Kelima senyawa pada soal adalah senyawa kovalen poliatomik sehingga kepolarannya ditentukan dari momen dipol. Momen dipol menunjukkan pola distribusi elektron yang tidak merata dari atom-atom yang menyusun senyawa. Pembagian elektron yang tidak merata dalam ikatan ini mengakibatkan timbulnya dipol listrik, yaitu pemisahan muatan listrik positif dan negatif yang bersifat parsial. Atom dengan elektronegativitas lebih besar akan membentuk dipol negatif (δ−), sedangkan yang lebih kecil membentuk dipol positif (δ+).
Kepolaran kelima senyawa pada soal adalah sebagai berikut.
- = bersifat polar
- = bersifat nonpolar
- = bersifat nonpolar
- = bersifat polar
- XeF2 = bersifat nonpolar
Senyawa yang bersifat polar adalah senyawa 1 dan 4. Opsi E merupakan pasangan senyawa polar sehingga senyawa yang akan dianalisis adalah senyawa pada opsi C.
Senyawa H2S
Atom S terletak di golongan VIA dan H di golongan IA. Atom S lebih elektronegatif dari atom H. Struktur senyawa H2S adalah sebagai berikut.
Pada senyawa H2S, panah vektor ke arah atom S. Hal ini berarti persebaran elektronnya paling besar ke atom S atau muatan parsial negatif berada pada atom S, sedangkan atom H mempunyai muatan parsial positif. Oleh karena itu, senyawa H2S bersifat kovalen polar.
Senyawa BeF2
Atom Be terletak di golongan IIA dan F di golongan VIIA. Antara unsur logam dan nonlogam umumnya akan membentuk ikatan ion. Tetapi, jika atom Be membentuk Be2+, ion tersebut akan berukuran kecil dengan muatan yang besar. Sifat tersebut menyebabkan BeF2 ditinjau sebagai senyawa ikatan kovalen.
Atom F lebih elektronegatif dari Be. Tetapi, jika polaritas dilihat sebagai vektor dari atom-atom yang berikatan, besar jumlah vektornya adalah 0. Hal ini merupakan salah satu ciri dari senyawa nonpolar sehingga tidak terjadi polaritas ikatan pada senyawa BeF2, serta persebaran elektronnya menjadi merata untuk setiap ikatan. Oleh karena itu, senyawa BeF2 merupakan senyawa yang bersifat nonpolar.
Jadi, jawaban yang tepat adalah C.