Iklan
Pertanyaan
Perhatikan kutipan buku fiksi berikut ini!
Aku tetap menyabarkan diri. Tetap tenang karena aku paham, aku datang ke Jakarta. bukan untuk bertengkar. Aku datang untuk melihat ayah yang sedang sakit. Aku tak ingin ayah menjadi lebih sakit melihat aku bertengkar dengan saudaraku.
Sempat aku ingin lancang kepada kakakku itu. Kesabaranku sudah di ubun-ubun, bahkan tanganku rasanya gemetaran. Sesak rasanya dituduh melakukan apa yang tidak aku lakukan. Apalagi, dikatakan sebagai anak yang menghabiskan harta orang tua oleh saudaranya sendiri.
Dadaku terasa sesak. Aku datang ke sini bukan untuk menerima tuduhan yang tidak berdasar ini. Aku datang karena ayahku sedang bertarung antara hidup dan mati. Meski gemetaran karena dituduh begitu, emosi itu tetap kutahan karena aku tahu ayah masih dalam keadaan butuh banyak istirahat. Jika ayah tahu aku bertengkar hebat dengan saudaraku, tentu itu akan menganggu pikirannya. Akhirnya, aku memilih jalan sendiri. Demi ayah, aku harus melakukannya.
Dikutip dari: Boy Candra, "Untukmu Ayah" dalam Surat Kecil untuk Tuhan, Jakarta, Bukune, 2016
Sudut pandang kutipan cerpen tersebut adalah ....
orang pertama pelaku utama
orang pertama pelaku tambahan
orang ketiga pelaku utama
orang ketiga pelaku tambahan
orang ketiga serba tahu
8 dari 10 siswa nilainya naik
dengan paket belajar pilihan
Habis dalam
00
:
03
:
32
:
22
Iklan
M. Nadia
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Syiah Kuala
15
5.0 (3 rating)
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia