Perhatikan ilustrasi tentang perundungan di bawah ini! MS (14) adalah korban perundungan yang dilakuan oleh teman sekolahnya sendiri. Pelaku berusia sama dengan MS, yaitu 14 tahun atau kini sedang berada di kelas IX SMP dan akan segera menghadapi ujian nasional. Dalam kasus perundungan tersebut, MS mengalami kekerasan dengan dipukul menggunakan batu bata di bagian wajahnya. Penganiayaan ini membuat MS mengalami luka dalam dan luka parah di wajah. Selain mengalami sakit fisik, MS juga jadi tidak bisa mengikuti ujian tengah semester yang seharusnya dilakukan pertengahan Maret 2018. (Sumber: https://news.okezone.com/read/2018/03/07/338/1869092/bullying-siswa-smp-di-tangsel-korban-dipukul-pakai-batu ). Berdasarkan ilustrasi tersebut, pengendalian sosial yang paling tepat untuk pelaku adalah....

Pembahasan

Kasus perundungan atau yang bias dikenal dengan kasus bullying termasuk ke dalam kelompok kenakalan remaja. Penyimpangan ini bisa terjadi karena beberapa sebab. Di antaranya karena faktor diferensiasi asosiasi atau karena pelabelan dari orang lain. Untuk kasus di atas, perundungan sudah memasuki tahap perundungan dengan kekerasan fisik yang membuat korban mengalami kerugian fisik dan moral. Untuk menentukan pengendalian sosial apa yang tepat, sebaiknya kasus seperti di atas diserahkan langsung pada pihak berwajib dan sekolah. Lembaga-lembaga tadi memiliki kewenangan untuk melakukan pengendalian sosial formal. Di mana dengan pengendalian sosial formal hukum akan dijatuhkan sesuai dengan usia dari pelaku dan kerugian yang dialami korban. Untuk kasus perundungan yang dilakukan oleh teman sebaya, pengendalian sosial yang tepat adalah memberikan hukuman berupa pembinaan sosial bagi pelaku. Di mana pelaku diwajibkan menanggung saksi berupa pembinaan dari pihak kepolisian atau tugas-tugas sosial yang mengharuskan pelaku mengabdi beberapa waktu di dinas sosial atau di panti asuhan. Pengendalian seperti ini akan lebih mudah diterima dan dimengerti oleh anak dari pada hukuman koersif yang keras.