Iklan

Iklan

Pertanyaan

Pemerintah Jepang ingin menggunakan tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia dalam rangka...

Pemerintah Jepang ingin menggunakan tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia dalam rangka...

Iklan

I. Agung

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

Jawaban terverifikasi

Jawaban

pemerintah Jepang ingin menggunakan tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia dalam rangka menarik simpati rakyat Indonesia agar mendukung Jepang di Perang Asia dan juga agar Jepang dapat dengan mudah memobilisasi rakyat melalui para tokoh pergerakan nasional Indonesia.

pemerintah Jepang ingin menggunakan tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia dalam rangka menarik simpati rakyat Indonesia agar mendukung Jepang di Perang Asia dan juga agar Jepang dapat dengan mudah memobilisasi rakyat melalui para tokoh pergerakan nasional Indonesia. 

Iklan

Pembahasan

Diketahui bahwa kedatangan Jepang ke Indonesia bertujuan untuk mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri perang, seperti minyak tanah, timah, dan aluminium. Kedatangan Jepang di Indonesia disambut dengan senang hati oleh rakyat Indonesia. Jepang dielu-elukan sebagai “Saudara Tua” yang dipandang dapat membebaskan dari kekuasaan Belanda. Tentara Jepang juga mempropagandakan bahwa kedatangannya ke Indonesia untuk membebaskan rakyat dari cengkeraman penjajahan bangsa Barat. Jepang juga akan membantu memajukan rakyat Indonesia. Melalui program Pan-Asia Jepang akan memajukan dan menyatukan seluruh rakyat Asia. Untuk lebih meyakinkan rakyat Indonesia, Jepang menegaskan kembali bahwa Jepang tidak lain adalah “saudara tua”, jadi Jepang dan Indonesia sama. Bahkan untuk meneguhkan progandanya tentang Pan-Asia, Jepang berusaha membentuk perkumpulan yang diberi nama “Gerakan Tiga A”. akan tetapi, Gerakan Tiga A ini kurang mendapat simpati dari rakyat. Gerakan Tiga A hanya berumur beberapa bulan saja. Jepang menilai perhimpunan itu tidak efektif. Bulan Desember 1942 Gerakan Tiga A dinyatakan gagal. Kegagalan Gerakan Tiga A ini membuat Jepang berusaha mengajak tokoh pergerakan nasional untuk melakukan kerjasama dalam menarik simpati rakyat Indonesia agar mendukung Jepang. Dukungan ini diperlukan karena perkembangan Perang Asia Timur Raya mulai tidak menggembirakan. Kekalahan Jepang di berbagai medan pertempuran telah menimbulkan rasa tidak percaya dari rakyat. Oleh karena itu, Jepang harus segera memulihkan keadaan. Jepang harus dapat bekerja sama dengan tokoh-tokoh nasionalis terkemuka, seperti Sukarno dan Moh. Hatta. Hal ini bertujuan agar Jepang dapat menggerakkan seluruh rakyat melalui tokoh-tokoh nasionalis. Kemudian, Jepang membentuk organisasi massa yang dapat bekerja untuk menggerakkan rakyat. Akhirnya, pada bulan Desember 1942 dibentuk panitia persiapan untuk membentuk sebuah organisasi massa. Kemudian Sukarno, Hatta, K.H. Mas Mansur, dan Ki Hajar Dewantara dipercaya untuk membentuk gerakan baru. Gerakan itu bernama Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dibentuk tanggal 16 April 1943. Tujuan Putera adalah untuk membangun dan menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan oleh Belanda. Menurut Jepang, Putera bertugas untuk memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia guna membantu Jepang dalam perang. Di samping tugas di bidang propaganda, Putera juga bertugas memperbaiki bidang sosial ekonomi. Dengan demikian, pemerintah Jepang ingin menggunakan tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia dalam rangka menarik simpati rakyat Indonesia agar mendukung Jepang di Perang Asia dan juga agar Jepang dapat dengan mudah memobilisasi rakyat melalui para tokoh pergerakan nasional Indonesia.

Diketahui bahwa kedatangan Jepang ke Indonesia bertujuan untuk mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri perang, seperti minyak tanah, timah, dan aluminium. Kedatangan Jepang di Indonesia disambut dengan senang hati oleh rakyat Indonesia. Jepang dielu-elukan sebagai “Saudara Tua” yang dipandang dapat membebaskan dari kekuasaan Belanda. Tentara Jepang juga mempropagandakan bahwa kedatangannya ke Indonesia untuk membebaskan rakyat dari cengkeraman penjajahan bangsa Barat. Jepang juga akan membantu memajukan rakyat Indonesia. Melalui program Pan-Asia Jepang akan memajukan dan menyatukan seluruh rakyat Asia. Untuk lebih meyakinkan rakyat Indonesia, Jepang menegaskan kembali bahwa Jepang tidak lain adalah “saudara tua”, jadi Jepang dan Indonesia sama. Bahkan untuk meneguhkan progandanya tentang Pan-Asia, Jepang berusaha membentuk perkumpulan yang diberi nama “Gerakan Tiga A”. akan tetapi, Gerakan Tiga A ini kurang mendapat simpati dari rakyat. Gerakan Tiga A hanya berumur beberapa bulan saja. Jepang menilai perhimpunan itu tidak efektif. Bulan Desember 1942 Gerakan Tiga A dinyatakan gagal.

Kegagalan Gerakan Tiga A ini membuat Jepang berusaha mengajak tokoh pergerakan nasional untuk melakukan kerjasama dalam menarik simpati rakyat Indonesia agar mendukung Jepang. Dukungan ini diperlukan karena perkembangan Perang Asia Timur Raya mulai tidak menggembirakan. Kekalahan Jepang di berbagai medan pertempuran telah menimbulkan rasa tidak percaya dari rakyat. Oleh karena itu, Jepang harus segera memulihkan keadaan. Jepang harus dapat bekerja sama dengan tokoh-tokoh nasionalis terkemuka, seperti Sukarno dan Moh. Hatta. Hal ini bertujuan agar  Jepang dapat menggerakkan seluruh rakyat melalui tokoh-tokoh nasionalis. Kemudian, Jepang membentuk organisasi massa yang dapat bekerja untuk menggerakkan rakyat. Akhirnya, pada bulan Desember 1942 dibentuk panitia persiapan untuk membentuk sebuah organisasi massa. Kemudian Sukarno, Hatta, K.H. Mas Mansur, dan Ki Hajar Dewantara dipercaya untuk membentuk gerakan baru. Gerakan itu bernama Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dibentuk tanggal 16 April 1943. Tujuan Putera adalah untuk membangun dan menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan oleh Belanda. Menurut Jepang, Putera bertugas untuk memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia guna membantu Jepang dalam perang. Di samping tugas di bidang propaganda, Putera juga bertugas memperbaiki bidang sosial ekonomi.

Dengan demikian, pemerintah Jepang ingin menggunakan tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia dalam rangka menarik simpati rakyat Indonesia agar mendukung Jepang di Perang Asia dan juga agar Jepang dapat dengan mudah memobilisasi rakyat melalui para tokoh pergerakan nasional Indonesia. 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

14

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Selama menduduki Indonesia, Jepang membentuk beberapa organisasi kemasyarakatan, seperti Gerakan Tiga A, Putera, dan Jawa Hokoka i.Akan tetapi, dalam perkembangannya organisasi-organisasi tersebut dib...

30

3.7

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia