Perilaku menyimpang sendiri merupakan tingkah laku yang bertentangan dengan norma dan nilai sosial yang berlaku di masyarakat. Terdapat dua faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan, yaitu sebagai berikut :
- Proses sosialisasi tidak berjalan dengan sempurna. Hal ini terjadi karena adanya ketidaksepadanan antara pesan yang disampaikan aden sosialisasi yang satu dan lainnya.Contoh, setiap siswa dididik oleh guru untuk tidak menyontek. Namun, siswa melihat praktik tersebut dilakukan oleh banyak siswa lain di sekolah. Kondisi inilah yang menyebabkan konflik batin di dalam diri siswa antara menghargai norma atau nilai dari yang diajarkan oleh guru atau memilih norma yang berkembang di dalam kelompok bermainnya di sekolah.
- Sub kebudayaan menyimpang, suatu kelompok masyarakat tertentu dapat memiliki kebudayaan yang berlainan dengan kebudayaan yang berlaku secara umum. Perbedaan kebudayaan dalam kelompok masyarakat tersebut dinamakan subkebudayaan menyimpang. Contoh, di daerah lokalisasi, praktik seks bebas dinilai sesbagai sesuatu yang normal karena dilakukan oleh banyak anggotanya. Otomatis, hal ini menjadi sesuatu yang biasa. Namun, tidak demikian halnya di tempat lain. Masyarakat umum menganggap ini sebagai perilaku menyimpang.