Iklan

Iklan

Pertanyaan

Cermatilah penulisan judul berikut!
 

  1. Warna Warni Budaya Indonesia Dari Sabang Sampai Merauke
  2. Mengenal Masjid-Masjid Bersejarah di Indonesia
  3. Mengenang Perjuangan Para Pahlawan pada masa Penjajahan Jepang
  4. Ber-Macam-macam Kuliner Nusantara pada Era Modern
  5. Tips Sukses Me-Resensi Buku di Koranspace

Penulisan judul yang tepat sesuai dengan PUEBI adalah yang bernomor ....

Penulisan judul yang tepat sesuai dengan PUEBI adalah yang bernomor ....space

  1. 1space

  2. 2space

  3. 3space

  4. 4space

  5. 5space

Iklan

N. Juliana

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang benar adalah pilihan B.

jawaban yang benar adalah pilihan B.space

Iklan

Pembahasan

Salah satu hal yang diperlukan untuk membuat sebuah tulisan itu menarik adalah mencantumkan judul yang tepat. Ibarat sampul, judul itu sendiri diartikan sebagai rangkaian kalimat di bagian paling atas karya tulis kita, dan di sanalah pembaca bisa mulai menilai mutu tulisan kita. Judul yang tepat tidak hanya membutuhkan rangkaian kalimat yang unik, menarik, dan kontekstual, tetapi juga rapi dan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Oleh karena itu, agar terhindar dari kesalahan tersebut, ada beberapa cara penulisan judul yang tepat menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) , yaitu sebagai berikut: Menulis setiap awal kata dengan huruf kapital, terutama huruf pada kata paling depan. Aturan ini berlaku untuk hampir semua jenis kata termasuk nama , tempat , sifat , dan keterangan . Gunakan huruf kecil untuk preposisi. Preposisi adalah kata depan yang diikuti oleh kata lainnya. Contoh kata preposisi, yaitu di, ke, pada, dalam, yaitu, kepada, daripada, untuk, bagi, ala, bak, tentang, mengenai, sebab, secara, terhadap, dst. Gunakan huruf kecil untuk konjungsi. Konjungsi adalah nama lain dari kata sambung. Contoh kata konjungsi, yaitu dan, atau, tetapi, ketika, seandainya, supaya, pun, seperti, oleh, karena, sehingga, bahwa, kalau, untuk, kemudian. Gunakan huruf kecil untuk interjeksi. Interjeksi adalah istilah lain untuk kata seru yang mengungkapkan isi hati dari si pembicara. Kata ini relatif jarang ditemui pada judul karya-karya tulis serius, tetapi banyak menjadi pilihan untuk narasi yang bersifat ekspresif. Contoh interjeksi adalah Alhamdulillah, duh, ih, cih, yuk, wah, wow, amboi, ah, lho, dan lain-lain. Kaidah penulisan huruf kapital pada kata ulang murni (dwilingga) dan kata ulang semu harus ditulis dengan huruf kapital di setiap awal katanya karena sifatnya yang bisa dibilang tidak mengalami perubahan apapun. Sedangkan bentuk kata ulang sebagian, kata ulang berimbuhan, kata ulang dwipurwa, dan kata ulang perubahan semua yang sederhananya sudah mengalami perubahan bentuk hanya ditulis kapital pada huruf pertama kata ulang. Berikut ini adalah analisis penulisan judul yang tepat sesuai dengan PUEBI, yaitu: Pada kalimat pertama yang berbunyi "Warna Warni Budaya Indonesia Dari Sabang Sampai Merauke" bukan termasuk ke dalam penulisan judul yang tepat karena terdapat beberapa kesalahan seperti kata "Warna Warni" yang seharusnya menjadi "Warna-Warni" karena merupakan bentuk kata ulang sehingga harus menggunakan tanda hubung (-), kata "Dari" seharusnya menjadi kata "dari" karena merupakan preposisi maka huruf awalnya menggunakan huruf kecil. Pada kalimat kedua yang berbunyi "Mengenal Masjid-Masjid Bersejarah di Indonesia" merupakan contoh penulisan judul yang tepat karena pada bentuk kata ulangnya "Masjid-Masjid" menggunakan huruf kapital di setiap awal katanya, dan penggunaan kata "di" juga sudah sesuai dengan aturan PUEBI yang menggunakan huruf kecil apabila termasuk preposisi. Pada kalimat ketiga yang berbunyi "Mengenang Perjuangan Para Pahlawan pada masa Penjajahan Jepang" bukan termasuk ke dalam penulisan judul yang tepat karena terdapat beberapa kesalahan seperti kata "masa" seharusnya menggunakan huruf kapital di awal katanya karena menunjukkan sebuah keterangan waktu. Pada kalimat keempat yang berbunyi "Ber-Macam-macam Kuliner Nusantara pada Era Modern" bukan termasuk ke dalam penulisan judul yang tepat karena terdapat beberapa kesalahan seperti kata "Ber-Macam-macam" seharusnya menjadi kata "Bermacam-macam" karena merupakan gabungan kata imbuhan dan kata dasar sehingga penulisannya digabungkan tanpa ada tanda pisah (-). Pada kalimat kelima yang berbunyi "Tips Sukses Me-Resensi Buku di Koran" bukan termasuk ke dalam penulisan judul yang tepat karena terdapat beberapa kesalahan seperti kata "Me-Resensi" seharusnya menjadi kata "Meresensi" karena merupakan penggabungan kata imbuhan "me-" dengan kata dasar resensi sehingga penulisannya digabungkan tanpa ada tanda pisah (-). Berdasarkan hasil analisis di atas, maka penulisan judul yang tepat sesuai dengan PUEBI adalah yang bernomor 2. Dengan demikian, jawaban yang benar adalah pilihan B.

Salah satu hal yang diperlukan untuk membuat sebuah tulisan itu menarik adalah mencantumkan judul yang tepat. Ibarat sampul, judul itu sendiri diartikan sebagai rangkaian kalimat di bagian paling atas karya tulis kita, dan di sanalah pembaca bisa mulai menilai mutu tulisan kita.

Judul yang tepat tidak hanya membutuhkan rangkaian kalimat yang unik, menarik, dan kontekstual, tetapi juga rapi dan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Oleh karena itu, agar terhindar dari kesalahan tersebut, ada beberapa cara penulisan judul yang tepat menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), yaitu sebagai berikut:

  1. Menulis setiap awal kata dengan huruf kapital, terutama huruf pada kata paling depan. Aturan ini berlaku untuk hampir semua jenis kata termasuk nama, tempat, sifat, dan keterangan.
  2. Gunakan huruf kecil untuk preposisi. Preposisi adalah kata depan yang diikuti oleh kata lainnya. Contoh kata preposisi, yaitu di, ke, pada, dalam, yaitu, kepada, daripada, untuk, bagi, ala, bak, tentang, mengenai, sebab, secara, terhadap, dst.
  3. Gunakan huruf kecil untuk konjungsi. Konjungsi adalah nama lain dari kata sambung. Contoh kata konjungsi, yaitu dan, atau, tetapi, ketika, seandainya, supaya, pun, seperti, oleh, karena, sehingga, bahwa, kalau, untuk, kemudian.
  4. Gunakan huruf kecil untuk interjeksi. Interjeksi adalah istilah lain untuk kata seru yang mengungkapkan isi hati dari si pembicara. Kata ini relatif jarang ditemui pada judul karya-karya tulis serius, tetapi banyak menjadi pilihan untuk narasi yang bersifat ekspresif. Contoh interjeksi adalah Alhamdulillah, duh, ih, cih, yuk, wah, wow, amboi, ah, lho, dan lain-lain.
  5. Kaidah penulisan huruf kapital pada kata ulang murni (dwilingga) dan kata ulang semu harus ditulis dengan huruf kapital di setiap awal katanya karena sifatnya yang bisa dibilang tidak mengalami perubahan apapun.
  6. Sedangkan bentuk kata ulang sebagian, kata ulang berimbuhan, kata ulang dwipurwa, dan kata ulang perubahan semua yang sederhananya sudah mengalami perubahan bentuk hanya ditulis kapital pada huruf pertama kata ulang.

Berikut ini adalah analisis penulisan judul yang tepat sesuai dengan PUEBI, yaitu:

  1. Pada kalimat pertama yang berbunyi "Warna Warni Budaya Indonesia Dari Sabang Sampai Merauke" bukan termasuk ke dalam penulisan judul yang tepat karena terdapat beberapa kesalahan seperti kata "Warna Warni" yang seharusnya menjadi "Warna-Warni" karena merupakan bentuk kata ulang sehingga harus menggunakan tanda hubung (-), kata "Dari" seharusnya menjadi kata "dari" karena merupakan preposisi maka huruf awalnya menggunakan huruf kecil.
  2. Pada kalimat kedua yang berbunyi "Mengenal Masjid-Masjid Bersejarah di Indonesia" merupakan contoh penulisan judul yang tepat karena pada bentuk kata ulangnya "Masjid-Masjid" menggunakan huruf kapital di setiap awal katanya, dan penggunaan kata "di" juga sudah sesuai dengan aturan PUEBI yang menggunakan huruf kecil apabila termasuk preposisi.
  3. Pada kalimat ketiga yang berbunyi "Mengenang Perjuangan Para Pahlawan pada masa Penjajahan Jepang" bukan termasuk ke dalam penulisan judul yang tepat karena terdapat beberapa kesalahan seperti kata "masa" seharusnya menggunakan huruf kapital di awal katanya karena menunjukkan sebuah keterangan waktu.
  4. Pada kalimat keempat yang berbunyi "Ber-Macam-macam Kuliner Nusantara pada Era Modern" bukan termasuk ke dalam penulisan judul yang tepat karena terdapat beberapa kesalahan seperti kata "Ber-Macam-macam" seharusnya menjadi kata "Bermacam-macam" karena merupakan gabungan kata imbuhan dan kata dasar sehingga penulisannya digabungkan tanpa ada tanda pisah (-).
  5. Pada kalimat kelima yang berbunyi "Tips Sukses Me-Resensi Buku di Koran" bukan termasuk ke dalam penulisan judul yang tepat karena terdapat beberapa kesalahan seperti kata "Me-Resensi" seharusnya menjadi kata "Meresensi" karena merupakan penggabungan kata imbuhan "me-" dengan kata dasar resensi sehingga penulisannya digabungkan tanpa ada tanda pisah (-).

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka penulisan judul yang tepat sesuai dengan PUEBI adalah yang bernomor 2.


Dengan demikian, jawaban yang benar adalah pilihan B.space

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

421

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Judul resensi harus dibuat oleh penulis resensi karena judul buku menjadi hak utama penulis buku.

2

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia