Iklan

Iklan

Pertanyaan

Pengunduran diri Presiden Soeharto terjadi pada 21 Mei 1998. Deskripsikan secara singkat proses pengunduran diri Presiden Soeharto !

Pengunduran diri Presiden Soeharto terjadi pada 21 Mei 1998. Deskripsikan secara singkat proses pengunduran diri Presiden Soeharto !

Iklan

C. Sianturi

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Era pemerintahan pada masa Soeharto dikenal sebagai Orde Baru dengan konsep Demokrasi Pancasila berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Visi utama pemerintahan Orde Baru ini adalah untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan visi tersebut, Orde Baru memberikan harapan bagi rakyat Indonesia. Terutama yang berkaitan dengan perubahan-perubahan politik dan ekonomi. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela. Peran negara dalam Orde Baru melalui kebijakan kebijakannya politik dan ekonomi semakin menguat. Namun pada pada tahun 1997 terjadi krisis moneter yang kemudian berkembang menjadi krisis multidimensional. Kegoyahan ekonomi ini merupakan bagian dari akibat krisis finansial di kawasan Asia. Lantas, rakyat pun mulai kehilangan kepercayaan kepada presiden Soeharto yang sudah berkuasa selama 32 tahun. Soeharto sudah dianggap tidak mampu lagi mengatasi krisis berkepanjangan ini. Mahasiswa pun menuntut Soeharto agar lekas turun dari tampuk kekuasaan. Namun, Soeharto tetap pada pendiriannya untuk melakukan reformasi usai tahun 2003. Protes para mahasiswa pun makin tak terbendung lantaran reformasi tak kunjung terlaksana. Aksi demonstrasi bermunculan kembali di sejumlah daerah. Seperti di antaranya, Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Ujungpandang dan daerah lainnya Kemudian dampak dari peristiwa demonstrasi pun semakin membara. Apalagi setelah disiram oleh kenaikan harga bensin, yang mana dari harga Rp 700 menjadi Rp 1.200. Meledaklah peristiwa 12 Mei yang dikenal dengan tragedi Trisakti. Kekacauan pecah saatmahasiswa Trisakti dihalangi saat hendak menuju Gedung DPR.Aparat keamanan akhirnya mengeluarkan tembakan peringatan. Namun, tembakan itu bukan peluru karet, melainkan peluru besi. Mahasiswa pun kocar-kacir pergi menyelamatkan diri, sebagian bahkan ada yang berlindung di gedung kampus Trisakti. Namun, tembakan itu justru mengenai beberapa mahasiswa. Hingga akhirnya empat mahasiswa gugur dalam peristiwa ini. Mereka adalah Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri Hertanto (1977-1998), Hafidin Royan (1976-1998) dan Hendriawan Sie (1975-1998). Sedangkan mahasiswa lainnya luka-luka dan dibawa ke RS Sumber Waras. Melihat dampak dari sejumlah demontrasi dan tragedi berdarah Trisakti ini, sidang paripurna pun diusulkan untuk digelar.Dijelaskan bahwa Ketua DPR/MPR Harmoko menyatakan kepada pers, bahwa Wakil Ketua dan Ketua Dewan setuju menggelar sidang paripurna pada 19 Mei 1998.Sejumlah tokoh turut diundang ke Istana untuk berdiskusi soal masalah ini. Mereka adalah Emha Ainun Nadjib, Megawati, Amien Rais, Yusril Ihza Mahendra, Nurcholis Madjid dan tokoh lainnya. Hingga hasilnya, pada hari Kamis, 21 Mei 1998, Soeharto menyatakan bahwa dirinya melepaskan jabatannya sebagai Presiden. Berdasarkan penjelasan di atas, pengunduran diri Soeharto disebabkan karena adanyatekanan dari mahasiswa yang menduduki MPR/DPR dan berbagai peristiwa sebelumnya maka pada hari Kamis, 21 Mei 1998 sekitar pukul 09.00, Presiden Soeharto mengundurkan diri.

Era pemerintahan pada masa Soeharto dikenal sebagai Orde Baru dengan konsep Demokrasi Pancasila berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Visi utama pemerintahan Orde Baru ini adalah untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan visi tersebut, Orde Baru memberikan harapan bagi rakyat Indonesia. Terutama yang berkaitan dengan perubahan-perubahan politik dan ekonomi. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela. Peran negara dalam Orde Baru melalui kebijakan kebijakannya politik dan ekonomi semakin menguat. Namun pada pada tahun 1997 terjadi krisis moneter yang kemudian berkembang menjadi krisis multidimensional.

Kegoyahan ekonomi ini merupakan bagian dari akibat krisis finansial di kawasan Asia. Lantas, rakyat pun mulai kehilangan kepercayaan kepada presiden Soeharto yang sudah berkuasa selama 32 tahun. Soeharto sudah dianggap tidak mampu lagi mengatasi krisis berkepanjangan ini. Mahasiswa pun menuntut Soeharto agar lekas turun dari tampuk kekuasaan. Namun, Soeharto tetap pada pendiriannya untuk melakukan reformasi usai tahun 2003. Protes para mahasiswa pun makin tak terbendung lantaran reformasi tak kunjung terlaksana. Aksi demonstrasi bermunculan kembali di sejumlah daerah. Seperti di antaranya, Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Ujungpandang dan daerah lainnya Kemudian dampak dari peristiwa demonstrasi pun semakin membara. Apalagi setelah disiram oleh kenaikan harga bensin, yang mana dari harga Rp 700 menjadi Rp 1.200. Meledaklah peristiwa 12 Mei yang dikenal dengan tragedi Trisakti. Kekacauan pecah saat mahasiswa Trisakti dihalangi saat hendak menuju Gedung DPR. Aparat keamanan akhirnya mengeluarkan tembakan peringatan. Namun, tembakan itu bukan peluru karet, melainkan peluru besi. Mahasiswa pun kocar-kacir pergi menyelamatkan diri, sebagian bahkan ada yang berlindung di gedung kampus Trisakti. Namun, tembakan itu justru mengenai beberapa mahasiswa. Hingga akhirnya empat mahasiswa gugur dalam peristiwa ini. Mereka adalah Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri Hertanto (1977-1998), Hafidin Royan (1976-1998) dan Hendriawan Sie (1975-1998). Sedangkan mahasiswa lainnya luka-luka dan dibawa ke RS Sumber Waras.

Melihat dampak dari sejumlah demontrasi dan tragedi berdarah Trisakti ini, sidang paripurna pun diusulkan untuk digelar. Dijelaskan bahwa Ketua DPR/MPR Harmoko menyatakan kepada pers, bahwa Wakil Ketua dan Ketua Dewan setuju menggelar sidang paripurna pada 19 Mei 1998. Sejumlah tokoh turut diundang ke Istana untuk berdiskusi soal masalah ini. Mereka adalah Emha Ainun Nadjib, Megawati, Amien Rais, Yusril Ihza Mahendra, Nurcholis Madjid dan tokoh lainnya. Hingga hasilnya, pada hari Kamis, 21 Mei 1998, Soeharto menyatakan bahwa dirinya melepaskan jabatannya sebagai Presiden.

Berdasarkan penjelasan di atas, pengunduran diri Soeharto disebabkan karena adanya tekanan dari mahasiswa yang menduduki MPR/DPR dan berbagai peristiwa sebelumnya maka pada hari Kamis, 21 Mei 1998 sekitar pukul 09.00, Presiden Soeharto mengundurkan diri. 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

7

MUHAMMAD GILANG

Bantu banget Pembahasan lengkap banget

Vito

Pembahasan tidak lengkap Jawaban tidak sesuai

CikyNub

Jawaban tidak sesuai

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Jelaskan tentang peristiwa yang terjadi pada tanggal 21 Mei 1998 secara analisis !

56

4.8

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia