Jawaban yang tepat dari pernyataan di atas adalah B.
Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut:
Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan AFNEI dari Brigade 49 mendarat di Tanjung Perak, Surabaya. Pasukan ini dipimpin oieh Brigjen A.W.S. Mallaby. Pihak AFNEI menjamin bahwa tidak ada pasukan Belanda yang membonceng dan tugas mereka hanya melucuti tentara Jepang. Ternyata, AFNEI melanggar kesepakatan itu dengan berbagai provokasi, di antaranya:
- membebaskan seorang kolonel Angkatan Laut Belanda saat penyerbuan penjara di Kalisosok,
- pendudukan tempat-tempat panting, seperti di Tanjung Perak, Kantor Pos Besar, Gedung lnternatio, dan
- penyebaran pamflet yang berisi perintah kepada rakyat Surabaya untuk menyerahkan senjata yang dirampas dari tangan tentara Jepang.
Tindakan provokasi tersebut telah menghapus kepercayaan pemerintah Republik Indonesia terhadap AFNEI. Pemerintah Republik Indonesia segera memerintahkan para pemuda dan TKR untuk bersiap-siap.
Pada tanggal 27 Oktober 1945, terjadilah pertempuran antara pasukan Indonesia melawan AFNEI. Pertempuran tersebut meluas menjadi serangan umum terhadap kedudukan AFNEI di seluruh kota. Ultimatum disertai ancaman pihak Sekutu berisikan akan menggempur Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila rakyat Surabaya tidak menjalankan instruksi sampai batas waktu yang ditetapkan, yaitu tanggal 10 November 1945. pukul 06.00 WIB.
Sementara itu, pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Luar Negeri, Ahmad Subarjo, menyerahkan keputusan kepada rakyat Surabaya. Kemudian, Gubernur Suryo melalui siaran radio mengumumkan secara resmi penolakan terhadap ultimatum AFNEI. Dengan penolakan tersebut, rakyat Surabaya telah siap untuk berperang.
Komandan pertahanan, yaitu Sungkono, membagi Surabaya dalam tiga sektor pertahanan. Sektor barat dipimpin oleh Kunkiyat, sektor tengah dipimpin oleh Kretarto dan Marhadi, serta sektor timur dipimpin oleh Kadim Prawirodiharjo. Bung Tomo membakar semangat juang rakyat Surabaya melalui radio di Jalan Mawar No. 4. Untuk mengenang perjuangan para pahlawan ketika melawan pasukan Sekutu, di Surabaya dibangun Tugu Pahlawan dan pada tanggal 10 November diperingati sebagai hari Pahlawan.