Iklan

Iklan

Pertanyaan

Perhatikan artikel berita berikut untuk menjawab soal ! Sudarmi mengaku jengkel lantaran uang yang telah diserahkan kepada pelaku senilai Rp 47 juta tak kunjung berlipat ganda. Bahkan, ujung-ujungnya kedua pelaku kabur meninggalkan rumah kontrakan. "Kedua pelaku mengiming-ngimingi pemilik kontrakan bahwa melalui ritual, mereka bisa menggandakan uang," kata Catur saat ungkap kasus di Mapolres Kudus, Rabu (19/2/2020). Semula, Sudarmi mengeluh membutuhkan modal. Kemudian Tohir datang dan menawarkan kemampuannya untuk menggandakan uang. Sudarmi kurang begitu yakin dengan Tohir. Namun, keraguan Sudarmi itu runtuh setelah kedua pelaku mempertontonkan video yang seolah-olah mendokumentasikan keberhasilan ritual Tohir dalam menggandakan uang. Berhasil memikat Sudarmi melalui video bohong itu, Tohir lantas meminta mahar Rp 47 juta. Uang puluhan juta tersebut dijanjikan akan berlipat ganda menjadi Rp 23 miliar. "Awalnya pelaku meminta mahar Rp 6 juta dan selanjutnya meminta tambah untuk kekurangannya. Korban mengalami kerugian Rp 47 juta," terang Catur. Di depan mata korban, pelaku memasukkan sejumlah uang beserta sesaji ke dalam kardus yang telah dibungkus kain mori berwarna hitam. Saat itu pelaku sengaja membuat ruangan menjadi gelap. Agar ritual penggandaan uang itu berhasil, pelaku berpesan kepada korban supaya kardus tersebut tidak disentuh selama 41 hari. Setelah masa itu berakhir, korban baru boleh membuka kardus dan dijanjikan kardus bakal terisi uang Rp 23 miliar. "Belum sampai 41 hari, kedua pelaku sudah melarikan diri dari tempat kontrakannya. Korban yang curiga kemudian melaporkan kasus penipuan itu kepada polisi. Setelah kardus dibuka, uangnya hanya sedikit. Pecahan Rp 100.000 dan pecahan Rp 1.000," kata Catur. (sumber : https://regional.kompas.com/read/2020/02/19/22220091/uang-rp-47-juta-pemiliik-kontrakan-dibawa-lari-suami-istri-yang-ngaku-mampu?page=all ) Berdasarkan artikel, sebagai ilmu yang bersifat non etis peran sosiologi dalam mengatasi permasalahan sosial tersebut adalah ....

Perhatikan artikel berita berikut untuk menjawab soal !

Sudarmi mengaku jengkel lantaran uang yang telah diserahkan kepada pelaku senilai Rp 47 juta tak kunjung berlipat ganda. Bahkan, ujung-ujungnya kedua pelaku kabur meninggalkan rumah kontrakan. "Kedua pelaku mengiming-ngimingi pemilik kontrakan bahwa melalui ritual, mereka  bisa menggandakan uang," kata Catur saat ungkap kasus di Mapolres Kudus, Rabu (19/2/2020). Semula, Sudarmi mengeluh membutuhkan modal. Kemudian Tohir datang dan menawarkan kemampuannya untuk menggandakan uang. Sudarmi kurang begitu yakin dengan Tohir.  Namun, keraguan Sudarmi  itu runtuh setelah kedua pelaku mempertontonkan video  yang seolah-olah  mendokumentasikan keberhasilan ritual Tohir dalam menggandakan uang. Berhasil memikat Sudarmi melalui video bohong itu, Tohir  lantas meminta mahar Rp 47 juta. Uang puluhan juta tersebut dijanjikan akan berlipat ganda menjadi Rp 23 miliar. "Awalnya pelaku meminta mahar Rp 6 juta dan selanjutnya meminta tambah untuk kekurangannya. Korban mengalami kerugian Rp 47 juta," terang Catur. Di depan mata korban, pelaku memasukkan sejumlah uang beserta sesaji ke dalam kardus yang telah dibungkus kain mori berwarna hitam. Saat itu pelaku sengaja membuat ruangan menjadi gelap. Agar ritual penggandaan uang itu berhasil,  pelaku berpesan kepada korban supaya kardus tersebut tidak disentuh selama 41 hari. Setelah masa itu berakhir, korban baru boleh membuka kardus dan dijanjikan kardus bakal terisi uang Rp 23 miliar. "Belum  sampai 41 hari, kedua pelaku sudah melarikan diri dari tempat kontrakannya. Korban yang curiga kemudian melaporkan kasus penipuan itu kepada polisi. Setelah kardus dibuka, uangnya hanya sedikit. Pecahan Rp 100.000 dan pecahan Rp 1.000," kata Catur.
 

(sumber : https://regional.kompas.com/read/2020/02/19/22220091/uang-rp-47-juta-pemiliik-kontrakan-dibawa-lari-suami-istri-yang-ngaku-mampu?page=all )

 

Berdasarkan artikel, sebagai ilmu yang bersifat non etis peran sosiologi dalam mengatasi permasalahan sosial tersebut adalah ....

  1. memberikan sosialisasi praktek-praktek dan modus penipuan yang terjadi dalam masyarakat 

  2. memberikan data  pengamatan yang diperoleh secara langsung kepada pemerintah untuk menciptakan kebijakan tegas 

  3. membuka diskusi umum untuk memberikan kesempatan masyarakat memberikan penilaian mengenai fenomena modus penipuan 

  4. melakukan kajian secara mendalam mengenai motif pelaku penipuan tanpa memberikan penilain baik dan buruknya fenomena

  5. memberikan penyuluhan tentang praktek penipuan berkedok supranatural tanpa menilai baik buruknya kepercayaan orang terhadap supranatural 

Iklan

Z. Rachmathya

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawabannya E.

jawabannya E.

Iklan

Pembahasan

Berdasarkan artikel menjelaskan bahwa masyarakat masih mempunyai kepercayaan tentang hal-hal supranatural tetapi pemikirannya sudah rasional. Hal itu disebut sebagai tahap peralihan atau metafisik. Sebagai ilmu yang bersifat non etis maka peran sosiologi dalam mengatasi masalah sosial tersebut adalah memberikan penyuluhan tentang praktek penipuan berkedok supranatural tanpa menilai baik buruknya kepercayaan orang terhadap supranatural. Poin yang ditekankan adalah penyuluhan praktek penipuan, karena permasalahan utamanya adalah penipuan bukan supranatural . Sosiolog tidak menilai baik atau buruknya supranatural karena hal itu merupakan kepercayaan yang ada di masyarakat dan sosiolog tidak berhak menilai benar atau salahnya, tetapi sosiolog memberikan pengetahuan tentang modus modus dan praktek penipuan dengan menggunakan embel-embel supranatural kepada masyarakat. jika masyarakat sudah diberikan pengetahuan maka harapannya masyarakat tidak mudah tertipu. Upaya ini dalam sosiologi disebut sebagai preventif atau pencegahan. Jadi jawabannya E.

Berdasarkan artikel menjelaskan bahwa masyarakat masih mempunyai kepercayaan tentang hal-hal supranatural tetapi pemikirannya sudah rasional. Hal itu disebut sebagai tahap peralihan atau metafisik. Sebagai ilmu yang bersifat non etis maka peran sosiologi dalam mengatasi masalah sosial tersebut adalah memberikan penyuluhan tentang praktek penipuan berkedok supranatural tanpa menilai baik buruknya kepercayaan orang terhadap supranatural. Poin yang ditekankan adalah penyuluhan praktek penipuan, karena permasalahan utamanya adalah penipuan bukan supranatural. Sosiolog tidak menilai baik atau buruknya supranatural karena hal itu merupakan kepercayaan yang ada di masyarakat dan sosiolog tidak berhak menilai benar atau salahnya, tetapi sosiolog memberikan pengetahuan tentang modus modus dan praktek penipuan dengan menggunakan embel-embel supranatural kepada masyarakat. jika masyarakat sudah diberikan pengetahuan maka harapannya masyarakat tidak mudah tertipu. Upaya ini dalam sosiologi disebut sebagai preventif atau pencegahan. Jadi jawabannya E.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Seorang sosiolog melakukan penelitian dengan mengungkapkan fakta-fakta yang ada di masyarakat tanpa memandang baik dan buruknya suatu peristiwa atau fakta tersebut. Pernyataan tersebut menunjukkan sos...

63

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia