Iklan

Iklan

Pertanyaan

Perhatikan paragraf berikut ini! Tanggal 27 Maret 1968 merupakan hari pelantikan Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia yang kedua menggantikan Presiden Soekarno. Pada sidang istimewa MPRS Maret 1967, Soeharto yang telah menerima kenaikan pangkat sebagai jenderal bintang empat pada 1 Juli 1966 ditunjuk sebagai pejabat Presiden berdasarkan Tap MPRS No XXXIII/1967 pada 22 Februari 1967. Melalui Sidang Istimewa MPRS, pada 7 Maret 1967, Soeharto kemudian ditunjuk sebagai pejabat presiden sampai terpilihnya Presiden oleh MPR hasil pemilihan umum. Soeharto akhirnya resmi dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada 27 Maret 1968 di Gedung Istora, Senayan. Sumber: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ Hubungan antara peristiwa pada teks di atas dengan dikeluarkannya supersemar adalah ….

Perhatikan paragraf berikut ini!

Tanggal 27 Maret 1968 merupakan hari pelantikan Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia yang kedua menggantikan Presiden Soekarno. Pada sidang istimewa MPRS Maret 1967, Soeharto yang telah menerima kenaikan pangkat sebagai jenderal bintang empat pada 1 Juli 1966 ditunjuk sebagai pejabat Presiden berdasarkan Tap MPRS No XXXIII/1967 pada 22 Februari 1967. Melalui Sidang Istimewa MPRS, pada 7 Maret 1967, Soeharto kemudian ditunjuk sebagai pejabat presiden sampai terpilihnya Presiden oleh MPR hasil pemilihan umum. Soeharto akhirnya resmi dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada 27 Maret 1968 di Gedung Istora, Senayan. 
Sumber: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/

Hubungan antara peristiwa pada teks di atas dengan dikeluarkannya supersemar adalah ….undefined 

  1. supersemar menjadi bukti pengunduran diri Sukarno sebagai presiden Indonesiaundefined 

  2. pelantikan Suharto sebagai presiden diawali oleh serah terima jabatan melalui supersemarundefined 

  3. melalui supersemar, Suharto mulai mengambil alih kepemimpinan nasional sebagai presidenundefined 

  4. MPRS menetapkan Suharto sebagai pejabat presiden menggantikan Sukarno sesuai isi supersemarundefined 

  5. Suharto dilantik sebagai presiden kedua Indonesia berdasarkan ketetapan dalam supersemarundefined 

Iklan

C. Sianturi

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah C.

jawaban yang tepat adalah C.undefined 

Iklan

Pembahasan

Surat Perintah 11 Maret 1965adalah surat perintah yang ditandatangani oleh Presiden Sukarno pada tanggal 11 Maret 1966. Isi dari supersemar adalah instruksi kepadaPanglima Kopkamtib Mayjen Suharto untuk mengambil langkah-langkah pengamanan setelah peristiwa Gerakan 30 September. Dengan mandat yang dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret 1966 atau supersemar itu, Suharto tidak hanya bergerak untuk memulihkan keamanan, tetapi juga mulai mengambil alih kepemimpinan nasional. Suharto kemudian ditunjuk sebagai pejabat presiden Indonesia setahun kemudian,berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara No XXXIII/1967 pada 22 Februari 1967. Presiden Sukarno sempat memberikan pandangannya mengenai supersemar dalam salah satu pidatonyapada 17 Agustus 1966. Pidato peringatan proklamasi kemerdekaan itu berjudul “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah” atau Jas Merah pada 17 Agustus 1966. Sukarno menegaskan bahwa supersemar bukanlah transfer of sovereignity dan bukan pula transfer of authority . Sama sekali bukan pengalihan kekuasaan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.

Surat Perintah 11 Maret 1965 adalah surat perintah yang ditandatangani oleh Presiden Sukarno pada tanggal 11 Maret 1966. Isi dari supersemar adalah instruksi kepada Panglima Kopkamtib Mayjen Suharto untuk mengambil langkah-langkah pengamanan setelah peristiwa Gerakan 30 September. Dengan mandat yang dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret 1966 atau supersemar itu, Suharto tidak hanya bergerak untuk memulihkan keamanan, tetapi juga mulai mengambil alih kepemimpinan nasional. Suharto kemudian ditunjuk sebagai pejabat presiden Indonesia setahun kemudian, berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara No XXXIII/1967 pada 22 Februari 1967. Presiden Sukarno sempat memberikan pandangannya mengenai supersemar dalam salah satu pidatonya pada 17 Agustus 1966. Pidato peringatan proklamasi kemerdekaan itu berjudul “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah” atau Jas Merah pada 17 Agustus 1966. Sukarno menegaskan bahwa supersemar bukanlah transfer of sovereignity dan bukan pula transfer of authority. Sama sekali bukan pengalihan kekuasaan.undefined 

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.undefined 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

29

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Alasan dikeluarkannyaSurat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) adalah ....

232

4.6

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia