Iklan

Iklan

Pertanyaan

Perhatikan kutipan cerpen berikut ! Tubuh Suing yang begitu lunglai direbahkan ke tanah. Karena bingung, Kimin hanya berdiri menatap temannya yang kini tergeletak tanpa daya. Ketika sadar harus berbuat sesuatu, Kimin membungkuk dan menggoyang tubuh yang terbujur itu. "Suing, kamu masih kuat berjalan? Mari kita pulang. Aku akan memapahmu. Jangan takut kepada polisi kehutanan. Kukira mereka tak mau menangkap siapa pun yang dipapah. Ayo. Ayo, Suing! Kamu masih mendengar kataku, bukan?" Bola mata yang pucat itu hanya bergulir perlahan. Bahkan napas Suing tersengal-sengal, membuat Kimin semakin tercekam rasa cemas. Laki-laki muda yang bingung itu keluar dari belukar. Lembah dan lereng yang terhampar di hadapannya tak memberi harapan apa pun. Hanya ribuan tonggak sonokeling yang mati dan dasar-dasar jurang yang tidak lagi berair. Ataukah Suing harus dibopong sampai ke kampong yang samar-samar jauh di tepi pensil? Boleh jadi orang lain mampu melakukannya. Namun, Kimin takkan sanggup karena tubuhnya yang lebih kecil. Dikutip dari: Ahmad Tohari, Surabanglus" dalam Senyum Karyamin, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2015 Sudut pandang kutipan cerpen terse but adalah...

Perhatikan kutipan cerpen berikut!


    Tubuh Suing yang begitu lunglai direbahkan ke tanah. Karena bingung, Kimin hanya berdiri menatap temannya yang kini tergeletak tanpa daya. Ketika sadar harus berbuat sesuatu, Kimin membungkuk dan menggoyang tubuh yang terbujur itu.

    "Suing, kamu masih kuat berjalan? Mari kita pulang. Aku akan memapahmu. Jangan takut kepada polisi kehutanan. Kukira mereka tak mau menangkap siapa pun yang dipapah. Ayo. Ayo, Suing! Kamu masih mendengar kataku, bukan?"

    Bola mata yang pucat itu hanya bergulir perlahan. Bahkan napas Suing tersengal-sengal, membuat Kimin semakin tercekam rasa cemas. Laki-laki muda yang bingung itu keluar dari belukar. Lembah dan lereng yang terhampar di hadapannya tak memberi harapan apa pun. Hanya ribuan tonggak sonokeling yang mati dan dasar-dasar jurang yang tidak lagi berair. Ataukah Suing harus dibopong sampai ke kampong yang samar-samar jauh di tepi pensil? Boleh jadi orang lain mampu melakukannya. Namun, Kimin takkan sanggup karena tubuhnya yang lebih kecil.

Dikutip dari: Ahmad Tohari, Surabanglus" dalam Senyum Karyamin, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2015


Sudut pandang kutipan cerpen terse but adalah... 

  1. orang pertama pelaku utamaundefined 

  2. orang pertama pelaku tambahanundefined 

  3. orang ketiga pelaku utamaundefined 

  4. orang ketiga pelaku tambahanundefined 

  5. orang ketiga serbatahuundefined 

Iklan

R. Trihandayani

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Pembahasan
lock

Pada kutipan cerpen di atas, penulis mengetahui segala hal tentang tokoh, peristiwa, tindakan dan motif. Penulis juga bisa menggambarkan perasaan dari tokoh. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sudut pandang cerpen tersebut adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu. Jawaban : E. orang ketiga serbatahu

Pada kutipan cerpen di atas, penulis mengetahui segala hal tentang tokoh, peristiwa, tindakan dan motif. Penulis juga bisa menggambarkan perasaan dari tokoh. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sudut pandang cerpen tersebut adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu.

Jawaban : E. orang ketiga serbatahu undefined

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

41

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Sudut pandang yang digunakan pengarang pada cerpen tersebut ialah …

27

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia