling berbeda (Rakai Pikatan dan Pramodhawardani) ternyata bisa bersatu dalam ikatan suci pernikahan. Uniknya, hal ini terjadi pada masa di mana perkembangan dan kemajuan zaman tidak secanggih sekarang. Pola pikir mereka jauh melampaui yang seharusnya, mereka mampu membuang ego sektoral, dan membangun tatanan kehidupan yang saling menghormati. Pernikahan dua sosok yang berbeda identitas, Rakai Pikatan yang berletarbelakang Hindu dan Pramodhawardani yang berlatarbelakang Buddha membuktikan dengan sempurna bahwa perbedaan bukan penghalang terwujudnya cita-cita mulia, hidup berdampingan dan saling mendukung untuk membangun cita-cita besar terwujudnya kejayaan bersama. Rakai Pikatan dengan jiwa besarnya tampak sangat mendukung dan membela idealisme istrinya Pramodhawardani. Begitu pun sebaliknya, Pramodhawardani sangat mendukung setiap perjuangan Rakai Pikatan. Hal ini tentu masih sangat relevan dalam konteks kehidupan masyarakat Nusantara dewasa ini yang tentunya jauh lebih kompleks dan beragam. Bahwa hidup saling bertoleransi, saling menerima, saling menghormati, dan saling mendukung adalah prasyarat mutlak untuk mencapai cita-cita bersama sebagai bangsa dan negara yang besar. Berdasarkan penjelasan di atas, jawaban yang tepat adalah C .

Pesan penting dari teks di atas adalah bahwa meskipun berlainan identitas agama dua pihak yang saling berbeda (Rakai Pikatan dan Pramodhawardani) ternyata bisa bersatu dalam ikatan suci pernikahan. Uniknya, hal ini terjadi pada masa di mana perkembangan dan kemajuan zaman tidak secanggih sekarang. Pola pikir mereka jauh melampaui yang seharusnya, mereka mampu membuang ego sektoral, dan membangun tatanan kehidupan yang saling menghormati. Pernikahan dua sosok yang berbeda identitas, Rakai Pikatan yang berletarbelakang Hindu dan Pramodhawardani yang berlatarbelakang Buddha membuktikan dengan sempurna bahwa perbedaan bukan penghalang terwujudnya cita-cita mulia, hidup berdampingan dan saling mendukung untuk membangun cita-cita besar terwujudnya kejayaan bersama. Rakai Pikatan dengan jiwa besarnya tampak sangat mendukung dan membela idealisme istrinya Pramodhawardani. Begitu pun sebaliknya, Pramodhawardani sangat mendukung setiap perjuangan Rakai Pikatan. Hal ini tentu masih sangat relevan dalam konteks kehidupan masyarakat Nusantara dewasa ini yang tentunya jauh lebih kompleks dan beragam. Bahwa hidup saling bertoleransi, saling menerima, saling menghormati, dan saling mendukung adalah prasyarat mutlak untuk mencapai cita-cita bersama sebagai bangsa dan negara yang besar.undefined 

Berdasarkan penjelasan di atas, jawaban yang tepat adalah C.undefined 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

6

Iklan

Pertanyaan serupa

Tujuan utama Ekspedisi Pamalayu yang dilakukan Raja Kertanagara adalah ….

1

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia