Perhatikan tabel berikut ini : Senyawa Mr Momen dipol (D) Gaya dipol-dipol (kJ/mol) Gaya London (kJ/mol) NH 3 17,03 1,47 13,3 14,7 HCl 36,46 1,08 3,31 16,8 HBr 80,92 0,82 0,69 21,9 HI 127,91 0,44 0,025 27,9 Berdasarkan data tersebut, senyawa yang memiliki titik didih paling rendahadalah…

Pembahasan

Senyawa kovalen polar memiliki pengaruh gaya London dan gaya dipol-dipol pada interaksi antar molekulnya. Sehingga kekuatan seluruh gaya yang bekerja pada molekul polar adalah hasil penjumlahan dari tiap gaya-gaya tersebut. Untuk NH 3 , jika dijumlahkan nilai kedua gaya, baik gaya dipol-dipol dan gaya London, maka diperoleh nilai sebesar 28 kJ/mol. Untuk HCl, jika dijumlahkan nilai kedua gaya, baik gaya dipol-dipol dan gaya london, maka diperoleh nilai sebesar 20,11 kJ/mol. Untuk HBr, besar gaya dipol-dipol dijumlahkan terhadap gaya london, diperoleh nilai sebesar 22,59 kJ/mol. Sedangkan untuk HI, besar gaya dipol-dipol dijumlahkan terhadap gaya london, diperoleh nilai sebesar 27,925 kJ/mol. Dari data ini menunjukkan bahwa kekuatan gaya tarikan yang bekerja antara molekul HCl lebih lemah daripada gaya tarikan yang dimiliki oleh molekul-molekul NH 3 , HBr, dan HI. Pada HCl dengan gaya tarik yang lebih lemah, menyebabkan gerakan partikel menjadi lebih bebas. Sehingga gaya tolakan antar partikel akan meningkat. Maka diperlukan energi termal yang lebih besar dari 20,11 kJ/mol untuk membuat gaya tarikan antar muatannya melemah dan membantu proses pendidihan.