Perhatikan kutipan teks berikut ini! (1) Dengan memberanikan diri, aku pun bertanya, "Apa Ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sana itu?" Ia menjawab, "Silakan masuk, Nyonya! Kalau Anda ibunya Eric, sungguh Anda tak punya hati!”. Ia membuka pintu tempat tinggalnya. (2) "Tolong katakan, di mana ia sekarang? Saya janji menyayanginya dan tidak akan meninggalkannya lagi!” (3) Aku berlari memeluk tubuhnya yang bergetar keras. "Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di kolong jembatan,” jawabnya dengan suara terbata-bata. (4) ”Eric... maafkan Ibu, Nak!” Aku sungguh menyesal, mengapa anakku Eric, dulu kutinggalkan. Unsur cerpen yang ada pada nomor (1) adalah….

Perhatikan kutipan teks berikut ini! Cuaca duka dan murung menyelimuti rumah itu. Sebuah rumah yang semula tenang dan nyaman. Kehidupan yang indah yang selalu membukakan lembaran cinta dan harapan,...

Perhatikan kutipan teks berikut ini! Terdengar pukulan keras di wajah Penguasa, sementara mulutnya menganga keheranan, dan saat itu juga terdengar suara napi kecil, “relakanlah dirimu wahai mayat”!...

Perhatikan kutipan teks berikut ini! Terdengar pukulan keras di wajah Penguasa, sementara mulutnya menganga keheranan, dan saat itu juga terdengar suara napi kecil, “relakanlah dirimu wahai mayat”!...

Perhatikan kutipan teks berikut ini! Cuaca duka dan murung menyelimuti rumah itu. Sebuah rumah yang semula tenang dan nyaman. Kehidupan yang indah yang selalu membukakan lembaran cinta dan harapan,...

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 20 sampai 22! Teks I Mereka bersahabat sejak SMP, dan sekarang mereka juga satu sekolah di salah satu SMA favorit di kota Bandung, Reika m...