Iklan

Pertanyaan

Perhatikan kutipan teks berikut ini! Siapakah kaum remaja itu? Mengapa kelompok mereka begitu penting dibicarakan dan perlu mendapat perhatian serius? Inilah pertanyaan mendasar menyangkut identitas sebuah komunitas yang sangat besar dan potensial. Tidak ada definisi yang sungguh-sungguh mampu dengan memadai menggambarkan kelompok remaja. Namun, patut diketahui bahwa kelompok mereka adalah sebuah kekuatan dahsyat yang terus-menerus bergerak secara dinamis dan mencari identitas serta pengakuan. Banyak orang mengandaikan kelompok remaja ibarat bom, Jika tidak ditangani secara hati-hati dan baik, ia akan meledak dan menghancurkan dunia ini. Jika dikelola dengan baik, niscaya remaja akan membawa perubahan dan perbaikan dengan energinyea yang sangat besar dan semmangatnya yang berkobar-kobar. Dua aspek yang selalu berkaitan dengan remaja adalah kemerdekaan dan identitas diri. Seiring berjalannya waktu mereka terus-menerus melepaskan keterikatan emosional dariorang tua. Secara universal, kedua hal inilah yang menjadi ciri utarna kelompok remaja, siapa pun mereka dan di mana pun mereka berada. Hal yang turut memengaruhi pola perubahan identitas remaja maupun kebebasannya adalah situasi dan kondisi masyarakat tempat remaja tersebut bertumbuh, misalnya budaya, pendidikan, atau teknologi. Sebagai contoh, selera musik remaja tahun 1960-an sangat jauh berbeda dengan selera musik remaja tahun 2008. Meskipun landasannya sarna yakni musik, tetapi remaja masa kini lebih banyak punya pilihan ketimbang remaja tahun enam puluhan. Fase remaja adalah masa penuh semangat, energi, dan pergolakan. Saat seorang anak tidak hanya mengalami perubahan fisik, tetapi juga psikis. Semua ini mengakibatkan perubahan status dari anak-anak menjadi remaja. Ada kebanggaan karena sebagai remaja, status sosial mereka berubah, keberadaan atau eksistensi mereka harus selalu diperhitungkan. Namun, ada juga kebingungan, kegelisahan, kecanggungan, kegalauan, atau salah tingkah karena perubahan hormonal menyebabkan mereka mengalami pertarungan identitas. Perubahan secara psikologis menimbulkan sejumiah pertanyaan bagi remaja. "Saya menjadi dewasa, seperti apa saya kelak?" "Apakah saya terlalu pendek atau tinggi?" "Apakah saya terlalu gemuk atau kurus?" "Bagaimana dengan kaki, lengan, rambut, mata, warna kulit saya?" Sejumlah pertanyaan berkecamuk di dalam pikiran para remaja, umumnya lebih kepada perubahan fisik mereka karena perubahan fisik erat sekali kaitannya dengan penampilan mereka. Jawaban yang tepat terhadap kebingungan mereka akan sangat menentukan terhadap perkembangan identitas mereka apakah berkembang secara positif atau negatif. Pertumbuhan fisik remaja juga diikuti oleh perkembangan daya intelektual. Mereka mulai mengembangkan pola pikir sendiri, lepas dari orang tua mereka. Jika pada masa kanak-kanak pola pikir mereka adalah konkret, pada masa remaja mereka mulai mengembangkan konsep berpikir abstrak, seperti keju juran, loyalitas, atau keadilan. Kemampuan berpikir secara abstrak membuat dunia mereka menjadi tidak terbatas, mampu memahami perbedaan dan mendorong mereka untuk menentukan pilihan menjadi apa kelak mereka pada kemudian hari. Selain itu, remaja umumnya sudah mampu memnahami logika dan konsekuensi dari sebuah tindakan logis. Pola berpikir logis membuat mereka selalu menuntut alasan di balik sebuah tindakan. Itulah sebabnya, para remaja seringkali diberi label sebagai kelompok yang suka menentang. Seringkali remaja memandang orang tua mereka terlalu lamban, dan dalam banyak hal mereka lebih unggul daripada orang tua mereka. Meskipun tidak salah, pandangan ini tidak sepenuhnya benar. Kebanyakan orang tua terlambat meny adari kondisi dan jalan pikiran anak remaja mereka sehingga menimbulkan konflik. Disadur dari: E.B Surtaka, Kenakalen Orang Tua Penyebab Kenakalan Remaja , Jakarta, Elex Media Kompulindo, 2008 Perhatikan kutipan teks berikut ini! Siapakah kaum remaja itu? Mengapa kelompok mereka begitu penting dibicarakan dan perlu mendapat perhatian serius? Inilah pertanyaan mendasar menyangkut identitas sebuah komunitas yang sangat besar dan potensial. Tidak ada definisi yang sungguh-sungguh mampu dengan memadai menggambarkan kelompok remaja. Namun, patut diketahui bahwa kelompok mereka adalah sebuah kekuatan dahsyat yang terus-menerus bergerak secara dinamis dan mencari identitas serta pengakuan. Banyak orang mengandaikan kelompok remaja ibarat bom, Jika tidak ditangani secara hati-hati dan baik, ia akan meledak dan menghancurkan dunia ini. Jika dikelola dengan baik, niscaya remaja akan membawa perubahan dan perbaikan dengan energinyea yang sangat besar dan semmangatnya yang berkobar-kobar. Dua aspek yang selalu berkaitan dengan remaja adalah kemerdekaan dan identitas diri. Seiring berjalannya waktu mereka terus-menerus melepaskan keterikatan emosional dariorang tua. Secara universal, kedua hal inilah yang menjadi ciri utarna kelompok remaja, siapa pun mereka dan di mana pun mereka berada. Hal yang turut memengaruhi pola perubahan identitas remaja maupun kebebasannya adalah situasi dan kondisi masyarakat tempat remaja tersebut bertumbuh, misalnya budaya, pendidikan, atau teknologi. Sebagai contoh, selera musik remaja tahun 1960-an sangat jauh berbeda dengan selera musik remaja tahun 2008. Meskipun landasannya sarna yakni musik, tetapi remaja masa kini lebih banyak punya pilihan ketimbang remaja tahun enam puluhan. Fase remaja adalah masa penuh semangat, energi, dan pergolakan. Saat seorang anak tidak hanya mengalami perubahan fisik, tetapi juga psikis. Semua ini mengakibatkan perubahan status dari anak-anak menjadi remaja. Ada kebanggaan karena sebagai remaja, status sosial mereka berubah, keberadaan atau eksistensi mereka harus selalu diperhitungkan. Namun, ada juga kebingungan, kegelisahan, kecanggungan, kegalauan, atau salah tingkah karena perubahan hormonal menyebabkan mereka mengalami pertarungan identitas. Perubahan secara psikologis menimbulkan sejumiah pertanyaan bagi remaja. "Saya menjadi dewasa, seperti apa saya kelak?" "Apakah saya terlalu pendek atau tinggi?" "Apakah saya terlalu gemuk atau kurus?" "Bagaimana dengan kaki, lengan, rambut, mata, warna kulit saya?" Sejumlah pertanyaan berkecamuk di dalam pikiran para remaja, umumnya lebih kepada perubahan fisik mereka karena perubahan fisik erat sekali kaitannya dengan penampilan mereka. Jawaban yang tepat terhadap kebingungan mereka akan sangat menentukan terhadap perkembangan identitas mereka apakah berkembang secara positif atau negatif. Pertumbuhan fisik remaja juga diikuti oleh perkembangan daya intelektual. Mereka mulai mengembangkan pola pikir sendiri, lepas dari orang tua mereka. Jika pada masa kanak-kanak pola pikir mereka adalah konkret, pada masa remaja mereka mulai mengembangkan konsep berpikir abstrak, seperti keju juran, loyalitas, atau keadilan. Kemampuan berpikir secara abstrak membuat dunia mereka menjadi tidak terbatas, mampu memahami perbedaan dan mendorong mereka untuk menentukan pilihan menjadi apa kelak mereka pada kemudian hari. Selain itu, remaja umumnya sudah mampu memnahami logika dan konsekuensi dari sebuah tindakan logis. Pola berpikir logis membuat mereka selalu menuntut alasan di balik sebuah tindakan. Itulah sebabnya, para remaja seringkali diberi label sebagai kelompok yang suka menentang. Seringkali remaja memandang orang tua mereka terlalu lamban, dan dalam banyak hal mereka lebih unggul daripada orang tua mereka. Meskipun tidak salah, pandangan ini tidak sepenuhnya benar. Kebanyakan orang tua terlambat meny adari kondisi dan jalan pikiran anak remaja mereka sehingga menimbulkan konflik. (Disadur dari: E.B Surtaka, Kenakalen Orang Tua Penyebab Kenakalan Remaja , Jakarta, Elex Media Kompulindo, 2008) Tentukan butir-butir penting atau pokok permasalahan dalam buku tersebut!

Perhatikan kutipan teks berikut ini!


    Siapakah kaum remaja itu? Mengapa kelompok mereka begitu penting dibicarakan dan perlu mendapat perhatian serius? Inilah pertanyaan mendasar menyangkut identitas sebuah komunitas yang sangat besar dan potensial. Tidak ada definisi yang sungguh-sungguh mampu dengan memadai menggambarkan kelompok remaja. Namun, patut diketahui bahwa kelompok mereka adalah sebuah kekuatan dahsyat yang terus-menerus bergerak secara dinamis dan mencari identitas serta pengakuan. Banyak orang mengandaikan kelompok remaja ibarat bom, Jika tidak ditangani secara hati-hati dan baik, ia akan meledak dan menghancurkan dunia ini. Jika dikelola dengan baik, niscaya remaja akan membawa perubahan dan perbaikan dengan energinyea yang sangat besar dan semmangatnya yang berkobar-kobar.

    Dua aspek yang selalu berkaitan dengan remaja adalah kemerdekaan dan identitas diri. Seiring berjalannya waktu mereka terus-menerus melepaskan keterikatan emosional dariorang tua. Secara universal, kedua hal inilah yang menjadi ciri utarna kelompok remaja, siapa pun mereka dan di mana pun mereka berada. Hal yang turut memengaruhi pola perubahan identitas remaja maupun kebebasannya adalah situasi dan kondisi masyarakat tempat remaja tersebut bertumbuh, misalnya budaya, pendidikan, atau teknologi. Sebagai contoh, selera musik remaja tahun 1960-an sangat jauh berbeda dengan selera musik remaja tahun 2008. Meskipun landasannya sarna yakni musik, tetapi remaja masa kini lebih banyak punya pilihan ketimbang remaja tahun enam puluhan.

    Fase remaja adalah masa penuh semangat, energi, dan pergolakan. Saat seorang anak tidak hanya mengalami perubahan fisik, tetapi juga psikis. Semua ini mengakibatkan perubahan status dari anak-anak menjadi remaja. Ada kebanggaan karena sebagai remaja, status sosial mereka berubah, keberadaan atau eksistensi mereka harus selalu diperhitungkan. Namun, ada juga kebingungan, kegelisahan, kecanggungan, kegalauan, atau salah tingkah karena perubahan hormonal menyebabkan mereka mengalami pertarungan identitas.

    Perubahan secara psikologis menimbulkan sejumiah pertanyaan bagi remaja. "Saya menjadi dewasa, seperti apa saya kelak?" "Apakah saya terlalu pendek atau tinggi?" "Apakah saya terlalu gemuk atau kurus?" "Bagaimana dengan kaki, lengan, rambut, mata, warna kulit saya?" Sejumlah pertanyaan berkecamuk di dalam pikiran para remaja, umumnya lebih kepada perubahan fisik mereka karena perubahan fisik erat sekali kaitannya dengan penampilan mereka. Jawaban yang tepat terhadap kebingungan mereka akan sangat menentukan terhadap perkembangan identitas mereka apakah berkembang secara positif atau negatif.

    Pertumbuhan fisik remaja juga diikuti oleh perkembangan daya intelektual. Mereka mulai mengembangkan pola pikir sendiri, lepas dari orang tua mereka. Jika pada masa kanak-kanak pola pikir mereka adalah konkret, pada masa remaja mereka mulai mengembangkan konsep berpikir abstrak, seperti keju juran, loyalitas, atau keadilan. Kemampuan berpikir secara abstrak membuat dunia mereka menjadi tidak terbatas, mampu memahami perbedaan dan mendorong mereka untuk menentukan pilihan menjadi apa kelak mereka pada kemudian hari.

    Selain itu, remaja umumnya sudah mampu memnahami logika dan konsekuensi dari sebuah tindakan logis. Pola berpikir logis membuat mereka selalu menuntut alasan di balik sebuah tindakan. Itulah sebabnya, para remaja seringkali diberi label sebagai kelompok yang suka menentang. Seringkali remaja memandang orang tua mereka terlalu lamban, dan dalam banyak hal mereka lebih unggul daripada orang tua mereka. Meskipun tidak salah, pandangan ini tidak sepenuhnya benar. Kebanyakan orang tua terlambat meny adari kondisi dan jalan pikiran anak remaja mereka sehingga menimbulkan konflik.

Disadur dari: E.B Surtaka, Kenakalen Orang Tua Penyebab Kenakalan Remaja, Jakarta, Elex Media Kompulindo, 2008

Perhatikan kutipan teks berikut ini!


    Siapakah kaum remaja itu? Mengapa kelompok mereka begitu penting dibicarakan dan perlu mendapat perhatian serius? Inilah pertanyaan mendasar menyangkut identitas sebuah komunitas yang sangat besar dan potensial. Tidak ada definisi yang sungguh-sungguh mampu dengan memadai menggambarkan kelompok remaja. Namun, patut diketahui bahwa kelompok mereka adalah sebuah kekuatan dahsyat yang terus-menerus bergerak secara dinamis dan mencari identitas serta pengakuan. Banyak orang mengandaikan kelompok remaja ibarat bom, Jika tidak ditangani secara hati-hati dan baik, ia akan meledak dan menghancurkan dunia ini. Jika dikelola dengan baik, niscaya remaja akan membawa perubahan dan perbaikan dengan energinyea yang sangat besar dan semmangatnya yang berkobar-kobar.

    Dua aspek yang selalu berkaitan dengan remaja adalah kemerdekaan dan identitas diri. Seiring berjalannya waktu mereka terus-menerus melepaskan keterikatan emosional dariorang tua. Secara universal, kedua hal inilah yang menjadi ciri utarna kelompok remaja, siapa pun mereka dan di mana pun mereka berada. Hal yang turut memengaruhi pola perubahan identitas remaja maupun kebebasannya adalah situasi dan kondisi masyarakat tempat remaja tersebut bertumbuh, misalnya budaya, pendidikan, atau teknologi. Sebagai contoh, selera musik remaja tahun 1960-an sangat jauh berbeda dengan selera musik remaja tahun 2008. Meskipun landasannya sarna yakni musik, tetapi remaja masa kini lebih banyak punya pilihan ketimbang remaja tahun enam puluhan.

    Fase remaja adalah masa penuh semangat, energi, dan pergolakan. Saat seorang anak tidak hanya mengalami perubahan fisik, tetapi juga psikis. Semua ini mengakibatkan perubahan status dari anak-anak menjadi remaja. Ada kebanggaan karena sebagai remaja, status sosial mereka berubah, keberadaan atau eksistensi mereka harus selalu diperhitungkan. Namun, ada juga kebingungan, kegelisahan, kecanggungan, kegalauan, atau salah tingkah karena perubahan hormonal menyebabkan mereka mengalami pertarungan identitas.

    Perubahan secara psikologis menimbulkan sejumiah pertanyaan bagi remaja. "Saya menjadi dewasa, seperti apa saya kelak?" "Apakah saya terlalu pendek atau tinggi?" "Apakah saya terlalu gemuk atau kurus?" "Bagaimana dengan kaki, lengan, rambut, mata, warna kulit saya?" Sejumlah pertanyaan berkecamuk di dalam pikiran para remaja, umumnya lebih kepada perubahan fisik mereka karena perubahan fisik erat sekali kaitannya dengan penampilan mereka. Jawaban yang tepat terhadap kebingungan mereka akan sangat menentukan terhadap perkembangan identitas mereka apakah berkembang secara positif atau negatif.

    Pertumbuhan fisik remaja juga diikuti oleh perkembangan daya intelektual. Mereka mulai mengembangkan pola pikir sendiri, lepas dari orang tua mereka. Jika pada masa kanak-kanak pola pikir mereka adalah konkret, pada masa remaja mereka mulai mengembangkan konsep berpikir abstrak, seperti keju juran, loyalitas, atau keadilan. Kemampuan berpikir secara abstrak membuat dunia mereka menjadi tidak terbatas, mampu memahami perbedaan dan mendorong mereka untuk menentukan pilihan menjadi apa kelak mereka pada kemudian hari.

    Selain itu, remaja umumnya sudah mampu memnahami logika dan konsekuensi dari sebuah tindakan logis. Pola berpikir logis membuat mereka selalu menuntut alasan di balik sebuah tindakan. Itulah sebabnya, para remaja seringkali diberi label sebagai kelompok yang suka menentang. Seringkali remaja memandang orang tua mereka terlalu lamban, dan dalam banyak hal mereka lebih unggul daripada orang tua mereka. Meskipun tidak salah, pandangan ini tidak sepenuhnya benar. Kebanyakan orang tua terlambat meny adari kondisi dan jalan pikiran anak remaja mereka sehingga menimbulkan konflik.

(Disadur dari: E.B Surtaka, Kenakalen Orang Tua Penyebab Kenakalan Remaja, Jakarta, Elex Media Kompulindo, 2008)


Tentukan butir-butir penting atau pokok permasalahan dalam buku tersebut!

  1. ...undefined

  2. ...undefined

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

18

:

43

:

17

Klaim

Iklan

R. Indriani

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Butir-butir penting teks ceramah: Banyak orang mengandaikan kelompok remaja ibarat bom, Jika tidak ditangani secara hati-hati dan baik, ia akan meledak dan menghancurkan dunia ini. Jika dikelola dengan baik, niscaya remaja akan membawa perubahan dan perbaikan dengan energinya yang sangat besar dan semmangatnya yang berkobar-kobar. Dua aspek yang selalu berkaitan dengan remaja adalah kemerdekaan dan identitas diri. Fase remaja adalah masa penuh semangat, energi, dan pergolakan. Saat seorang anak tidak hanya mengalami perubahan fisik, tetapi juga psikis. Pertumbuhan fisik remaja juga diikuti oleh perkembangan daya intelektual. Remaja umumnya sudah mampu memnahami logika dan konsekuensi dari sebuah tindakan logis.

Butir-butir penting teks ceramah:

  1. Banyak orang mengandaikan kelompok remaja ibarat bom, Jika tidak ditangani secara hati-hati dan baik, ia akan meledak dan menghancurkan dunia ini. Jika dikelola dengan baik, niscaya remaja akan membawa perubahan dan perbaikan dengan energinya yang sangat besar dan semmangatnya yang berkobar-kobar.
  2. Dua aspek yang selalu berkaitan dengan remaja adalah kemerdekaan dan identitas diri.
  3. Fase remaja adalah masa penuh semangat, energi, dan pergolakan. Saat seorang anak tidak hanya mengalami perubahan fisik, tetapi juga psikis.
  4. Pertumbuhan fisik remaja juga diikuti oleh perkembangan daya intelektual.
  5. Remaja umumnya sudah mampu memnahami logika dan konsekuensi dari sebuah tindakan logis.undefined 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Iklan

Pertanyaan serupa

Perhatikan kutipan buku nonfiksi berikut ! Motivasi diri adalah sebuah kemampuankita untuk memotivasi diri sendiri, tanpa adanya bantuan orang lain. Kita memiliki kemampuan menemukan alasan untuk b...

3

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02130930000

02130930000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia