Perhatikan kutipan naskah drama berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2! Di sebuah rumah tua yang telah reot penampakannya, tawa bahagia terdengar menggelegar sampai langit-langit malam. Ditemani remangnya lampu teplok, gelak tawa terdengar makin menggema, makin terasa bahagia. Guru : “Ya ampun, Pon. Tak kusangka kau akan berhasil seperti sekarang.” Ponirah : “Semua ini tak luput dari berkat Guru.” (Ponirah tersipu malu) Guru : (tertawa terpingkal-pingkal) “Tak kusangka kau masih ingat aku.” Ponirah : “Ah, mana mungkin akan kulupakan.” Guru : “Waktu aku membantumu dulu, Pon, tak pernah aku berharap akan diingat. Dalam pikiranku, yang penting kau selamat. Lagipula, tak kurang berapa banyak murid yang lupa kepada gurunya setelah sukses.” Ponirah : “Aku bersumpah tak akan melupakan kebaikan Guru.” Guru : (tersenyum penuh haru dan menepuk-nepuk pundak Ponirah) Kutipan naskah drama di atas menceritakan tentang ….

Perhatikan kutipan naskah drama berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2!

1. Di sebuah rumah tua yang telah reot penampakannya, tawa bahagia terdengar menggelegar sampai langit-langit malam. Ditemani remangnya lampu teplok, gelak tawa terdengar makin menggema, makin terasa bahagia.
2. Guru         : “Ya ampun, Pon. Tak kusangka kau akan berhasil seperti sekarang.”
3. Ponirah     : “Semua ini tak luput dari berkat Guru.” (Ponirah tersipu malu)
4. Guru         : (tertawa terpingkal-pingkal) “Tak kusangka kau masih ingat aku.”
5. Ponirah     : “Ah, mana mungkin akan kulupakan.”
6. Guru         : “Waktu aku membantumu dulu, Pon, tak pernah aku berharap akan diingat. Dalam pikiranku, yang penting kau selamat. Lagipula, tak kurang berapa banyak murid yang lupa kepada gurunya setelah sukses.”
7. Ponirah     : “Aku bersumpah tak akan melupakan kebaikan Guru.”
8. Guru         : (tersenyum penuh haru dan menepuk-nepuk pundak Ponirah)

Kutipan naskah drama di atas menceritakan tentang ….