- = bersifat polar
- = bersifat nonpolar
- = bersifat nonpolar
- = bersifat polar
- = bersifat nonpolar
Pada senyawa , jika kita melihat polaritas sebagai vektor dari atom atom yang berikatan, maka dihasilkan arah vektor yang merupakan ciri-ciri dari senyawa polar. Panah ini disebut sebagai momen dipol, yang menunjukkan pola distribusi elektron yang tidak merata dari atom-atom yang menyusun senyawa tersebut.
Pembagian elektron yang tidak merata dalam ikatan ini mengakibatkan timbulnya dipol listrik, yaitu pemisahan muatan listrik positif dan negatif yang bersifat parsial. Muatan parsial dilambangkan dengan δ + (delta positif) dan juga δ – (delta negatif).
Pada senyawa panah vektor mempunyai arah ke atas, atau ke arah atom P. Hal ini berarti persebaran elektronnya paling besar ke atom P atau muatan parsial negatif berada pada atom P, sedangkan atom H mempunyai muatan parsial positif. Sehingga, senyawa bersifat kovalen polar.
Sedangkan, pada senyawa dihasilkan perbedaan keelektronegatifan yang cukup besar pada setiap ikatan antara C dan H, tetapi jika dilihat polaritas sebagai vektor dari atom atom yang berikatan, maka besar jumlah vektornya adalah 0. Hal ini merupakan salah satu ciri dari senyawa nonpolar.
Maka tidak terjadi polaritas ikatan pada senyawa . Serta persebaran elektron pun menjadi merata untuk setiap ikatannya. Oleh karena itu senyawa ini merupakan senyawa yang bersifat nonpolar.