Iklan

Pertanyaan

Penyebab runtuhnya kerajaan Banten adalah...

Penyebab runtuhnya kerajaan Banten adalah...

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

23

:

23

:

40

Klaim

Iklan

I. Agung

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

Jawaban terverifikasi

Jawaban

keruntuhan Kerajaan Banten dilatar belakangi adanya konflik internal kerajaan yang diperkeruh oleh campur tangan Belandamelalui D evide at Impera (politik adu domba) antara Sultan Haji dan Sultan Ageng Tirtayasa. Konflik ini kemudian dimenangkan oleh Sultan Haji yang kemudian menjadi raja boneka Belanda, sehingga secara tidak langsung Belanda berhasil menguasai Banten dan memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa.

keruntuhan Kerajaan Banten dilatar belakangi adanya konflik internal kerajaan yang diperkeruh oleh campur tangan Belanda melalui Devide at Impera (politik adu domba) antara Sultan Haji dan Sultan Ageng Tirtayasa. Konflik ini kemudian dimenangkan oleh Sultan Haji yang kemudian menjadi raja boneka Belanda, sehingga secara tidak langsung Belanda berhasil menguasai Banten dan memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa.

Pembahasan

Kerajaan Banten merupakan salah satu kerajaan islam yang pernah berjaya di Nusantara. Salah satu tokoh yang menandai kejayaan sekaligus keruntuhan Kerajaan Banten adalah Sultan Ageng Tirtayasa. Di bawah kekuasaannya Banten berhasil ditaklukan VOC. Faktor utama keruntuhan kerajaan Banten adalah D evide at Impera (politik adu domba) oleh VOC terhadap Kerajaan Banten di bawah pemimpinan Sultan Haji (putra Sultan Ageng Tirtayasa sekaligus pembantu rajaKerajaan Banten) dengan Sultan Ageng Tirtayasa. Campur tangan VOC dalam perdagangan sekaligus permasalahan internal Kerajaan Banten semakin memperkeruh hubungan Sultan Haji dan Sultan Ageng Tirtayasa. Konflik inidilatar belakangi oleh adanya kerjasama Sultan Haji dengan Belanda dalam pemerintahan Kerajaan Banten. Sehingga, Sultan Ageng Tirtayasa hendak mencabut tahta Sultan Haji. Namun, berkat dukungan Belanda Sultan Haji dapat mempertahankan tahtanya. Dukungan Belanda atas Sultan Haji didasarkan pada lemahnya pemerintahan Sultan Hajiyang kemudian dijadikan sebagai raja boneka oleh Belanda. Secara tidak langsung Belanda berhasil menguasai Banten dan memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa. Dengan demikian, keruntuhan Kerajaan Banten dilatar belakangi adanya konflik internal kerajaan yang diperkeruh oleh campur tangan Belandamelalui D evide at Impera (politik adu domba) antara Sultan Haji dan Sultan Ageng Tirtayasa. Konflik ini kemudian dimenangkan oleh Sultan Haji yang kemudian menjadi raja boneka Belanda, sehingga secara tidak langsung Belanda berhasil menguasai Banten dan memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa.

Kerajaan Banten merupakan salah satu kerajaan islam yang pernah berjaya di Nusantara. Salah satu tokoh yang menandai kejayaan sekaligus keruntuhan Kerajaan Banten adalah Sultan Ageng Tirtayasa. Di bawah kekuasaannya Banten berhasil ditaklukan VOC. Faktor utama keruntuhan kerajaan Banten adalah Devide at Impera (politik adu domba) oleh VOC terhadap Kerajaan Banten di bawah pemimpinan Sultan Haji (putra Sultan Ageng Tirtayasa sekaligus pembantu raja Kerajaan Banten) dengan Sultan Ageng Tirtayasa.
Campur tangan VOC dalam perdagangan sekaligus permasalahan internal Kerajaan Banten semakin memperkeruh hubungan Sultan Haji dan Sultan Ageng Tirtayasa. Konflik ini dilatar belakangi oleh adanya kerjasama Sultan Haji dengan Belanda dalam pemerintahan Kerajaan Banten. Sehingga, Sultan Ageng Tirtayasa hendak mencabut tahta Sultan Haji. Namun, berkat dukungan Belanda Sultan Haji dapat mempertahankan tahtanya. Dukungan Belanda atas Sultan Haji didasarkan pada lemahnya pemerintahan Sultan Haji yang kemudian dijadikan sebagai raja boneka oleh Belanda. Secara tidak langsung Belanda berhasil menguasai Banten dan memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa.

Dengan demikian, keruntuhan Kerajaan Banten dilatar belakangi adanya konflik internal kerajaan yang diperkeruh oleh campur tangan Belanda melalui Devide at Impera (politik adu domba) antara Sultan Haji dan Sultan Ageng Tirtayasa. Konflik ini kemudian dimenangkan oleh Sultan Haji yang kemudian menjadi raja boneka Belanda, sehingga secara tidak langsung Belanda berhasil menguasai Banten dan memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

242

Muhammad Fahri

Pembahasan lengkap banget Mudah dimengerti Bantu banget Makasih ❤️

Aisyatul Lorent Shofi

Makasih ❤️

Sonia Fitriani

Pembahasan lengkap banget Ini yang aku cari! Mudah dimengerti Bantu banget Makasih ❤️

Agheniya. Hikari

Makasih ❤️

Iklan

Pertanyaan serupa

Komoditas kerajaan ini adalah lada. Pernah terjadi perebutan tahta kerajaan antara raja dan putranya yang dibantu atau dihasut oleh VOC. Wilayah kerajaan tersebut ditunjukan oleh nomor ...

6

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia