Iklan

Pertanyaan

Perbaikilah kesalahan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital dalam teks tersebut! Disain Jam Weker Tidak Lagi Sekedar Membangunkan Tidur Bagi sebagian orang, bangun pagi merupakan hal yang sulit. Di tengah jam biologis badan kita yang masih menginginkan terlelap, terkadang kita terpaksa harus bangun tidur untuk menyesuaikan diri dengan waktu pekerjaan kita sehari-hari. Karena manusia memerlukan bantuan pihak luar untuk membangunkannya dari kenyamanan zona tidur. Suara ayam berkokok hingga sirine, telah lama dipakai sebagai penanda waktu bangun tidur pada pagi hari. Namun, manusia memerlukan sebuah penanda yang lebih personal, yang dapat disesuaikan menurut kebutuhannya untuk bangun tidur pada waktu tertentu. Dari sinilah lahir sebuah konsep disain jam weker yang personal. Mungkin jam weker pertama diciptakan Plato pada abad ke4 SM dengan tehnologi tetesan air. Namun, jam weker moderen mekanik personal pertama diciptakan oleh Levi Hutchins dari New Hampshire, Amerika Serikat pada 1787. Jam weker ini hanya dapat berbunyi pada pukul 4 pagi, saat Levi memulai pekerjaannya. Jam ini tidak diproduksi masal, melainkan hanya diciptakan untuk kebutuhan pribadi sehingga tidak pernah didaftarkan patennya. P. Antoine Redier, seorang warga negara Perancis yang pertama mendaftarkan paten jam weker yang dapat disesuaikan waktunya. Jam weker dengan tombol fungsi tunda pertama kali diciptakan pabrikan General Electric—Telechron pada 1905 yang memungkinkan pengguna untuk mematikan bunyi lonceng saat dia sudah terbangun. Pada tahun 1950 an mulai diciptakan jam weker dengan angka dijital sebagai alternatip jarum penunjuk. Jam wekerpun mengalami sentuhan tehnologi dengan berkembangnya tehnologi elektronika. Misalnya dengan digabungkannya fungsi radio sebagai penanda waktu. Berkembangnya tehnologi LED pada tahun 1970 an membuat jam wekerpun memasuki bentuk yang baru dalam penampilannya. Dengan berkembangnya tehnologi mobile pada akhir abad ke-20, jam wekerpun mulai melebur ke dalam telepon genggam kita. Pada abad ke 21 di mana internet mengubah telepon genggam menjadi perangkat pintar, jam weker terus berevolusi menjadi aplikasi yang memungkinkannya berinteraksi dengan manusia lebih jauh. Belakangan banyak diciptakan aplikasi pintar jam weker yang mampu mengukur kualitas tidur, membandingkannya dengan kualitas lisik lainnya lalu memberikan masukan positif agar kita mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik ke depannya. Meskipun jam weker banyak kehilangan bentuk fisik karena proses dijitalisasi sebagai aplikasi di dalam perangkat pintar kita, perangkat jam weker dengan bentuk fisik masih tetap diciptakan dan dijual. Ada dua fungsi yang menyebabkan jam weker tidak punah ditelan zaman. Pertama, jam weker memiliki fungsi estetik. Manusia sebagai makhluk fisik yang menempati ruang tetap membutuhkan fungsi fisik estetik. Jam weker sejak dahulu menempati ruang yang dianggap privasi bagi manusia, yaitu ruang tidur. Di ruang tidur tentulah kita ingin memberlkan sentuhan estetika yang menyenangkan bagi indra kita. Oleh karena itu, desain jam weker sejak dahulu merupakan salah satu obyek buatan manusia dengan disain terindah sesuai trend pada masanya. Fungsi kedua adalah hiburan. Jam weker yang fungsinya memang menyebalkan bagi banyak orang, kadang harus diimbangi dengan konsep hiburan yang ditawarkan dari desainnya. Misalnya, jam dengan fungsi radio yang telah ada sejak dulu, mencoba membangunkan kita dengan musik yang lebih menyenangkan dibandingkan bunyi bel yang berdering keras. Jam weker bukan lagi sebagai alat bantu untuk membangunkan tidur, tapi akan menjadi asisten pribadi yang sungguh mengerti kita. (Disadur dari: Intisari , November 2016)

Perbaikilah kesalahan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital dalam teks tersebut!


Disain Jam Weker Tidak Lagi Sekedar Membangunkan Tidur

    Bagi sebagian orang, bangun pagi merupakan hal yang sulit. Di tengah jam biologis badan kita yang masih menginginkan terlelap, terkadang kita terpaksa harus bangun tidur untuk menyesuaikan diri dengan waktu pekerjaan kita sehari-hari. Karena manusia memerlukan bantuan pihak luar untuk membangunkannya dari kenyamanan zona tidur. Suara ayam berkokok hingga sirine, telah lama dipakai sebagai penanda waktu bangun tidur pada pagi hari. Namun, manusia memerlukan sebuah penanda yang lebih personal, yang dapat disesuaikan menurut kebutuhannya untuk bangun tidur pada waktu tertentu. Dari sinilah lahir sebuah konsep disain jam weker yang personal.

    Mungkin jam weker pertama diciptakan Plato pada abad ke4 SM dengan tehnologi tetesan air. Namun,  jam weker moderen mekanik personal pertama diciptakan oleh Levi Hutchins dari New Hampshire, Amerika Serikat pada 1787. Jam weker ini hanya dapat berbunyi pada pukul 4 pagi, saat Levi memulai pekerjaannya. Jam ini tidak diproduksi masal, melainkan hanya diciptakan untuk kebutuhan pribadi sehingga tidak pernah didaftarkan patennya.

    P. Antoine Redier, seorang warga negara Perancis yang pertama mendaftarkan paten jam weker yang dapat disesuaikan waktunya. Jam weker dengan tombol fungsi tunda pertama kali diciptakan pabrikan General Electric—Telechron pada 1905 yang memungkinkan pengguna untuk mematikan bunyi lonceng saat dia sudah terbangun. Pada tahun 1950 an mulai diciptakan jam weker dengan angka dijital sebagai alternatip jarum penunjuk.

    Jam wekerpun mengalami sentuhan tehnologi dengan berkembangnya tehnologi elektronika. Misalnya dengan digabungkannya fungsi radio sebagai penanda waktu. Berkembangnya tehnologi LED pada tahun 1970 an membuat jam wekerpun memasuki bentuk yang baru dalam penampilannya.

    Dengan berkembangnya tehnologi mobile pada akhir abad ke-20, jam wekerpun mulai melebur ke dalam telepon genggam kita. Pada abad ke 21 di mana internet mengubah telepon genggam menjadi perangkat pintar, jam weker terus berevolusi menjadi aplikasi yang memungkinkannya berinteraksi dengan manusia lebih jauh.
Belakangan banyak diciptakan aplikasi pintar jam weker yang mampu mengukur kualitas tidur, membandingkannya dengan kualitas lisik lainnya lalu memberikan masukan positif agar kita mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik ke depannya.

    Meskipun jam weker banyak kehilangan bentuk fisik karena proses dijitalisasi sebagai aplikasi di dalam perangkat pintar kita, perangkat jam weker dengan bentuk fisik masih tetap diciptakan dan dijual. Ada dua fungsi yang menyebabkan jam weker tidak punah ditelan zaman. Pertama, jam weker memiliki fungsi estetik. Manusia sebagai makhluk fisik yang menempati ruang tetap membutuhkan fungsi fisik estetik. Jam weker sejak dahulu menempati ruang yang dianggap privasi bagi manusia, yaitu ruang tidur. Di ruang tidur tentulah kita ingin memberlkan sentuhan estetika yang menyenangkan bagi indra kita. Oleh karena itu, desain jam weker sejak dahulu merupakan salah satu obyek buatan manusia dengan disain terindah sesuai trend pada masanya. Fungsi kedua adalah hiburan. Jam weker yang fungsinya memang menyebalkan bagi banyak orang, kadang harus diimbangi dengan konsep hiburan yang ditawarkan dari desainnya. Misalnya, jam dengan fungsi radio yang telah ada sejak dulu, mencoba membangunkan kita dengan musik yang lebih menyenangkan dibandingkan bunyi bel yang berdering keras.

    Jam weker bukan lagi sebagai alat bantu untuk membangunkan tidur, tapi akan menjadi asisten pribadi yang sungguh mengerti kita.

(Disadur dari: Intisari, November 2016) 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

06

:

56

:

21

Klaim

Iklan

A. Pusporini

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

perbaikan kesalahan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital terdapat pada: "Disain" seharusnya "Desain", "weker" seharusnya "beker", "Weker" seharusnya "Beker", "sirine" seharusnya "sirene", "General Electric-Telechron" ditulis miring menjadi "General Electric-Telechron", "1950 an" seharusnya ditulis 1950-an, kata "dijital" seharusnya "digital ", "alternatip" seharusnya "alternatif", "wekerpun" seharusnya ditulis "beker pun" , penulisan "tehnologi" seharusnya "teknologi" , penulisan "1970 an" seharusnya ditulis "1970-an" , "obyek" seharusnya ditulis "objek", dan "dijitalisasi" diubah menjadi "digitalisasi".

perbaikan kesalahan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital terdapat pada: "Disain" seharusnya "Desain", "weker" seharusnya "beker", "Weker" seharusnya "Beker", "sirine" seharusnya "sirene", "General Electric-Telechron" ditulis miring menjadi  "General Electric-Telechron", "1950 an" seharusnya ditulis 1950-an, kata "dijital" seharusnya "digital",  "alternatip" seharusnya "alternatif", "wekerpun" seharusnya ditulis "beker pun" , penulisan "tehnologi" seharusnya "teknologi" , penulisan "1970 an" seharusnya ditulis "1970-an", "obyek"  seharusnya ditulis "objek", dan "dijitalisasi" diubah menjadi "digitalisasi".space

Pembahasan

Teks di atas termasuk teks eksposisi. Teks eksposisi itu sendiri adalah karangan bersifat informasi atau pengetahuan secara ringkas, jelas, padat, dan menarik untuk dibaca. Untuk memperbaiki sebuah teks, hal pertama yang harus dilakukan adalah menyunting secara keseluruhan teks tersebut dengan membaca secara cermat. Menurut KBBI, menyunting adalah menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat); mengedit. Berikut ini adalah kesalahan penulisan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital yang terdapat pada kutipan teks di atas, yaitu: Penulisan judul " Disain Jam Weker Tidak Lagi Sekedar Membangunkan Tidur" seharusnya " Desain Jam Beker Tidak Lagi Sekedar Membangunkan Tidur ". Penggunaan kata disain dan weker termasuk kata tidak baku sehingga diperbaiki menjadi "desain" dan "beker" . Penulisan "Suara ayam berkokok hingga sirine , telah lama dipakai sebagai penanda waktu bangun tidur pada pagi hari" terdapat penggunaan kata tidak baku pada kata "sirine" yang seharusnya ditulis "sirene" . Terdapat susunan kalimat yang membingungkan dalam kutipan "Namun, manusia memerlukan sebuah penanda yang lebih personal, yang dapat disesuaikan menurut kebutuhannya untuk bangun tidur pada waktu tertentu." Kutipan tersebut sebaiknya ditulis dengan kalimat yang lebih pendek. Suntingan kalimat tersebut adalah "Namun, manusia memerlukan sebuah penanda yang lebih personal, untukbangun tidur pada waktu tertentu ." Pada kutipan " Dari sinilah lahir sebuah konsep disain jam weker yang personal." juga terdapat kesalahan karena menggunakan kata disain dan weker. Seharusnya, kata disain dan weker ditulis "desain " dan "beker " . Pada paragraf dua dan tiga teks di atas juga terdapat penggunaan tidak baku, yaitu "weker" yang seharusnya ditulis "beker" . Pada paragraf tiga seharusnya kata "General Electric—Telechron" ditulis miring menjadi "General Electric—Telechron" karena merupakan bahasa asing. Pada kutipan kalimat "Pada tahun 1950 an mulai diciptakan jam weker dengan angka dijital sebagai alternatip jarum penunjuk" juga terdapat kesalahan pada penulisan 1950 an seharusnya ditulis 1950-an, kata "dijital" dan "alternatip" seharusnya ditulis "digital " dan "alternatif" . Kutipan "Jam wekerpun mengalami sentuhan tehnologi dengan berkembangnya tehnologi elektronika. Misalnya dengan digabungkannya fungsi radio sebagai penanda waktu. Berkembangnya tehnologi LED pada tahun 1970 an membuat jam wekerpun memasuki bentuk yang baru dalam penampilannya" juga terdapat kesalahan. Penulisan "wekerpun" seharusnya ditulis "beker pun" , penulisan "tehnologi" seharusnya "teknologi" , dan penulisan "1970 an" seharusnya ditulis " 1970-an " . Paragraf lima, enam. dan tujuh juga terdapat penggunaan kata weker dan tehnologi yang seharusnya ditulis "beker" dan "tehnologi" . Pada paragraf tujuh terdapat penggunaan kata "obyek" yang seharusnya ditulis "objek" . Terdapat struktur kalimat yang membingungkan pada kutipan "Meskipun jam weker banyak kehilangan bentuk fisik karena proses dijitalisasi sebagai aplikasi di dalam perangkat pintar kita, perangkat jam weker dengan bentuk fisik masih tetap diciptakan dan dijual" . Seharusnya kata "dijitalisasi" diubah menjadi "digitalisasi" dan menghilangkan kalimat "sebagai aplikasi di dalam perangkat pintar kita." Dengan demikian, perbaikan kesalahan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital terdapat pada: "Disain" seharusnya "Desain", "weker" seharusnya "beker", "Weker" seharusnya "Beker", "sirine" seharusnya "sirene", "General Electric-Telechron" ditulis miring menjadi "General Electric-Telechron", "1950 an" seharusnya ditulis 1950-an, kata "dijital" seharusnya "digital ", "alternatip" seharusnya "alternatif", "wekerpun" seharusnya ditulis "beker pun" , penulisan "tehnologi" seharusnya "teknologi" , penulisan "1970 an" seharusnya ditulis "1970-an" , "obyek" seharusnya ditulis "objek", dan "dijitalisasi" diubah menjadi "digitalisasi".

Teks di atas termasuk teks eksposisi. Teks eksposisi itu sendiri adalah karangan bersifat informasi atau pengetahuan secara ringkas, jelas, padat, dan menarik untuk dibaca.

Untuk memperbaiki sebuah teks, hal pertama yang harus dilakukan adalah menyunting secara keseluruhan teks tersebut dengan membaca secara cermat. Menurut KBBI, menyunting adalah menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat); mengedit.

Berikut ini adalah kesalahan penulisan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital yang terdapat pada kutipan teks di atas, yaitu:

  • Penulisan judul "Disain Jam Weker Tidak Lagi Sekedar Membangunkan Tidur" seharusnya "Desain Jam Beker Tidak Lagi Sekedar Membangunkan Tidur". Penggunaan kata disain dan weker termasuk kata tidak baku sehingga diperbaiki menjadi "desain" dan "beker"
  • Penulisan "Suara ayam berkokok hingga sirine, telah lama dipakai sebagai penanda waktu bangun tidur pada pagi hari" terdapat penggunaan kata tidak baku pada kata "sirine" yang seharusnya ditulis "sirene"
  • Terdapat susunan kalimat yang membingungkan dalam kutipan "Namun, manusia memerlukan sebuah penanda yang lebih personal, yang dapat disesuaikan menurut kebutuhannya untuk bangun tidur pada waktu tertentu." Kutipan tersebut sebaiknya ditulis dengan kalimat yang lebih pendek. Suntingan kalimat tersebut adalah "Namun, manusia memerlukan sebuah penanda yang lebih personal, untuk bangun tidur pada waktu tertentu."
  • Pada kutipan "Dari sinilah lahir sebuah konsep disain jam weker yang personal." juga terdapat kesalahan karena menggunakan kata disain dan weker. Seharusnya, kata disain dan weker ditulis "desain" dan "beker".
  • Pada paragraf dua dan tiga teks di atas juga terdapat penggunaan tidak baku, yaitu "weker" yang seharusnya ditulis "beker".
  • Pada paragraf tiga seharusnya kata "General Electric—Telechron" ditulis miring menjadi  "General Electric—Telechron" karena merupakan bahasa asing.
  • Pada kutipan kalimat "Pada tahun 1950 an mulai diciptakan jam weker dengan angka dijital sebagai alternatip jarum penunjuk" juga terdapat kesalahan pada penulisan 1950 an seharusnya ditulis 1950-an, kata "dijital" dan "alternatip" seharusnya ditulis "digital" dan "alternatif".
  • Kutipan "Jam wekerpun mengalami sentuhan tehnologi dengan berkembangnya tehnologi elektronika. Misalnya dengan digabungkannya fungsi radio sebagai penanda waktu. Berkembangnya tehnologi LED pada tahun 1970 an membuat jam wekerpun memasuki bentuk yang baru dalam penampilannya" juga terdapat kesalahan. Penulisan "wekerpun" seharusnya ditulis "beker pun" , penulisan "tehnologi" seharusnya "teknologi" , dan penulisan "1970 an" seharusnya ditulis "1970-an".
  • Paragraf lima, enam. dan tujuh juga terdapat penggunaan kata weker dan tehnologi yang seharusnya ditulis "beker" dan "tehnologi".
  • Pada paragraf tujuh terdapat penggunaan kata "obyek" yang seharusnya ditulis "objek".
  • Terdapat struktur kalimat yang membingungkan pada kutipan "Meskipun jam weker banyak kehilangan bentuk fisik karena proses dijitalisasi sebagai aplikasi di dalam perangkat pintar kita, perangkat jam weker dengan bentuk fisik masih tetap diciptakan dan dijual" . Seharusnya kata "dijitalisasi" diubah menjadi "digitalisasi" dan menghilangkan kalimat "sebagai aplikasi di dalam perangkat pintar kita."space


Dengan demikian, perbaikan kesalahan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital terdapat pada: "Disain" seharusnya "Desain", "weker" seharusnya "beker", "Weker" seharusnya "Beker", "sirine" seharusnya "sirene", "General Electric-Telechron" ditulis miring menjadi  "General Electric-Telechron", "1950 an" seharusnya ditulis 1950-an, kata "dijital" seharusnya "digital",  "alternatip" seharusnya "alternatif", "wekerpun" seharusnya ditulis "beker pun" , penulisan "tehnologi" seharusnya "teknologi" , penulisan "1970 an" seharusnya ditulis "1970-an", "obyek"  seharusnya ditulis "objek", dan "dijitalisasi" diubah menjadi "digitalisasi".space

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

17

Iklan

Pertanyaan serupa

Berikut ini yang termasuk kata-kata tidak baku dalam teks tersebut yaitu…

4

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia