Perhatikan kutipan teks berikut ini! Mainum: (Menahan) Tunggu dulu, Ayah! Jika Mas Narto tak mau menerima Ayah, akulah yang menerima. Aku tak peduli apa yang pernah terjadi. Gunarto: Maimun! Apakah pernah kau menerima pertolongan dari orang semacam ini? Aku pernah menerima tamparan dan pukulannya dahulu. Maimun: Mas jangan begitu keras. Gunarto: Kau jangan membela dia. Ingat, siapa yang membesarkan engkau. Lupakah engkau? Akulah yang mengongkosi engkau selama ini dari gajiku dan keringatku sebagai kuli kacung suruhan. Ayahmu yang sebenarnya adalah aku, Maimun. Bagian dialog yang mendeskripsikan karakter ayah adalah ...

Maskun : "Kau mesti peringatkan Suhita! Anak itu kian hari kian menjadi liar." Mardilah : "Ada apa dengan Suhita, Pak? Tadi pun dia mengeluh karena katanya kau marahi lagi. Sudah selayaknya kau ber...

Resnaga : Kau sedang apa ? Hei, apa yang sedang terjadi ? Kartika : Aku sedang melindungi harta bangsa, Sisa-sisa pengabdian ibu kita. Resnaga : Ibu kita ? Siapa ? Kartika : Tak taukah kau ? ...

Sebutkan dua metode penokohan berdasarkan pengungkapan watak tokohnya!

Citra : Pada waktu yang akhir ini, banyak pekerja yang sakit. Supaya jangan mengganggu kerja, aku suruh datang saja sore-sore. Ny. Surio : Tetapi, engkau sendiri tampaknya tidak begitu sehat. Janga...

Harsono: (marah) Apa kau tidak bisa lihat, kah? Matamu di mana, ditaruh dalam saku? Pekerja: Maaf Tuan, saya tidak melihat Tuan. Harsono: (makin marah dan memegang baju pekerja itu) Apa kau bu...