Diketahui
Schmid-Ferguson menggolongkan tipe iklim berdasarkan jumlah rata-rata bulan kering dengan jumlah rata-rata bulan basah. Digolongkan bulan kering jika jumlah rata-rata curah hujan kurang dari 60mm dan digolongkan dalam bulan basah jika jumlah rata-rata curah hujan lebih dari 100 mm. Untuk bulan dengan jumlah rata-rata curah hujan 60mm-100mm diabaikan. Penggolongan tipe iklim ini didasarkan pada nilai Q dengan rumus.
Setelah ditemukan nilai Q kemudian digolongkan sesuai dengan tabel iklim dibawah ini :
TIPE IKLIM |
Nilai Q |
KETERANGAN |
A |
0-0,143 |
Sangat Basah |
B |
0,143-0,333 |
Basah |
C |
0,333-0,6 |
Agak Basah |
D |
0,6-1 |
Sedang |
E |
1-1,67 |
Agak Kereng |
F |
1,67-3 |
Kering |
G |
3-7 |
Sangat Kering |
H |
>7 |
Ekstrim |
Data curah hujan daerah X tahun 2000- tahun 2015.
Ditanya?
Tipe Iklim Schmid-Ferguson.
Jawab!
Sebelum melakukan perhitungan kita golongkan yang termasuk dalam bulan kering dan bulan basah.
Yang termasuk dalam bulan kering :
- Bulan Juni dan bulan Agustus karena jumlah rata-rata curah hujan kurang dari 60mm.
Yang termasuk dalam bulan basah :
- Bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei, November dan Desember karena curah hujan lebih dari 100 mm
Jadi, diperoleh bulan kering sebanyak 2 yaitu bulan Juni dan Agustus dan bulan basah sebanyak sebanyak 5 yaitu bulan Januari, Februari, Maret, April,dan Desember.
Berdasarkan tabel penggolongan nilai Q daerah X termasuk dalam tipe iklim A karena mempunyai nilai Q=0,4 yang terletak diantara 0-0,143 dengan keterangan beriklim sangat basah. Jadi, daerah X berdasarkan penggolongan iklim Schmid-Ferguson termasuk daerah yang beriklim A dengan keterengan sangat basah.