Perhatikan dampak kebijakan berikut! Nilai impor mengalami kenaikan. Kegiatan ekspor menurun. Fasilitas alokasi kredit bukan sektor produksi kacau. Tingkat inflasi makin tidak terkendali. Perusahaan swasta milik Belanda dinasionalisasi. Dampak kebijakan Dana Revolusi terhadap perekonomian Indonesia ditunjukkan oleh angka ...

Pembahasan

Jawaban yang tepat dari pertanyaan diatas adalah D. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut: Pada 1964 Presiden Soekarno mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 18 Tahun 1964 tentang Dana Revolusi dalam upaya melakukan perbaikan ekonomi negara. KemudianPresiden Soekarno menunjuk Menteri Urusan Bank Sentral Jusuf Muda Dalam untuk mengelola Dana Revolusi. Dana Revolusi diperoleh dari devisa kredit jangka panjang ( deffered paymen t). Jusuf Muda kemudian melakukan pungutan terhadap perusahaan atau perseorangan yang mendapat fasilitas kredit senilai 250 juta hingga 1 miliar rupiah. Perusahaan atau perseorangan tersebut diharuskan membayar dengan valuta asing sesuai jumlah yang telah ditetapkan. Hasil pengumpulan Dana Revolusi digunakan untuk membiayai proyek-proyek mandataris presiden yang bersifat prestise politik dengan mengorbankan kondisi ekonomi dalam negeri. Kebijakan Dana Revolusi menyebabkan utang-utang negara makin meningkat, sebaliknya kegiatan ekspor makin menurun. Selain itu, pemberian fasilitas alokasi kredit kepada perseorangan atau perusahaan yang bukan sektor produksi dengan bunga tertentu menimbulkan kekacauan di bidang keuangan negara. Dengan demikian, tingkat inflasi makin tidak terkendali. Pada 1959 tingkat inflasi hanya 19,42%, tetapi pada 1966 melonjak mencapai 635,35%.