Iklan

Iklan

Pertanyaan

Penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta pada awalnya mendapat tentangan keras dari Ki Bagus Hadikusumo. Penentangan keras tersebut kemudian dapat dilunakkan dengan argumentasi dari T.M. Hassan yang mengatakan bahwa....

Penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta pada awalnya mendapat tentangan keras dari Ki Bagus Hadikusumo. Penentangan keras tersebut kemudian dapat dilunakkan dengan argumentasi dari T.M. Hassan yang mengatakan bahwa....

  1. bangsa Indonesia yang tidak beragama Islam akan merasa terdiskriminasi

  2. persatuan bangsa lebih penting daripada kepentingan golongan

  3. kalimat itu hanya mewakili mayoritas bangsa Indonesia

  4. bangsa Indonesia tidak hanya orang-orang beragama Islam

  5. toleransi dalam masyarakat harus ditegakkan

Iklan

C. Sianturi

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Setelah Indonesia merdeka, terjadi beberapa perubahan yang dilakukan oleh para pendiri bangsa. Salah satunya adalah penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta yaitu “ Ke-Tuhanan dengan menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya ”. Penghapusan kalimat ini diusulkan oleh seorang perwira Kaigun kepada Moh. Hatta. Kalimat ini akan menyebabkan penganut agama lain merasa didiskriminasi. Moh. Hatta kemudian melakukan pembicaraan mengenai hal ini bersama dengan tokoh-tokoh Islam. Usulan ini kemudian mendapat tentangan keras dari Ki Bagus Hadikusumo. Namun, penentangan keras tersebut dapat dilunakkan dengan argumentasi dari T.M. Hassan yang mengatakan bahwa persatuan bangsa lebih penting daripada kepentingan golongan. Akhirnya dengan persetujuan para tokoh-tokoh tersebut kata tersebut diganti menjadi, “ Ketuhanan Yang Maha Esa ”.

Setelah Indonesia merdeka, terjadi beberapa perubahan yang dilakukan oleh para pendiri bangsa. Salah satunya adalah penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta yaitu “Ke-Tuhanan dengan menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Penghapusan kalimat ini diusulkan oleh seorang perwira Kaigun kepada Moh. Hatta. Kalimat ini akan menyebabkan penganut agama lain merasa didiskriminasi. Moh. Hatta kemudian melakukan pembicaraan mengenai hal ini bersama dengan tokoh-tokoh Islam. Usulan ini kemudian mendapat tentangan keras dari Ki Bagus Hadikusumo. Namun, penentangan keras tersebut dapat dilunakkan dengan argumentasi dari T.M. Hassan yang mengatakan bahwa persatuan bangsa lebih penting daripada kepentingan golongan. Akhirnya dengan persetujuan para tokoh-tokoh tersebut kata tersebut diganti menjadi, “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

4

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Soekarno dan Moh. Hatta terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden secara aklamasi, artinya....

2

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

info@ruangguru.com

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia