Senyawa 1:
Pada senyawa ini, tidak terdapat ujung rantai sehingga merupakan hidrokarbon alisiklik. Senyawa ini membentuk ikatan rangkap dua sehingga merupakan alkena, yang termasuk hidrokarbon tak jenuh. Maka, senyawa 1 merupakan hidrokarbon alisiklik tak jenuh.
Senyawa 2:
Pada senyawa ini, tidak terdapat ujung rantai sehingga merupakan hidrokarbon alisiklik. Ikatan pada senyawa ini hanyalah ikatan tunggal sehingga merupakan alkana, yang termasuk hidrokarbon jenuh. Maka, senyawa 2 merupakan hidrokarbon alisiklik jenuh.
Senyawa 3:
Pada senyawa ini, tidak terdapat ujung rantai sehingga merupakan hidrokarbon alisiklik. Senyawa ini membentuk ikatan rangkap dua sehingga merupakan alkena, yang termasuk hidrokarbon tak jenuh. Maka, senyawa 3 merupakan hidrokarbon alisiklik tak jenuh.
Senyawa 4:
Pada senyawa ini, rantai terbuka sehingga merupakan hidrokarbon alifatik. Senyawa ini membentuk ikatan rangkap tiga sehingga merupakan alkuna, yang termasuk hidrokarbon tak jenuh. Maka, senyawa 4 merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh.
Senyawa 5:
Pada senyawa ini, rantai terbuka dan bercabang sehingga merupakan hidrokarbon alifatik bercabang. Senyawa ini membentuk ikatan rangkap dua sehingga merupakan alkena, yang termasuk hidrokarbon tak jenuh. Maka, senyawa 5 merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh.
Senyawa 6:
Pada senyawa ini, rantai terbuka dan bercabang sehingga merupakan hidrokarbon alifatik bercabang. Ikatan pada senyawa ini hanyalah ikatan tunggal sehingga merupakan alkana, yang termasuk hidrokarbon jenuh. Maka, senyawa 6 merupakan hidrokarbon alifatik jenuh.
Jadi, di antara senyawa-senyawa tersebut, yang termasuk hidrokarbon: (a) alifatik jenuh adalah senyawa 6, (b) alifatik tak jenuh adalah senyawa 4 dan 5, (c) alisiklik jenuh adalah senyawa 2, dan (d) alisiklik tak jenuh adalah senyawa 1 dan 3. Selain itu, senyawa yang termasuk alkana adalah senyawa 2 dan 6; alkena adalah senyawa 1, 3, dan 5; serta alkuna adalah senyawa 4.