Larutan penyangga dapat dibuat dengan mencampurkan asam lemah/basa lemah dengan garam konjugasinya. Cara lainnya adalah mencampurkan larutan asam/basa lemah dengan basa/asam kuat. Namun, larutan penyangga akan terbentuk jika asam/basa lemah tersisa sehingga membentuk kesetimbangan dengan ion konjugasinya. Larutan NaOH merupakan basa kuat. Oleh karena itu, mol asam lemah harus lebih besar dari mol basa kuat.
Mol basa NaOH yang direaksikan selalu tetap, yaitu sebagai berikut.
nbnbnb===Mb×Vb0,1×V0,1V
Mol dari keempat larutan tersebut, yaitu sebagai berikut.
1. Larutan CH3CH2COOH (asam lemah)
na=Ma×Vana=0,2×2Vna=0,4V
Mol sebanyak 0,4V lebih besar dari mol NaOH sebanyak 0,1V sehingga larutan 1 dapat membentuk larutan penyangga dengan NaOH.
2. Larutan CH3COOH (asam lemah)
nanana===Ma×Va0,1×2V0,2V
Mol sebanyak 0,2V lebih besar dari mol NaOH sebanyak 0,1V sehingga larutan 2 dapat digunakan untuk membentuk larutan penyangga dengan NaOH.
3. Larutan HCN (asam lemah)
na=Ma×Vana=0,2×2Vna=0,4V
Mol HCN sebanyak 0,4V lebih besar dari mol NaOH sebanyak 0,1V sehingga larutan 3 dapat membentuk larutan penyangga dengan NaOH.
4. Larutan CH3COONa (larutan garam)
Oleh karena larutan CH3COONa adalah larutan garam, artinya larutan ini tidak dapat membentuk larutan penyangga dengan NaOH yang merupakan basa kuat.
Jadi, jawaban yang tepat adalah A.