Iklan
Pertanyaan
Perhatikan kutipan novel berikut!
Sepasang burung bangau melayang meniti angin berputar-putar tinggi di langit. Tanpa sekali pun mengepak sayap, mereka mengapung berjam-jam lamanya. Suaranya melengking seperti keluhan panjang. Air. Kedua unggas itu telah melayang beratus-ratus kilometer mencari genangan air. Telah lama mereka merindukan amparan lumpur tempat mereka mencari mangsa; katak, ikan, udang atau serangga air lainnya.
Namun kemarau belum usai. Ribuan hektar sawah yang mengelilingi Dukuh Paruk telah tujuh bulan kerontang. Sepasang burung bangau itu takkan menemukan genangan air meski hanya selebar telapak kaki. Sawah berubah menjadi ladang kering berwarna kelabu. Segala jenis rumput, mati. Yang menjadi bercak-bercak hijau di sana-sini adalah kerokot, sajian alam bagi berbagai jenis belalang dan jangkrik. Tumbuhan jenis kaktus ini justru hanya muncul di sawah sewaktu kemarau berjaya.
Di bagian langit lain, seekor burung pipit sedang berusaha mempertahankan nyawanya. Dia terbang bagai batu lepas dari katapel sambil menjerit sejadi-jadinya. Di belakangnya, seekor alap-alap mengejar dengan kecepatan berlebih. Udara yang ditempuh kedua binatang ini membuat suara desau. Jerit pipit kecil itu terdengar ketika paruh alap-alap menggigit kepalanya. Bulu-bulu halus beterbangan. Pembunuhan terjadi di udara yang lengang, di atas Dukuh Paruk.
(Dikutip dari novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari)
Ringkasan yang tepat berdasarkan kutipan novel di atas adalah ...
Sepasang burung bangau terbang beratus-ratus kilometer untuk mencari air di tengah musim kemarau panjang. Sudah lama burung tersebut merindukan amparan lumpur untuk mencari makan.
Kawasan Dukuh Paruk menjadi wilayah yang gersang karena kemarau sedang berjaya. Di langitnya, burung-burung sedang berjuang mencari makan, seperti burung bangau, burung pipit, dan alap-alap.
Seekor burung pipit sedang berusaha menyelamatkan diri dari kejaran alap-alap yang ingin menyantapnya. Sebuah tragedi tengah terjadi di atas langit kawasan Dukuh Paruk yang sedang dilanda kemarau hebat.
Ribuan hektare sawah yang mengelilingi kawasan Dukuh Paruk telah berubah menjadi ladang yang kering. Di kawasan tersebut mulai ditumbuhi kaktus yang menjadi santapan berbagai jenis belalang dan jangkrik.
Sepasang burung bangau melayang di langit selama berjam-jam untuk mencari genangan air. Sudah tujuh bulan, Dukuh Paruk mengalami kemarau. Di bagian langit lain, seekor alap-alap mengejar burung pipit untuk dijadikan santapannya.
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
02
:
07
:
28
:
16
Iklan
A. Rizkyamsi
Master Teacher
83
4.5 (4 rating)
Fanny Besty Tanawani
Pembahasan lengkap banget Mudah dimengerti
Riyanti Sella Sabila
Pembahasan tidak menjawab soal
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia