Hideki Tojo merupakan seorang politikus yang lahir pada 30 Desember 1884 dan wafat 23 Desember 1948. Ia pernah ditunjuk sebagai seorang Perdana Menteri Jepang dengan masa jabatan tahun 1940-1944.
Kedatangan Perdana Menteri Tojo ke Indonesia, tepatnya pada tanggal 7 Juli 1943, sebetulnya didasari karena keadaan Jepang dalam perang sudah mulai banyak mengalami kekalahan. Dengan motif yang demikian, ketika ia datang ke Indonesia dan berpidato di Lapangan Ikada (sekarang menjadi kawasan Monas), pidatonya tersebut bertujuan untuk menarik simpati. Secara tidak langsung, Tojo mengharapkan dukungan dari tenaga rakyat Indonesia dalam mendukung perang Jepang.
Efek yang terjadi setelah Tojo memberikan pidato tersebut, bagi bangsa Indonesia adalah dibentuknya beberapa lembaga pemerintahan dan organisasi militer. Di samping untuk menarik simpati, juga diupayakan agar tenaga militer yang hendak diperbantukan untuk perang Jepang bisa meningkat. Untuk itu, didirikanlah beberapa organisasi seperti Chuo Sangi In (Dewan Pertimbangan Pusat) pada 5 Setptember 1943 dan tentara sukarela PETA (Pembela Tanah Air) pada 3 Oktober 1943. Selain itu, upaya peningkatan tenaga organisasi militer dan semi militer terus diperkuat, sehingga tenaga bantuan untuk perang Jepang bisa terpenuhi secara maksimal.
Dengan memahami begitu, maka secara tidak langsung, peran Hideki Tojo bagi bangsa Indonesia adalah terbentuknya organisasi seperti Chuo Sangi In dan PETA.