Iklan
Iklan
Pertanyaan
Perhatikan kutipan artikel di bawah ini!
Hari ini, Senin (20/6), China melayangkan protes kepada pemerintah Indonesia atas aksi penembakan terhadap kapal nelayan China di perairan Natuna. Negeri Tirai Bambu, meski mengakui kedaulatan Indonesia atas Natuna, menyebut insiden terjadi di wilayah perairan yang memiliki klaim tumpang-tindih. Insiden bermula ketika Kapal Perang TNI Angkatan Laut (KRI) Imam Bonjol-383 yang sedang berpatroli pada Jumat pekan lalu, 17 Juni, menerima laporan intai udara maritim bahwa ada 12 kapal ikan asing sedang mencuri ikan di Natuna. KRI Imam Bonjol di bawah Komando Armada RI Kawasan Barat lantas bergerak mendekati kedua belas kapal tersebut. Namun saat didekati, kapal-kapal itu kabur. KRI Imam Bonjol pun memburu kapal-kapal tersebut dan melepas tembakan peringatan. Dari sejumlah tembakan, satu mengenai kapal berbendera China dengan nomor lambung 19038.
(Dikutip dari www.cnnindonesia.com pada Desember 2020)
Berdasarkan kasus di atas, langkah yang harus dilakukan dalam menyelesaikan konflik tersebut ialah dengan cara ….
stalemate, karena kedua kubu memiliki kekuatan yang sama sehingga hanya menunggu momentum keduanya bosan dengan keadaan konflik
arbitrase, kedua pihak mencari pihak ketiga yang memiliki wewenang yang lebih tinggi seperti Mahkamah Internasional dalam kerangka PBB
arbitrase, pihak ketiga mempertemukan pihak konflik dan keputusan keduanya disepakati oleh masing-masing karena nasihat sudah diterima keduanya
koersif, dengan memaksa pembubaran konflik dapat meningkatkan rasa solidaritas nasional sehingga membantu KRI dalam melawan China
stalemate, perang dingin dilakukan hingga dilakukan pembiaran kepada masyarakat sekitar agar melihat manakah yang lebih baik antara Indonesia atau China
Iklan
F. Saputri
Master Teacher
1
0.0 (0 rating)
Iklan
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia